Saham

3 Kesalahan Ini Bikin Investor Pemula Jalan di Tempat, Kok Bisa?

Liputan6.com, Jakarta – Berinvestasi di pasar modal menjadi salah satu pilihan untuk menghasilkan keuntungan. Namun perlu diperhatikan bahwa keuntungan investasi pasar modal berbanding lurus dengan risikonya. Dengan kata lain, semakin besar keuntungannya, semakin besar pula risikonya.

Sebaliknya, semakin rendah return maka semakin rendah pula risikonya. Bagi investor berpengalaman, mungkin lebih mudah menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar.

Namun, bagi investor pemula, ada beberapa hal yang dapat Anda ingat untuk memaksimalkan keuntungan dan menjadi investor besar di masa depan.

Peluncuran laman Instagram Bursa Efek Indonesia (BEI) @indonesiastockexchange pada Sabtu (31/8/2024) memiliki banyak faktor yang dapat menghambat atau membuat investor baru terjebak. Pertama, panik saat harga saham turun. Harga saham biasanya naik dan turun.

Tidak perlu panik atau mengambil keputusan terburu-buru. Kedua, mereka enggan melakukan riset investasi secara detail. Berbagai layanan riset dan tips investasi kini tersebar di berbagai platform dan mudah diakses. Investor dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan strategi investasinya. Jika terlalu banyak informasi yang membingungkan, investor dapat menunjuk penasihat investasi atau meminta nasihat dari pihak yang berwenang.

Ketiga, saya tidak memiliki kepercayaan diri untuk mulai berinvestasi. Ini merupakan poin penting yang dapat menghambat keuntungan investor baru. Tentu saja, berinvestasi di pasar modal tidak bisa dilakukan sekaligus untuk mendapatkan keterampilan dan kepercayaan diri. Untuk itu, latih kemampuan analitis Anda dengan simulasi investasi.

Sebelumnya, Indeks Saham Biasa (IHSG) dan kapitalisasi pasar mencatatkan rekor pada 26-30 Agustus 2024. Hal ini didukung oleh apresiasi rupee terhadap dolar AS dan rilis data perekonomian AS.

Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (31/8/2024), IHSG pada Jumat 30 Agustus 2024 mencatat rekor baru, naik 0,57 persen dari rekor sebelumnya pada 28 Agustus 2024 sebesar 7.658,87.

IHSG naik 1,68 persen menjadi 7.670,73 dari pekan lalu 7.544,29. Kapitalisasi pasarnya meningkat 2,62% menjadi Rp13,114 miliar dari Rp12,779 miliar pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata jumlah transaksi nilai tukar harian meningkat 86,73% menjadi Rp 35,86 triliun dari Rp 19,2 triliun pada minggu sebelumnya.

Rata-rata frekuensi perdagangan harian meningkat 10,64% menjadi 1,2 juta dari 1,08 juta pada minggu sebelumnya.

Sementara rata-rata volume perdagangan harian bursa sebanyak 19,4 miliar lembar saham, turun 1,41% dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 19,67 miliar lembar.

Investor asing mencatat aktivitas pembelian sebesar Rp 11,21 triliun pada Jumat 30 Agustus 2024. Selama sepekan, investor asing memborong 15,03 triliun lembar saham senilai Rp. Jumlah akuisisi investor asing naik menjadi 8,825 triliun pada pekan lalu. Dengan demikian, aktivitas pembelian saham oleh investor asing sebesar Rp 27,72 triliun.

 

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG pekan ini menguat 1,68%. Hal ini dipengaruhi oleh rilis statistik produk domestik bruto (PDB) AS dan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Di sisi lain, terdapat perubahan harga komoditas global dan kemungkinan penurunan angka FFR pada September 2024, kata Herditia saat diwawancara Liputan6.com.

Terkait pekan depan, peluang penguatan IHSG masih terbatas, kata Herditia. IHSG bergerak ke level support 7.547 dan level resistance 7.743.

“Kami memperkirakan statistik inflasi Indonesia, data produksi dan neraca perdagangan Tiongkok, serta statistik ketenagakerjaan AS dan NFP akan dirilis minggu depan,” ujarnya.

Ia memperkirakan harga saham IHSG akan berada di kisaran 7.500-7.800 pada akhir tahun 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *