Global

14 September 2015: Gempar Anak Laki-laki Muslim Ditangkap Gegara Bawa Jam ke Sekolah

thedesignweb.co.id, Washington, DC – Bagi seorang remaja Muslim bernama Ahmed Mohamed, kreativitas berarti bencana. Itu tidak mungkin; jam tangan buatannya dianggap bom.

Hari itu, Senin, 14 September 2015, Ahmed ditangkap di sebuah sekolah di Irving, Texas, AS, karena membawa-bawa jam digital yang ia rakit kembali di rumahnya dalam sebuah koper. Guru mengira itu bom. Demikian dilansir History pada Sabtu (14/9).

Pak Ahmed kemudian diinterogasi oleh polisi, ditahan, dan dibawa ke pusat penahanan remaja. Dia diskors dari sekolah selama tiga hari karena apa yang pihak berwenang sebut sebagai “bom palsu”, padahal sebenarnya itu adalah jam tangan buatan sendiri.

Penangkapan Ahmed memicu kehebohan karena banyak orang melihat kejadian tersebut sebagai contoh rasisme. Ahmed sendiri diberi julukan “Clock Boy” dan tagar #ISandWithAhmed muncul di media sosial saat itu.

“Saat-saat yang menyenangkan, Ahmed,” tulis Presiden AS saat itu Barack Obama di platform media sosial Twitter (sekarang dikenal sebagai X).

“Bisakah Anda membawa hal ini ke Gedung Putih? Kami perlu menginspirasi lebih banyak anak seperti Anda untuk mencintai sains. Itu yang membuat Amerika hebat.”

Pak Ahmed juga menyambut baik tawaran Pak Obama. Keduanya bertemu pada Oktober 2015 di sebuah malam astronomi di Halaman Selatan Gedung Putih.

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga mempertimbangkan kasus Ahmed. “Anda mungkin pernah melihat kisah Ahmed, seorang siswa berusia 14 tahun di Texas yang ditangkap setelah membuat jam dan membawanya ke sekolah. Dia dipuji atas kemampuan dan ambisinya untuk melakukan sesuatu yang hebat. Tidak boleh dikritik. , itu harus dirayakan.” Masa depan adalah milik orang-orang seperti Ahmed.

Keluarga Ahmed kemudian mengajukan gugatan terhadap Irving Independent School District dan Kepala Sekolah Menengah MacArthur Daniel Cummings atas diskriminasi, namun gugatan tersebut dibatalkan. Ahmed tidak dapat kembali ke sekolah dan keluarganya pindah ke Qatar.

Momen 14 September pun meninggalkan kenangan pilu di negeri Monaco. Lebih tepatnya, pada tahun 1982, mantan aktris Hollywood Grace Kelly yang menikah dengan Pangeran Rainier III meninggal dalam kecelakaan tragis.

Sementara itu, Grace Kelly yang kembali ke istana bersama putrinya Putri Stephanie menderita stroke. Rover 3500 buatan Inggris yang dikendarainya jatuh ke jurang sedalam 37 meter di jalan berkelok-kelok di Cap d’Ail, Cote dAzur. Lokasi kecelakaan tidak jauh dari istana.

Mobil itu terbakar. Grace Kelly menderita beberapa patah tulang, termasuk di paha, tulang selangka, dan tulang rusuknya. Putri Stephanie, yang saat itu berusia 17 tahun, lolos hanya dengan luka ringan.

Dokter berusaha menyelamatkan sang putri. Tapi itu gagal. Malam berikutnya, Pangeran Rainier III setuju untuk mematikan alat bantu hidup. Wanita yang menyandang gelar Yang Mulia Putri Grace dari Monaco ini dinyatakan meninggal dunia pada usia 52 tahun.

“Pada akhirnya, semua pengobatan telah habis,” kata pernyataan pemerintah Monaco yang dikutip oleh New York Times.

Kabar meninggalnya Grace Kelly sampai ke kampung halamannya di Philadelphia, AS. Presiden Ronald Reagan mengenang Grace Kelly sebagai wanita yang penuh kasih sayang dan kebaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *