WEB NEWS 30 Perusahaan Masuk Pipeline IPO per 4 Oktober 2024, Sektor Apa Saja?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada 30 perusahaan yang tercatat atau sedang dalam proses penawaran umum perdana (IPO) pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Hingga hari ini, terdapat 30 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI, tulis BEI dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (6/10/2024).
Hingga 4 Oktober 2024, sudah ada 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menghimpun dana Rp 5,15 triliun.
Sebagai informasi, klasifikasi aset perusahaan yang sedang dalam pipeline adalah POJK No 53/POJK.04/2017, yaitu 2 perusahaan aset skala kecil atau perusahaan dengan aset kurang dari Rp50 miliar, 14 perusahaan perseroan terbatas aset skala menengah, atau perusahaan dengan aset berkisar antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar,
Selain itu, terdapat 14 perusahaan dengan aset besar atau perusahaan dengan aset di atas Rp 250 miliar.
EIB mencatat, terdapat 3 perusahaan dari sektor bahan baku yang masuk dalam daftar atau dalam pipeline pelelangan umum, kemudian terdapat 5 perusahaan dari sektor konsumen siklis, 3 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus, dan 5 perusahaan dari sektor konsumen siklis. sektor energi. .
Selain itu, terdapat 2 perusahaan dari sektor keuangan yang juga tercatat atau akan melakukan penawaran umum, 2 perusahaan dari sektor jasa kesehatan, 4 perusahaan dari sektor industri, 2 perusahaan dari sektor infrastruktur, serta 3 perusahaan dari sektor industri. perusahaan dari sektor properti dan real estate, serta satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.
Apalagi, saat ini belum ada perusahaan di bidang teknologi yang mendaftar penawaran umum perdana atau IPO di IDEX.
Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki banyak perusahaan tercatat dalam jalur penawaran umum perdana (IPO).
Hingga 27 September 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa. Dana yang diperoleh dari IPO sebesar Rp. 5,15 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan saat ini terdapat 32 perusahaan yang akan debut di Bursa. Dari sisi aset, perusahaan menengah masih mendominasi. Selanjutnya dari segi sektor, sebagian besar berasal dari sektor konsumen non-sepeda.
“Sampai saat ini, terdapat 32 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Selasa (1/10/2024).
Berdasarkan POJK No 53/POJK.04/2017, terdapat 12 perusahaan yang memiliki aset bruto di atas Rp 250 miliar. Kemudian 18 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Dua perusahaan sisanya merupakan perusahaan skala kecil dengan aset kurang dari Rp 50 miliar.
Sedangkan rincian sektornya adalah sebagai berikut: 3 perusahaan dari sektor bahan baku 5 perusahaan dari sektor konsumen siklis 6 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus 4 perusahaan dari sektor energi 2 perusahaan dari sektor keuangan 2 perusahaan dari sektor kesehatan 4 perusahaan sektor industri 2 perusahaan sektor infrastruktur 3 perusahaan sektor properti dan real estate 0 perusahaan sektor teknologi 1 perusahaan sektor transportasi dan logistik
Saat ini bursa telah mencatatkan 64 emisi dari 108 emiten EBUS dengan jumlah penggalangan dana Rp 91,9 triliun.
Per 27 September 2024, 16 dari 21 emiten EBUS sedang dalam proses penerbitan obligasi.
Selain itu, klasifikasi sektor penerbitan obligasi adalah sebagai berikut: 2 perusahaan dari sektor bahan baku 1 perusahaan dari sektor cyclical konsumen 0 perusahaan dari sektor konsumen non-cyclical 3 perusahaan dari sektor energi 5 perusahaan dari sektor keuangan 0 Perusahaan dari Sektor Kesehatan 2 Perusahaan dari Sektor Industri 0 Perusahaan dari Sektor Infrastruktur 1 Perusahaan dari Sektor Properti dan Real Estate 0 Perusahaan dari Sektor Teknologi 2 Perusahaan dari Sektor Transportasi dan Logistik