3 Tradisi China Ini Diyakini Bisa Buang Sial, Mulai dari Penggal Kepala Ayam hingga Penggunaan Urine Bocah
thedesignweb.co.id, Beijing – Sejak zaman dahulu, banyak masyarakat Tionghoa atau Tiongkok yang percaya bahwa penyakit dan kemalangan seringkali disebabkan oleh nasib buruk.
Mereka juga percaya bahwa dengan melakukan ritual tertentu, keberuntungan akan berpihak pada mereka dan mereka dapat melindungi diri dari kesialan.
South China Morning Post melaporkan pada Kamis (24 Oktober 2024) bahwa tradisi berikut ini diyakini masyarakat Tionghoa untuk menghindari kesialan: 1. Melompat ke dalam api
Lompat api adalah kebiasaan tradisional Tahun Baru Imlek.
Menurut cerita rakyat, suara api yang menyala dapat mengusir roh jahat dan kesialan.
Upacara diawali dengan para tetua keluarga membakar seikat jerami di depan pintu rumah. Kemudian para laki-laki dari keluarga tersebut bergantian melompati api sebelum memasuki rumah.
Anak melompat sambil digendong oleh orang dewasa, sedangkan betina melompat ke arah sebaliknya.
Kebiasaan ini masih ada di daerah pedesaan seperti provinsi Guangdong dan Fujian di Tiongkok selatan serta Qinghai dan Gansu di Tiongkok utara.
Selama Festival Musim Semi, penduduk desa membawa limusin yang dihias dengan indah dan melompati api unggun untuk berdoa bagi perdamaian dan panen yang baik.
Bagi banyak orang, ayam jago dianggap sebagai hewan keberuntungan yang menghubungkan orang hidup dan orang mati.
Di beberapa wilayah Tiongkok selatan, masyarakat percaya bahwa dengan memotong kepala burung dan melemparkannya ke atap rumah, mereka dapat mengusir roh jahat.
Masyarakat percaya akan membawa keberuntungan jika memercikkan darah ayam ke halaman rumah atau mengoleskannya ke dinding.
Ayam jago sering digunakan pada pemakaman adat untuk membimbing jiwa orang yang meninggal. Kebiasaan ini dimulai pada Dinasti Han (206 SM hingga 220 SM), ketika ayam kayu dikuburkan bersama orang mati.
Kokok ayam jantan juga dianggap sebagai simbol positif.
Air seni anak laki-laki dipercaya dapat menguatkan tubuh dan mengusir roh jahat.
Hal ini berasal dari gagasan bahwa pria muda mewujudkan energi dan vitalitas maskulin yang tak terbatas.
Yang paling berharga adalah urin anak laki-laki di bawah usia 10 tahun, terutama urin pertama sebelum usia satu bulan.
Di Tiongkok selatan, telur rebus dengan air seni bayi merupakan makanan lezat selama Festival Qingming. Ini mencegah kantuk di musim semi dan melindungi dari panasnya musim panas.
Namun, beberapa orang percaya bahwa praktik tersebut menyebarkan penyakit dan membaginya dapat memperpendek umur anak tersebut.
Keduanya juga dikatakan dapat mengusir roh jahat.
Dalam feng shui atau feng shui Tiongkok, garam membersihkan energi negatif, sedangkan nasi dikatakan menenangkan jiwa dan menguatkan tubuh.
Saat pindah ke rumah baru atau saat sakit, garam dan nasi akan ditaburkan di setiap sudut ruangan untuk mengusir roh jahat.
Penggemar mungkin telah memperhatikan bahwa di banyak film zombie Hong Kong, beras ketan sering digunakan sebagai obat gigitan hantu.
Pada pemakaman di beberapa daerah pedesaan, anggota keluarga almarhum juga akan menaburkan garam dan nasi di kuburan untuk membimbing jiwa ke depan.