4 Saham Terkait Kripto Bitcoin dengan Potensi Kenaikan Terbesar di 2024, Mau Tahu?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pasar mata uang kripto sedang berusaha pulih setelah Federal Reserve (Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mengumumkan penurunan suku bunga pada September lalu, kembali menemui hambatan. Bitcoin (BTC) yang sempat menembus US$63.000 atau Rp986 juta setelah pengumuman tersebut, kembali anjlok pada pekan ini hingga di bawah US$60.000 menjadi Rp939 juta.
Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, namun Bitcoin masih memiliki banyak potensi dan penurunan ini hanya bersifat sementara. Dengan sinyal The Fed untuk penurunan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat, pasar mata uang kripto sekali lagi mendapatkan momentum.
Mengutip Yahoo Finance, Selasa (10/8/2024). Dalam skenario ini, idealnya berinvestasi pada saham terkait kripto dan bitcoin seperti Robinhood Markets, Inc. (HOOD), BlackRock, Inc. (BLK), CME Group Inc. (CME) dan NVIDIA Corporation (NVDA), yang memiliki potensi pertumbuhan kuat dalam waktu dekat.
Pada hari Senin, harga Bitcoin berada di angka US$62.815 per koin atau setara Rp984,3 juta, namun sebelumnya turun di bawah US$60.000 setelah aliran Bitcoin ETF di AS anjlok selama dua hari berturut-turut, turun 4,5% dibandingkan sepekan.
Pekan lalu, harga Bitcoin anjlok selama enam hari berturut-turut di tengah krisis di Timur Tengah akibat konflik Iran-Israel. Harga Bitcoin masih di bawah US$57.000 atau Rs. 892 juta setelah halving, meskipun sebelumnya sempat mencapai puncaknya pada US$73.750 atau Rs. 1 miliar lagi pada 14 Maret.
Bitcoin sedang mencoba pulih setelah Federal Reserve mengumumkan akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. Meskipun terjadi penurunan, Bitcoin telah menghasilkan keuntungan 44,6% lebih tinggi dari apa yang kami hasilkan tahun ini.
Reli kuat Bitcoin dari di bawah $60.000 menjadi hampir $61.200 dimulai pada hari Kamis (10/03/2024) menyusul pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini, dengan mencatat bahwa inflasi terus menurun.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan aset yang sedang tumbuh seperti mata uang kripto karena mengurangi biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak berkinerja baik. Dalam lingkungan suku bunga rendah, investor cenderung mencari aset dengan potensi imbal hasil lebih tinggi, meskipun risikonya lebih besar.
Investor optimis terhadap penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin secara keseluruhan tahun ini, yang merupakan tanda positif bagi pasar mata uang kripto. Pasar Robinhood
Robinhood Markets mengoperasikan platform layanan keuangan di Amerika Serikat. Platform ini memungkinkan pengguna untuk berinvestasi di saham, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), opsi, emas, dan mata uang kripto. Robinhood Crypto memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan mata uang kripto lainnya. 2. Batu Hitam
BlackRock adalah salah satu perusahaan investasi milik pemerintah terbesar di dunia. BlackRock adalah salah satu perusahaan pertama di pasar tradisional yang bergabung dalam perlombaan ETF Bitcoin pada Juni 2023. Menurut Yahoo Finance, tingkat pertumbuhan pendapatan BlackRock untuk tahun ini diperkirakan sebesar 9,6%. 3. grup CME
Opsi CME Group Inc memberi pembeli hak untuk membeli/menjual kontrak berjangka mata uang kripto dengan harga tertentu di masa depan. CME menawarkan opsi Bitcoin dan Ethereum berdasarkan kontrak berjangka mikro-Bitcoin dan Ethereum yang diselesaikan. Tingkat pertumbuhan pendapatan CME Group diperkirakan sebesar 7,3% per tahun. Perkiraan Konsensus Zacks untuk pendapatan tahun ini telah naik 1,9% selama 60 hari terakhir. 4.NVIDIA
NVIDIA adalah pemimpin global dalam teknologi komputasi visual dan penemu unit pemrosesan grafis (GPU). Fokus NVIDIA telah berkembang dari grafis PC ke solusi AI yang kini digunakan dalam platform komputasi, game, dan realitas virtual berperforma tinggi. Tingkat pertumbuhan pendapatan NVIDIA tahun ini diperkirakan melebihi 100%.