Kesehatan

THE NEWS 5 Fakta tentang Vaksinasi Mpox di Indonesia, Sasar Gay dan Nakes Berisiko

thedesignweb.co.id, Jakarta Pada tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI akan menyiapkan 4.450 dosis vaksin Mpox untuk 2.225 sasaran guna mencegah wabah cacar monyet atau monkeypox. 

Sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksinasi Mpox bukan untuk semua orang, melainkan untuk kelompok risiko tinggi. Namun siapa saja yang dianggap berisiko tinggi dan apa manfaat serta ketersediaan vaksin ini di Indonesia?

Berikut 5 fakta vaksinasi Mpox di Indonesia.

 1. Tujuan vaksinasi Mpox 

Menurut dr Prima Yosefin, Kepala Departemen Manajemen Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, kelompok risiko tinggi yang menerima vaksin Mpox untuk mencegah cacar monyet antara lain:

– Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL)

– Gay, biseksual, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain

– Seseorang yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang mengidap Mpox dalam dua minggu terakhir.

– Petugas laboratorium menganalisis sampel virus, khususnya di wilayah Mpox

– Tenaga kesehatan yang menangani kasus Mpox.

Dalam keterangan tertulis yang diterima thedesignweb.co.id pada Rabu, 28 Agustus 2024, Prima menjelaskan, “Nakes yang terjangkit Mpox akan diberikan (vaksinasi) untuk melindungi dari infeksi virus Mpox.”

 

2. Anak-anak tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Mpox.

Prima menegaskan, anak-anak tidak berhak mendapatkan vaksin Mpox.

“Sejauh ini anak-anak belum termasuk dalam daftar penerima vaksin Mpox.”

Masyarakat yang pernah melakukan kontak dengan pengidap Mpox menjadi kelompok sasaran vaksinasi Mpox. 

“Orang yang melakukan kontak tersebut belum tentu tertular. Oleh karena itu, vaksinasi Mpox tetap bersifat preventif, kata Prima.

Jenis vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah kelompok MVA-BN (Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic).

MVA-BN adalah vaksin varicella generasi ketiga yang tidak dapat direplikasi. Vaksin ini telah direkomendasikan oleh WHO untuk wabah Mpox.

“Vaksinasi membantu mencegah infeksi dan merupakan prioritas bagi mereka yang berisiko. “Vaksin yang ada saat ini adalah vaksin varicella generasi kedua dan ketiga,” ujarnya.

Vaksinasi Mpox merupakan prioritas di daerah yang pernah dilaporkan terdapat kasus cacar monyet. Berdasarkan laporan, terdapat 88 kasus Mpox yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.

“Vaksin Mpox saat ini terbatas dan digunakan sebagai prioritas di daerah-daerah yang telah dilaporkan kasusnya,” kata Prima.

Selain enam wilayah di atas, Bali yang dijadwalkan menjadi tuan rumah Indonesia Africa Forum pada 1 hingga 3 September 2024 juga menjadi wilayah sasaran.

“Misalnya akan diadakan konferensi internasional (Indonesian Africa Forum) di Bali yang diikuti oleh beberapa peserta dari daerah terdampak, sehingga diperlukan upaya pengurangan risiko untuk mencegah penularan Mpox,” jelas Prima.

WHO menekankan bahwa vaksin dapat mencegah penyakit serius dan rawat inap pada orang yang terinfeksi Mpox setelah vaksinasi.

Studi kemanjuran vaksin menunjukkan bahwa vaksinasi memberikan perlindungan yang baik terhadap Mpox.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *