DESIGN WEB 10 Tips Mengatasi Anak Tantrum Usia 4-6 Tahun dengan Tenang dan Bijak
thedesignweb.co.id, Jakarta Mengatasi rasa marah pada anak usia 4-6 tahun merupakan masalah besar bagi orang tua. Temper tantrum adalah kondisi dimana anak mengalami ledakan emosi yang tidak terkendali seperti membentak, menangis, tidak taat, menendang atau memukul, bahkan berguling-guling di lantai.
Ibu harus tahu bahwa tantrum pada anak merupakan hal yang wajar karena anak belum mampu mengendalikan emosi yang dirasakannya. Saat menghadapi anak yang sedang marah, tidak disarankan menggunakan kekerasan, lakukan tindakan yang membuat anak semakin marah. Pasalnya, mereka masih belajar mengelola emosi dan memerlukan proses untuk mencapai emosi yang stabil.
Dr. Levy, Ph.D., psikologi klinis Seperti dikutip dari Parents.
Dr. Levy menambahkan, “kemarahan anak disebabkan oleh keinginannya yang tidak terpenuhi.”
Mengutip Parents, berikut beberapa tips mengatasi tantrum pada anak yang bisa Anda manfaatkan, terutama untuk anak usia 4-6 tahun.
1. Segera Atasi Perilaku Agresif
Bila Anda melihat dan memahami bahwa perilaku anak Anda seperti memukul, melempar, menggigit mulai menjadi agresif, sebaiknya segera hentikan tindakannya.
Ibu hendaknya menyadarkan anak bahwa tindakannya salah, dan menyampaikannya dengan kata-kata yang tenang namun tegas. Jika anak Anda melakukan hal serupa, Anda perlu menyetujui dan membuat kebijakan agar ia tidak mengulanginya lagi.
2. Jangan meninggikan suara di depan anak Anda
Anak akan selalu mengikuti suara orang tuanya, secara tidak langsung ia ingin ikut serta dan berhubungan dengan Ibu. Jika Anda membentak atau mengatakan sesuatu yang tidak terdengar, maka sebaiknya Anda meminta maaf kepada anak Anda. Hal ini berdampak besar pada perilaku anak.
Cara mengatasi anak tantrum lainnya adalah dengan menahan nafas dan ingat bahwa Anda bisa bersabar dan lemah lembut dalam merawat anak agar tidak terjebak dalam emosi.
3. Biarkan anak mengamuk
Jika Anda memperhatikan anak Anda sering marah-marah dan menangis tanpa alasan, maka tidak ada salahnya membiarkan anak kesal hingga emosinya mulai mereda. Sebab, terkadang anak mengungkapkan kemarahannya sesaat.
Setelah emosinya sudah tenang, sebaiknya Anda menelpon atau berbicara dengan anak Anda agar ia bisa menceritakan keluh kesahnya, atau Anda bisa melakukan “deep talk” di mana Anda bisa menawarkan solusi atau nasihat kepada anak Anda mengenai permasalahan yang sedang terjadi. Cara ini juga efektif dalam mengajarkan kesabaran pada anak dan membantu menstabilkan emosinya dengan baik.
Tahukah kamu Memeluk merupakan salah satu cara paling mudah yang bisa dilakukan para ibu untuk mengatasi tantrum pada anak. Memeluk dapat mengurangi stres yang dialami anak. Saat berpelukan, tubuh melepaskan oksitosin, hormon cinta. Gendong bayi selama beberapa menit sambil mengelus kepalanya, sehingga bayi akan merasa benar-benar diperhatikan, disayangi, dan dilindungi.
5. Melatih anak dalam bersikap
Relaksasi atau meditasi sebaiknya diajarkan tidak hanya oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak usia 4-6 tahun untuk membantu anak menjadi tenang. Ibu bisa mengajari anak untuk rileks selangkah demi selangkah dengan menyuruhnya menarik napas dalam-dalam atau menghitung satu hingga sepuluh. Cara ini mampu meredam emosi, kemarahan, dan depresi pada anak.
6. Gunakan Teknik Batas Waktu
Jika anak masih kesal sebaiknya ibu menggunakan teknik tie-out yaitu membawa anak ke tempat yang tenang, nyaman dan aman.
Para ibu bisa mengajak anaknya keluar sejenak untuk menghirup udara segar atau sekedar bermain di halaman rumah. Hal ini dapat membantu anak Anda merasa lebih tenang dan melupakan kejadian yang menyebabkan kesalnya.
7. Mengalihkan perhatian anak
Jika anak Anda sedang kesal karena keinginannya tidak dituruti, maka Anda bisa mencoba mengalihkan perhatian anak Anda dengan hal-hal kecil.
Misalnya, seorang ibu mungkin berkata, “Ayo kita bantu merakit Lego-Lego ini, bangun rumah yang besar.” Ajakan atau permintaan ini sangat efektif dalam mengatasi kemarahan pada anak. Anak kemudian akan mengikuti instruksi Ibu.
Mengikuti keinginan anak boleh saja, namun Anda perlu menetapkan batasan yang jelas, tegas, dan konsisten. Peringatkan anak Anda dengan hati-hati untuk memahaminya, cobalah mengatakan sesuatu seperti, “Kamu boleh makan coklat dua kali sehari, jadi kita harus sepakat bahwa tidak baik makan coklat terlalu cepat, jadi sesekali saja sudah cukup.” Ucapkan dengan kalimat lembut dan tatap mata anak untuk menyampaikan pesan.
9. Tawarkan makanan atau minuman
Seperti kita ketahui, anak usia 4-6 tahun belum bisa mengungkapkan apa yang diinginkannya. Salah satu hal yang membuat mereka marah bisa jadi karena lapar atau haus. Bunda bisa memberikannya camilan sehat seperti buah atau minuman seperti susu. Rangkaian makanan ini mengandung prebiotik fruktooligosakarida (FOS) dan galakto-oligosakarida (GOS) yang mampu menyehatkan sistem pencernaan si kecil.
10. Hindari memukul atau menghukum anak
Ketika anak mempunyai amarah yang tidak terkendali, orang tua akan menarik diri dan akhirnya memukul anak. Perlu Bunda ketahui, bahwa anak yang sering dipukul oleh orang tuanya justru akan membuat anak semakin tidak sopan dan bisa meninggalkan bekas luka yang membekas di ingatan anak. Ibu dapat memeluk, mencium, atau mengucapkan kata-kata penyemangat agar anak menjadi lebih baik dan patuh, bahkan anak pun meniru tindakan ibu dalam berbuat baik.
Berikut beberapa tips mengatasi balita tantrum yang bisa Anda gunakan saat membesarkan anak. Dengan memahami penyebab kemarahan anak di atas, diharapkan para ibu dapat membantu anak mengelola emosinya dengan baik dan bijak.
(*)