10 September 1897: Kasus Tilang Pertama di Dunia, Pengemudi Asal London Ditangkap Lantaran Berkendara dalam Keadaan Mabuk
thedesignweb.co.id, London – Pada 10 September 1897, George Smith, seorang sopir taksi berusia 25 tahun di London, Inggris, ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk. Dia menabrakkan taksinya ke sebuah gedung.
Mengutip sejarah, Selasa (9/10/2024) kejadian ini tercatat sebagai kejadian denda lalu lintas pertama di dunia.
Smith mengaku bersalah dan didenda karena melanggar aturan.
Sedangkan peraturan serupa pertama kali diterapkan di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1910.
New York adalah negara bagian pertama yang mengesahkan undang-undang yang melarang mengemudi dalam keadaan mabuk.
Pada tahun 1936, Dr. Rolla Harger, profesor biokimia dan toksikologi, mematenkan pengukur alkohol. Ini adalah alat seperti balon yang digunakan orang untuk mendeteksi apakah seseorang sedang mabuk.
Pada tahun 1953, Robert Borkenstein, mantan kapten Polisi Negara Bagian Indiana dan profesor perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Harger, menemukan alat penghisap napas. Mudah digunakan dan lebih akurat daripada alkohol.
Seseorang akan meniup satu meter untuk mengukur jumlah alkohol dalam napasnya.
Meskipun alat penghisap napas telah ditemukan dan dikembangkan, kesadaran masyarakat akan bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk baru meningkat pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, dan para legislator serta polisi mulai mengambil tindakan yang lebih keras terhadap para pelanggar.
Pada tahun 1980, penduduk California, Candy Lightner, mendirikan Mothers Against Drunk Driving, atau MADD, setelah putrinya yang berusia 13 tahun, Carrie, dibunuh oleh seorang pengemudi mabuk saat berjalan pulang dari karnaval sekolah.
Sopir tersebut sebelumnya telah dijatuhi hukuman tiga tuduhan mengemudi dalam keadaan mabuk dan dibebaskan dengan jaminan dua hari sebelumnya setelah ditangkap karena tabrak lari.
Lightner dan MADD telah berperan penting dalam mempromosikan undang-undang yang meningkatkan hukuman bagi pengemudi yang mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan/atau obat-obatan dan dalam membantu mengubah sikap terhadap mabuk.
MADD telah membantu menaikkan usia minimum minum alkohol di banyak negara bagian.
Saat ini, usia legal untuk meminum alkohol di Amerika adalah 21 tahun, dan pengemudi mabuk menghadapi berbagai hukuman jika terbukti bersalah. Mulai dari hukuman penjara dan denda, hingga pencabutan SIM dan kenaikan biaya asuransi mobil.
Beberapa pengemudi mabuk diperintahkan untuk memasang perangkat interlock pengapian di kendaraan mereka. Perangkat tersebut mengharuskan pengemudi untuk bernapas melalui sensor yang ditempatkan di dashboard, dan mobil tidak akan hidup jika kadar alkohol dalam darah pengemudi melebihi batas tertentu.
Meskipun ada pembatasan ketat dan kampanye kesadaran masyarakat, alkoholisme masih menjadi masalah serius di Amerika Serikat.
Sekitar 10.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat kecelakaan yang berhubungan dengan narkoba dan lebih dari satu juta orang ditangkap karena mengemudi di bawah pengaruh narkoba atau alkohol.