Berita

3 Fakta Terkini Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Pegawai Komdigi

thedesignweb.co.id, Jakarta – Sebanyak 11 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyewa toko untuk dijadikan basis menjalankan bisnis palsu guna memantau situs perjudian online agar tidak diblokir. Kantor pusat ditunjuk sebagai kantor satelit oleh AK, AJ dan A.

Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Kompol Wira Satya Triputra. Ia mengatakan, kantor satelit tersebut pertama kali didirikan di kawasan Tomang, Jakarta Barat.

Namun sudah berpindah ke selatan kawasan Bekasi. AK dan kawan-kawan menyewa gedung 3 lantai di Grand Galaxy, Jalan Garden, Kota Bekasi. Polisi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Jumat 1 November 2024.

Perlu kami sampaikan, dari hasil riset kami terhadap kantor satelit, kantor tersebut pertama kali berlokasi di Tomang, Jakarta Barat. Kemudian, mulai Januari 2024, kantor tersebut berpindah ke Grand Galaxy Store, Jalan Garden, Kota Bekasi. katanya Wira, Selasa 5 November 2024.

Wira menjelaskan AK, AJ dan A mempekerjakan 12 pekerja. Dalam hal ini, posisi mereka berbeda.

“Dari 12 orang, 8 orang operator dan empat orang administrator,” ujarnya.

Selain itu, ternyata ada satu orang yang berperan penting dalam kasus ini. Anda adalah AK yang mempunyai kewenangan untuk mengontrol pemblokiran website taruhan online.

Artinya, terdakwa AK sebenarnya mempunyai kewenangan untuk mengontrol pemblokiran situs judi online, kata Wira.

Wira menolak anggapan AK punya jabatan besar di Komdigi. AK sebenarnya tidak memenangkan seleksi CPNS, melainkan dipekerjakan sebagai blok match di Komdigi.

Berikut sejumlah fakta terkini pegawai Komdigi yang terlibat kasus perjudian online yang dihimpun tim berita thedesignweb.co.id:

 

Sebelas anggota Komdigi menyewa toko untuk digunakan sebagai markas menjalankan bisnis penipuan untuk memantau situs perjudian online agar tidak diblokir. Kantor pusat ditunjuk sebagai kantor satelit oleh AK, AJ dan A.

Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan, kantor satelit pertama kali didirikan di kawasan Tomang, Jakarta Barat.

Namun sudah berpindah ke selatan kawasan Bekasi. AK dan kawan-kawan menyewa gedung 3 lantai di Grand Galaxy, Jalan Garden, Kota Bekasi. Polisi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Jumat 1 November 2024.

Perlu kami sampaikan, berdasarkan hasil penelusuran mendalam terhadap kantor satelit, kantor tersebut awalnya berlokasi di Tomang, Jakarta Barat. Mulai Januari 2024, kantor ini dipindahkan ke Grand Galaxy Store, Jalan Garden, Kota Bekasi. ” kata Wira, Selasa 5 November 2024.

Wira menjelaskan AK, AJ dan A mempekerjakan 12 pekerja. Dalam hal ini, posisi mereka berbeda.

“Dari 12 orang, 8 orang operator dan empat orang administrator,” ujarnya.

 

Wira menjelaskan, staf yang direkrut AK dan kawan-kawan bertugas menyusun daftar situs judi online. Namun tidak semua website taruhan online akan diproses.

“Kemudian saudara saya AJ membocorkan list atau daftar situs taruhan online yang dikumpulkan melalui akun telepon AK,” ujarnya.

Wira menjelaskan, AJ akan menyetujui situs judi online yang melakukan penyetoran uang. Dia menegaskan, pemilik properti yang menyetor uang secara rutin setiap dua minggu akan dikeluarkan dari daftar hitam.

“Setelah daftar website tersebut bersih, AK akan mengirimkan daftar website atau daftar situs taruhan online untuk menuduh R melakukan pemblokiran,” ujarnya.

Terkait hal itu, Wira meminta dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk bisa mengungkap secara gamblang kejahatan perjudian online.

“Kami memohon restu seluruh masyarakat agar kasus ini bisa kami nyatakan dengan jelas sehingga kami bisa menyampaikan hukum dengan benar,” ujarnya.

 

Wira kemudian membeberkan sosok yang berperan penting dalam kasus tersebut. Anda adalah AK yang mempunyai wewenang untuk mengontrol pemblokiran website taruhan online.

Artinya, terdakwa AK sebenarnya mempunyai kewenangan untuk mengontrol pemblokiran situs judi online, ujarnya.

Wira menolak anggapan AK punya jabatan besar di Komdigi. AK sebenarnya tidak memenangkan seleksi CPNS, melainkan dipekerjakan sebagai blok match di Komdigi.

“Saudara-saudara, mengenai Terdakwa AK, perlu saya sampaikan bahwa pada akhir tahun 2023 Terdakwa AK akan mengikuti proses seleksi untuk menerima orang-orang yang mendapat dukungan teknologi dalam program terbatas pencegahan konten di Komdigi,” ujarnya.

“Dan hasilnya Tersangka AK menyatakan dirinya tidak berhasil. Namun, Tersangka AK justru dipekerjakan dan diberi kewenangan untuk menyelenggarakan pelarangan website perjudian online,” lanjutnya.

Wira mengaku masih mendalami rekam jejak AK. Menurutnya, hal ini penting untuk menjawab siapa yang mempekerjakan AK untuk bekerja di Komdigi, bahkan diberi kewenangan untuk memblokir situs taruhan online.

“Kami masih melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menjawab mengapa terdakwa AK tidak memenangkan pemilu namun bisa bekerja di Komdigi, khususnya bekerja sebagai tim pemblokiran situs perjudian online,” ujarnya.

Saat ditanya sosok yang dipekerjakan AK, Wira tak menjelaskan secara gamblang. Dia menyatakan, penyelidikan masih berlangsung.

“Kami terus melakukan penyelidikan menyeluruh, ke depan akan kami selidiki lebih lanjut dan hasilnya pasti akan kami sampaikan,” jelas Wira.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *