16 September 2024 Tanggal Merah Maulid Nabi Muhammad, Bisa Liburan Long Weekend
thedesignweb.co.id, Jakarta – Rakuu menjadi saat yang dinantikan sebagian besar orang karena bisa rehat sejenak dari pekerjaan kantoran dan hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan kuliah. Tak hanya itu, tanggal merah juga ditambahkan pada jadwal hari raya agar liburan lebih lama.
Mengutip Kanal Daerah thedesignweb.co.id, Kamis 12 September 2024, ada satu tanggal merah di bulan September yang jatuh pada hari Senin, 16 September 2024. Artinya, akhir pekan yang biasanya mencakup hari Sabtu dan Minggu bisa diperpanjang hingga Senin. , yaitu akhir pekan yang panjang.
Tanggal merah yang dimaksud merupakan perayaan salah satu hari terpenting bagi umat Islam, yaitu hari lahir Nabi Muhammad SAW. Ketentuan ini tertuang dalam Aksi Bersama No. 855/2023, no. 3/2023, dan No. 4 Tahun 2023 tentang hari libur nasional dan hari libur nasional tahun 2024 oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, 12 September 2023.
Menteri Kebudayaan dan Pembangunan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Hari Merah akan menjadi salah satu dari 27 hari libur nasional pada tahun 2024. Tahun ini terdapat 10 hari libur nasional.
Ia juga menilai hari libur nasional dan hari libur nasional pada tahun 2024 dimaksudkan sebagai pedoman bagi masyarakat, pelaku perekonomian, dan swasta dalam mengatur aktivitasnya. Penetapan hari minggu merah dan hari libur nasional juga menjadi acuan kementerian dan lembaga pemerintah dalam rencana spesifik program kerja ke depan.
Berita lengkap www.nishaditv. Meski terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, namun mayoritas meyakini bahwa 12 Rabiul Awal tahun gajah adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Disebut tahun gajah karena pada saat itu pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah menyerang Mekah dengan tujuan menghancurkan Ka’bah. Namun Allah SWT mengutus burung ababil untuk menjaga arah dunia Islam hingga terhenti saat ini.
Pemerintah Indonesia juga telah mengumumkan bahwa Maulid Rasulullah SAW akan diadakan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Hal ini merujuk pada hadis riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas.
Dan Tuhan menghendaki
Artinya: (Rasulullah SAW lahir pada hari keduabelas hari Senin, malam sunyi di bulan Rabiul Awal tahun gajah).
Umat Islam merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Banyak caranya, umumnya dengan membaca kitab maulid dan ada pula ulama yang bercerita tentang kelahiran Nabi dan sifat-sifat terpujinya yang patut ditiru.
Tidak semua umat Islam setuju merayakan Maulid Nabi. Beberapa kelompok berpendapat bahwa tindakan ini adalah bid’ah karena Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya pada masanya. Apa pendapat ulama di Indonesia?
Menurut guru kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH), perayaan Maulid Rasulullah SAW ini merupakan upaya mengenalkan prinsip Sirah Nabawiyah dan mengembalikan umat Islam ke jalan yang benar. Rasulullah, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian.
“Demikianlah (para ulama) risalah Nabi itu ditulis, dan mereka dibawa menghadap Nabi SAW, sambil mereka sedang mengingat, sedang dibacakan ajaran Nabi, puji-pujian dan salam kepada Nabi, sebagaimana yang dimaksud dengan nilai-nilai tersebut. dan mereka tinggal lebih lama,” kata UAH, dikutip dari YouTube Omar Network, Kamis 5 September 2024
UAH menegaskan, perayaan Maulid Rasulullah SAW tidak menjadi bid’ah jika diawali dengan mengingat Sirah Nabawiya dan mengisinya dengan taklimi. Menurutnya, yang dimaksud dengan inovasi adalah bila melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Nabi SAW. Ia juga menegaskan, tidak segala sesuatu yang tidak memiliki keteladanan Rasulullah SAW, dapat digolongkan sebagai inovasi.
“Setiap ada hari lahirnya, namun jika ada kemajuan pada saat kelahirannya, maka kita terangkan untuk mengenal Nabi dalam bentuk yang ditentukan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tidak ada masalah. Soalnya kalau kita memperkenalkan hal-hal yang bertentangan dengan “Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW,” kata UAH.
Pasca kelahiran Nabi Muhammad SAW, Rabiul Awal yang merupakan bulan ketiga dalam penanggalan Islam, beliau juga melakukan dua hal penting bagi umat Islam. Yang pertama adalah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa ini terjadi pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal, 13 tahun setelah diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul.
Hal penting selanjutnya adalah wafatnya Rasulullah SAW di Madinah yang terjadi pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal 23 H. Rasulullah SAW wafat dan meninggalkan warisan harta benda, kebahagiaan dan cinta kasih yang sempurna.
Allah SWT berfirman:
Jika Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki
Artinya: ((Pada hari ini Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan Aku sempurnakan nikmat-Ku untukmu, dan Aku terima Islam sebagai agama untukmu). Al Maidah: 3]