288 Artefak Dikembalikan Belanda ke Indonesia, Bakal Dipamerkan Perdana Saat Museum Nasional Indonesia Kembali Dibuka Oktober 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – 288 artefak asal Belanda akan dikembalikan ke Indonesia. Bagian dari program repatriasi yang disepakati melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua negara pada tahun 2017.
Perjanjian repatriasi ini mencakup kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda, serta kajian mendalam terhadap negara tersebut untuk memastikan keaslian dan asal usul setiap barang. Direktur Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menekankan pentingnya kerja ini untuk menghidupkan dan menjaga jati diri bangsa.
“Ini bukan sekedar pengembalian barang, tapi juga menyebarkan pemahaman dan pengetahuan tentang sejarah dan budaya yang telah lama terpisah dari negara,” ujarnya dalam keterangan yang ditulis Tim Lifestyle thedesignweb.co.id, Senin (23). . /9/2024).
Proses reformasi dimulai dengan penandatanganan perjanjian oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Eppo Egbert Willem Bruins di Museum Dunia di Amsterdam. Acara penandatanganan tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat penting kedua negara, termasuk Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mr. Mayerfas.
Pengembalian barang tersebut merupakan yang kedua, setelah pengembalian barang budaya Indonesia dan Sri Lanka yang pertama pada pertengahan tahun 2023, kata keluarga Bruins secara terpisah.
“Ini kedua kalinya kami mengembalikan barang yang belum sampai di Belanda,” kata Bruins, demikian siaran pers Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Jumat, 20 September 2024.
Sementara itu, pelepasan 288 benda budaya pada Jumat pekan lalu, di Worldmuseum Amsterdam, tempat benda-benda tersebut disimpan dan dipamerkan. Hilmar Farid hadir untuk mewakili pemerintah Indonesia dalam proses ini seperti yang terlihat dari perwakilan Komite Kepulangan Indonesia.
Di antara barang-barang yang ditemukan terdapat 284 barang bersejarah yang berkaitan dengan Puputan Badung, seperti senjata, uang logam, dan perhiasan yang dibawa oleh tentara kolonial Belanda pasca penaklukan kerajaan Badang dan Tabanan di Pulau Bali pada tahun 1906. Ada juga berhala kuno di Candi Singasari. Di Jawa Timur, arca Ganesha, arca Brahma, dan arca Bhairawa, serta arca Nandi sebelumnya telah dikembalikan untuk dipugar pada tahun 2023.
Direktorat Kebudayaan telah menyelenggarakan sejumlah proyek khusus untuk melestarikan dan meningkatkan pemanfaatan koleksi yang dipulihkan ini. Komitmen ini mencakup perhatian ahli dan penelitian.
“Kami menyiapkan program edukasi dan kegiatan interaktif yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai sejarah dan budaya benda-benda tersebut,” kata Hilmar.
Seluruh koleksi yang dikembalikan dikelola oleh Badan Warisan Indonesia (IHA) dan akan dipamerkan saat Museum Nasional Indonesia dibuka kembali untuk umum pada 15 Oktober 2024. Tampilan ini bukanlah kesempatan untuk melihat dengan baik. Kekayaan masa lalu telah kembali ke Indonesia, namun merupakan kesempatan untuk belajar dan mengapresiasi perjuangan dan dedikasi untuk merebut kembali warisan Indonesia.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Departemen Warisan Indonesia Ahmad Mahendra mengatakan, pekerjaan renovasi museum sedang berlangsung.
“Kami tidak sedang merenovasi fisik bangunan dan menyimpan koleksinya, tapi juga memikirkan bagaimana museum ini bisa berperan penting bagi masyarakat,” kata Mahandre melalui keterangan tertulis, Selasa, 17 September 2024.
Menurut Mahendra, pekerjaan pemulihan pasca kebakaran dilakukan pihak museum melalui manajemen umum. Kegiatan-kegiatan ini termasuk membersihkan daerah yang terkena dampak, mendukung bangunan yang ada dan menghilangkan struktur yang rusak.
“Semua kegiatan ini dilakukan secara paralel dengan pemindaian dan dokumentasi untuk memastikan pemeliharaan yang baik,” ujarnya.
Kebakaran pada Sabtu malam, 16 September 2024 menghanguskan enam ruang pameran koleksi eks Museum Nasional Indonesia. thedesignweb.co.id mengutip Direktur Utama Museum dan Badan Layanan Umum Warisan Budaya (BLU MCB) Ahmed Mahendra mengatakan, terdapat 817 koleksi di enam ruangan bangunan prasejarah yang terdampak kebakaran. atau Museum Nasional Indonesia, Museum Gajah di Jakarta Pusat.
Menurutnya, 817 koleksi tersebut terbuat dari berbagai bahan antara lain perunggu, keramik, dan kayu. Ada pula koleksi akibat pengulangan benda-benda yang pernah terkena kebakaran sebelumnya, ditemukan utuh, rusak ringan, atau rusak total.
“Secara umum seluruh koleksi dan benda bersejarah yang tersimpan di Museum Nasional Indonesia saja berjumlah 194.000. Koleksi yang ada di area tersebut ada 817 yang dipajang di enam ruangan terdampak,” kata Mahendra dalam keterangan resmi, Selasa, 19 September. 2023.
Proses pengumpulannya dimulai segera setelah kebakaran di Museum Nasional. Mahendra kemudian mengatakan, seluruh koleksi dan benda bersejarah yang tersimpan di museum yang dikenal dengan nama Museum Gajah itu berjumlah 194.000.