Saham

25 Perusahaan Proses IPO di BEI, Sektor Ini Mendominasi

Liputan6.com, Jakarta – Hingga saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan 25 perusahaan dalam daftar saham perdana BEI. Dari 25 perusahaan yang sedang melakukan proses penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO), lima di antaranya berasal dari sektor konsumen non-siklus.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 29 November 2024, sudah ada 39 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan modal 5,87 triliun. Rp.

Klasifikasi aset perseroan yang sedang disusun mengacu pada POJK nomor 53/POJK.04/2017 antara lain:

-2 perusahaan kecil dengan aset (aset hingga Rp 50 miliar)

-6 perusahaan menengah dengan aset (aset antara Rp 50 miliar – Rp 250 miliar)

-17 aset besar (aset di atas Rp 250 miliar)

Detail Industri Perusahaan:

-1 perusahaan dari sektor bahan baku

-3 perusahaan dari sektor konsumen sirkular

-5 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus

-4 perusahaan dari sektor energi

-3 perusahaan dari sektor keuangan

-2 perusahaan dari sektor kesehatan

-3 perusahaan dari sektor industri

-0 perusahaan dari sektor infrastruktur

– 3 perusahaan real estat dan real estat

– 0 perusahaan dari sektor teknologi

– 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Sedangkan penerbitan obligasi dan sukuk sebanyak 124 kali diterbitkan oleh 65 emiten EBUS dengan dana sebesar 116,6 triliun. Rp.

“Sampai dengan 29 November 2024, terdapat 24 rilis yang sedang dalam pipeline dari 18 emiten EBUS,” kata Nyoman.

Klasifikasi industri perusahaan meliputi:

-2 perusahaan dari sektor bahan baku

-1 perusahaan dari sektor konsumen sirkular

-0 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus

-3 perusahaan dari sektor energi

-7 perusahaan dari sektor keuangan

-0 perusahaan dari sektor kesehatan

-2 perusahaan dari sektor industri

-1 perusahaan dari sektor infrastruktur

-1 perusahaan real estat dan real estat

-0 perusahaan dari sektor teknologi

-1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

 

Sedangkan per 29 November 2024, terdapat 15 emiten yang melakukan right issue senilai Rp 34,42 triliun.

“Dan masih ada 8 perusahaan yang tercatat dalam daftar right issue BEI,”

Ini adalah bidang-bidang berikut:

-3 perusahaan dari sektor bahan baku

-0 perusahaan dari sektor konsumen sirkular

-0 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus

-2 perusahaan dari sektor energi

-0 perusahaan dari sektor keuangan

-2 perusahaan dari sektor kesehatan

-0 perusahaan sektor industri

-1 perusahaan dari sektor infrastruktur

-0 perusahaan real estat dan real estat

-0 perusahaan dari sektor teknologi

-0 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan 25-29 November 2024 sedang melemah. Sektor energi dan bahan baku membebani IHSG pekan ini.

IHSG turun 1,13% menjadi 7.114,2 poin, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (30/11/2024). Pada pekan lalu, IHSG menguat 0,48 persen menjadi 7.195,56 poin. Kapitalisasi pasar turun 0,43 persen menjadi Rp12.000 triliun dari pekan lalu Rp12.053 triliun.

Investor asing menjual saham senilai Rp 3,89 triliun pada pekan ini. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan pekan lalu yang sebesar Rp3,65 triliun. Selama tahun 2024, investor asing telah menguasai Rp 21,56 triliun di pasar saham.

Selama sepekan ini, rata-rata nilai perdagangan harian meningkat 35,53 persen menjadi Rp13,45 triliun dari pekan lalu Rp9,93 triliun. Rata-rata volume harian pasar saham melonjak 31,23 persen menjadi 26,10 miliar lembar saham dari 19,89 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi perdagangan harian pasar saham naik 3,27 persen menjadi 1,14 juta perdagangan dari 1,1 juta perdagangan pada minggu lalu.

Sektor ekuitas cenderung beragam minggu ini. Sektor energi turun 4,41 persen dan memimpin koreksi. Setelahnya, sektor saham teknologi melemah 3,54 persen, sektor saham bahan baku melemah 2,62 persen. Setelah itu, sektor infrastruktur melemah 1,09%, sektor transportasi melemah 1,01%.

Sedangkan sektor Industri naik 0,40 persen, sektor Consumer Discretionary naik 0,65 persen, dan sektor Consumer Discretionary naik 0,86 persen. Setelah itu, sektor saham kesehatan melonjak 2,02 persen, sektor keuangan menguat 0,16 persen, dan sektor saham menguat 0,96 persen.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *