3 Pelapis Garuda yang Layak Diberi Kesempatan di Laga Timnas Indonesia vs Laos
Liputan6.com, Jakarta – Shin Tae-yong tak hanya mengincar gelar juara Piala AFF 2024, tapi juga berkomitmen memberikan kesempatan kepada pemain muda di timnas Indonesia. Pendekatan ini menunjukkan keadilan dan mengembangkan potensi generasi muda di sepak bola Indonesia.
Kebijakan pelatih asal Korea Selatan itu terlihat saat timnas Indonesia melakoni laga pembuka melawan Myanmar yang berhasil dimenangkan oleh The Eagles dengan skor 1-0. Pada laga kali ini, Shin Tae-yong memberikan kesempatan kepada delapan pemain yang belum pernah bermain di level tinggi untuk melakoni laga pertamanya di atas panggung.
Mereka adalah Kahya Supriyadi, Kadek Arel, Donny Trai Pamungkas, Alfrianto Niko, Zanadin Fariz, Arkhan Kaka, Robbie Darvis, Ronaldo Kwateh, dan Victor Dayton.
Penampilannya di game ini berhasil memuaskan Shin Tae-yong dan menunjukkan potensi yang menjanjikan. Selain itu, delapan pemain muda lainnya juga menunggu kesempatan tampil di lapangan. Mereka adalah Dafa Fasya, Erlanga Setyo, Kakang Rudianto, Sultan Zaki, Rehan Hannan, Ahmad Maulana Syarif, Rivaldo Pakahan dan Michael Tata.
Jika Shin Tae-yong memutuskan tampil pada laga Timnas Indonesia melawan Laos, ada tiga pemain yang patut dicoba. Semoga penambahan ketiganya tidak mengurangi kualitas dan kedalaman permainan tim.
Siapa mereka?
Gelandang muda berbakat, Hannan tampil impresif di Ligue 1 bersama Persija Jakarta. Sejak resmi promosi ke tim senior Macan Kamerun, pemain berusia 20 tahun itu sudah tampil dalam 25 pertandingan, membuktikan tempatnya di level tertinggi sepak bola Indonesia.
Musim ini, Hannan tampil dalam 10 pertandingan dan berhasil mencetak satu gol. Kemampuannya dalam mengatur permainan menjadikannya kandidat yang tepat untuk menggantikan Zanadine Faris sebagai rekan Arkhan Fikri di lini tengah. Hannan tak hanya berhasil menjaga penguasaan bola, tapi juga berkontribusi dalam serangan tim.
Salah satu kelebihan Hannan adalah kecepatan dan kelincahannya di lapangan. Meski tidak terlalu besar, namun ia menunjukkan kepercayaan diri dalam duel fisik sehingga membuatnya menjadi pemain yang sulit dihadapi lawan. Keterampilan tersebut menjadikannya sebagai aset berharga bagi tim, terutama dalam situasi yang membutuhkan kreativitas dan kecepatan.
Seiring dengan bertambahnya skill dan pengalamannya, Hannan Persija berpotensi menjadi salah satu gelandang top Jakarta. Penampilannya yang konsisten dan kemampuannya beradaptasi di lapangan menjadikannya pemain yang patut diwaspadai di Ligue 1.
Pemegang akta kelahiran Bandung Ahmad Maulana Sharif mengawali karir profesionalnya di dunia sepak bola bersama Arema FC pada musim Ligue 1 lalu. Pemain serba bisa ini memiliki kemampuan bermain di tiga posisi berbeda: gelandang, bek, dan sayap kiri.
Dalam catatan karirnya, Ahmad Moulana Sharif sudah tampil dalam 39 pertandingan bersama Singo Aden, sedikit lebih baik dari Rehan Hannan. Dengan pengalaman tersebut, ia mampu mengisi peran bek dan sayap kiri yang sebelumnya diemban Alfrianto Nico saat menghadapi Myanmar baru-baru ini.
Salah satu kelebihan Ahmad Moulana Sharif adalah pergerakannya yang unik baik dalam bertahan maupun menyerang. Kemampuannya dalam beradaptasi membuatnya menjadi aset berharga bagi tim. Kemitraan winger kiri Timnas Indonesia Ahmad Maulana Syarif dan Donny Trai Pamungkas dipastikan akan menambah kekuatan tim. Masing-masing memiliki karakteristik gameplay serupa sehingga menciptakan sinergi yang kuat dan dinamis.
Dengan kemampuannya, Ahmad Maulana Sharif diharapkan bisa memberikan kontribusi besar di setiap pertandingan. Kehadirannya di lapangan akan membawa dampak positif bagi perkembangan timnas Indonesia ke depan.
Kakang Rudianto menjadi salah satu nama terakhir yang dipilih pelatih Shin Tae-yong untuk memperkuat timnas Indonesia. Sebagai seorang Bripada yang juga anggota Polri, Kakang lebih berpengalaman di Liga 1 Indonesia dibandingkan Rehan Hannan dan Ahmad Maulana Sarif.
Kakang menghabiskan empat musim bersama Persib, klub yang berlaga di papan atas sepak bola Indonesia. Selama ini, jumlah pertandingan yang dimainkan Kacang terus bertambah, baik di kompetisi domestik maupun level AFC League Two. Ini menunjukkan betapa konsistennya dia sebagai pemain.
Posisi utama Kakang adalah sebagai bek utama. Namun, ia juga kerap dijadikan bek kanan di banyak pertandingan Mang Bandung. Hal ini memberikan keleluasaan bagi pelatih untuk mempertimbangkan Kakang dibandingkan Arhan Pratama atau Asanvi Mangkualam, terutama jika dipasangkan dengan Muhammad Ferrari di lini pertahanan.
Dengan postur tubuh yang tinggi, Kakang Rudianto tidak hanya memiliki kemampuan fisik yang baik, namun juga kelincahan dalam berlari. Keunggulan tersebut membuatnya menjadi pemain kunci di lini belakang Timnas Indonesia, terutama saat menghadapi duel udara melawan pemain lain, seperti melawan Laos.
Dengan pengalaman dan kemampuannya, Kakang Rudianto diharapkan bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi timnas Indonesia di berbagai turnamen mendatang.