THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Regional

13 Penyebab 5.655 Anak di Kota Malang Tidak Sekolah

LIPUTON 6.COM, MALANG -Malang Catatan Pemerintah Kota Tidak menghadiri sekolah untuk 5.655 anak -anak. Hasil identitas, ada banyak alasan mengapa tidak di sekolah. Diperlukan interi sehingga mereka memiliki hak untuk pendidikan.

Walikota akting Malang Ivan Kurniyawan mengatakan hasil tim menangani identitas sekolah box office anak -anak (PTS) mengatakan ada 13 alasan dan alasan untuk meninggalkan sekolah. Ini tergantung pada hasil tes untuk 1.464 dari total 5.655 anak yang tidak di sekolah.

“Tidak ada anak yang harus pergi ke sekolah, ini harus dilakukan segera,” kata Ivan dalam sosialisasi anak -anak.

Tidak ingin pergi ke sekolah, tidak menghabiskan uang di rumah, sudah cukup untuk memuaskan tingkat pendidikan yang Anda miliki, sudah menikah atau peduli dengan keluarga Anda, pelecehan alami atau kekerasan.

Alasan pekerjaan ini juga, dampak lingkungan/teman, sekolah tidak penting, tidak ada seragam, tidak ada akta kelahiran, masalah cacat dan alasan lainnya.

Menurut Ivan, data digunakan untuk mengembangkan strategi pemrosesan. Sebagai dasar untuk prioritas dan penilaian pra-intervensi. Harus ada garis waktu dan tujuan lengkap.

“Data harus selalu diperbarui dan akurat karena merupakan dasar untuk mengukur langkah -langkah lebih lanjut,” katanya.

Anak -anak mungkin tidak memiliki sekolah untuk menyelesaikan masalah pemerintah Kota Malang, kenyamanan biaya akta kelahiran. 22 Pusat Kegiatan Pembelajaran Komunitas (PKBM), termasuk fasilitas untuk pendidikan gratis.

“Saya ingin terlibat dalam kecepatan cepat pada akhir 2024. Evan mengatakan seharusnya tidak ada lagi anak -anak di sekolah Malang.

Periksa opsi ini untuk video:

Eric Setio Santoso, sekretaris Kota Malang (Sekda), mengatakan bahwa setiap data memiliki karakteristik dinamis dan pembaruan data selalu dilakukan.

“Kami akan mendirikan kelompok kerja untuk menangani anak -anak, bukan untuk segera berkolaborasi,” kata Eric.

Dia tidak menyebutkan detail penciptaan mekanisme gugus tugas anak -anak. Tetapi secara teori, ia memiliki beberapa keterlibatan dalam aspek kedua dan memperkuat tim untuk menangani anak -anak, bukan di sekolah.   

Pada bulan Mei 2024, pemerintah kota Malang kemudian menyetujui peraturan regional untuk teman -teman bayi. Pengawasan adalah aspek kelembagaan dari pencapaian sistem pembangunan yang dapat memastikan implementasi perlindungan khusus, komprehensif, dan berkelanjutan terhadap anak -anak.

Menurut pengawasan Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) (PPA) setiap hari, ada lima kelompok hak -hak anak setiap hari, terkait dengan implementasi Bupati/Bupati/Kota. Artinya, sekelompok hak -hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan perawatan alternatif.

Lalu ada kelompok kesehatan dasar dan penggunaan kesejahteraan, pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya, mengacu pada 24 indeks gugus pertahanan khusus anak -anak. Penemuan anak -anak yang tidak bersekolah menunjukkan bahwa mereka masih jauh dari apa yang telah dicapai KLA di kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *