16 Oktober 1813: Pertempuran Leipzig, Awal Kandasnya Kekaisaran Napoleon Bonaparte
thedesignweb.co.id, Leipzig – Pada 16 Oktober 1813, di tengah Perang Napoleon, pasukan koalisi termasuk Rusia, Prusia, Austria, dan Swedia mulai menyerang pasukan Prancis di dekat Leipzig, Saxony, di Jerman. Dalam Pertempuran Leipzig terdapat lebih dari 500 ribu tentara dari seluruh penjuru Eropa.
Pertempuran Leipzig menjadi bentrokan kekaisaran yang menentukan nasib pemerintahan benua itu selama 50 tahun ke depan.
Koalisi pasukan Rusia, Prusia, Austria, dan Swedia akhirnya mengalahkan pasukan Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte dalam pertempuran terbesar dan paling berdarah dalam Perang Napoleon, membuka jalan bagi jatuhnya kaisar Prancis.
Menurut History.com, pertempuran Leipzig merupakan pertempuran terbesar di Eropa sebelum Perang Dunia I. Dalam pertempuran yang berujung pada kekalahan Napoleon Bonaparte, Prancis menderita 38.000 korban jiwa, sedangkan pasukan koalisi juga mengalami kerugian besar, dengan sekitar 55.000 orang tewas atau terluka.
Pertarungan hari pertama, pada 16 Oktober, berakhir imbang. Posisi penting Prancis direbut, tetapi pasukan Napoleon tetap bertahan.
Keesokan harinya, serangan balik Perancis tidak berhasil. Namun kedatangan pasukan koalisi baru dan bertambahnya korban jiwa menyebabkan pasukan Napoleon mundur.
Pada tanggal 18 Oktober, pasukan koalisi mengepung Prancis, mengambil kendali dan memaksa Prancis mundur. Pada pertempuran hari keempat berturut-turut, koalisi melancarkan serangan lain untuk mengejar Napoleon dan pasukannya yang mundur.
Ketika tentara Perancis mundur, salah satu jenderal Napoleon memerintahkan penghancuran jembatan yang melintasi Sungai Elster. Namun, perintah tersebut gagal dan mengakibatkan ribuan warga Prancis tewas dan sekitar 30.000 orang menjadi tahanan.
Kekalahan telak ini mengakhiri kekuasaan Kekaisaran Prancis di sebelah timur Sungai Rhine. Peristiwa bersejarah ini menandai dimulainya berakhirnya pemerintahan Napoleon dan dianggap sebagai titik balik besar dalam Perang Napoleon.
Napoleon terpaksa membatalkan rencananya untuk menaklukkan seluruh Eropa. Ia pun terus dikejar oleh tentara koalisi. Pada tahun 1814, ia memasuki Paris dan memaksa kaisar turun tahta dan diasingkan ke pulau Elba.
Artikel Akhir Kongres Wina, yang ditandatangani pada tanggal 9 Juni 1815, mengubah peta politik Eropa dan membentuk perimbangan kekuatan Eropa baru yang bertahan selama lebih dari 50 tahun.
Pertempuran Leipzig terjadi sebagai bagian dari Perang Napoleon.
Perang Napoleon merupakan serangkaian konflik besar yang terjadi pada tahun 1803-1815, yang dipicu oleh kekuatan militer dan ambisi Napoleon untuk menguasai dan mendominasi Eropa, dalam persaingan sumber daya ekonomi, penguasaan wilayah jajahan dan jalur perdagangan, serta faktor politik lainnya.
Upaya Napoleon awalnya berhasil. Setelah menjadi terkenal selama Revolusi Perancis, Kaisar Perancis yang memproklamirkan diri memimpin Grande Armée menuju kemenangan, menaklukkan wilayah di seluruh benua, dari Spanyol hingga Polandia.
Meskipun Napoleon mengalami kemunduran serius, termasuk kekalahan dalam Pertempuran Trafalgar pada tahun 1805, ia terus memperluas kerajaannya hingga Pertempuran Leipzig yang sangat penting.
Setelah menderita kekalahan besar dalam invasi Rusia pada tahun 1812, pasukan Napoleon berada dalam kondisi lemah. Karena itu, Napoleon mulai mengandalkan tentara baru tanpa pengalaman, ketika ia merencanakan serangan ke Jerman pada tahun 1813. Selain Prancis, pasukan Napoleon termasuk tentara dari Polandia, Italia, dan Konfederasi Rhine di Jerman.