6 Fakta Film Women From Rote Island Wakil Indonesia di Oscar 2025, Sebelumnya Borong 4 Piala Citra
thedesignweb.co.id, Jakarta Awal Oktober 2024, rumah produksi Bintang Cahaya Sinema mengunggah poster film “Wanita Pulau Rote” bertajuk “Perwakilan Indonesia @theacademy 2025” atau “Perwakilan Indonesia di Oscar 2025”.
Pernyataan tersebut merujuk pada posisi The Women of Rote Island sebagai masuknya Indonesia pada Oscar 2025 dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik atau kini dikenal dengan Best International Feature Film.
Hal ini tak mengherankan mengingat karya sutradara Jeremias Nyangoen sukses di Festival Film Indonesia atau FFI 2023. Tahun lalu, Wanita Rote mendapat empat nominasi dan mendapat penghargaan tertinggi, termasuk film terbaik.
Laporan khusus Showbiz thedesignweb.co.id kali ini mengumpulkan 6 fakta film “Wanita Pulau Rote” yang berhasil meraih 4 Piala Citra dan dikirimkan wakil Indonesia ke Oscar 2025. Persaingannya sangat jelas, apa peluangnya?
Kabar perempuan Pulau Rote akan mewakili Indonesia di Oscar 2025 sudah beredar sejak September 2024. Ketua Panitia Seleksi Oscar Indonesia Deddy Mizwar di Jakarta, Selasa (17 September 2024) mengatakan, setidaknya ada 16 judul film Indonesia yang sudah masuk. telah terdaftar dan dipilih.
Pada 18 September 2024, Antara menyebut Panitia Seleksi Oscar Indonesia dibentuk oleh Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) dan disetujui oleh Akademi Seni dan Sains Film (AMPAS).
Para wanita Pulau Rote dipilih oleh Panitia Seleksi Oscar Indonesia yang beranggotakan 9 orang ahli dan kritikus film yang dipimpin oleh Dedt Mizwara.
Selain film Nagabonara, ada Chesa David Lukmansia, Edwin Nazir, Garin Nugroho, Ilham Bintang, Ratna Riantiarno, Slamet Rahardjo, Torsi Argeshwara dan Vidyawati.
Kisah Perempuan Pulau Rote diawali dari Orpah (Merlinda Dessi Ado) yang berduka atas meninggalnya suaminya. Orpa bersikeras agar pemakaman dilangsungkan setelah sang sesepuh, Marta (Irma Novita Rihi), pulang ke Rota, NTT. Martha adalah seorang pekerja migran di sebuah perkebunan kelapa sawit di Malaysia.
Delapan hari kemudian Martha kembali ke rumah. Penampilannya berubah total. Marta terlihat depresi dan banyak luka di sekujur tubuhnya. Melihat jenazah ayahnya, Martha tersenyum dan mengangkat tangannya. Saat itulah Opa menyadari ada yang tidak beres dengan putrinya.
Sebelum masuk nominasi mewakili Indonesia di Oscar tahun depan, The Women of Rote Island tayang perdana di Busan International Film Festival pada 7 Oktober 2023. Film tersebut kemudian masuk Jakarta Film Week 2023 dan meraih penghargaan sutradara.
Setelah itu, Perempuan Pulau Rote melaju ke Jogja-NETPAC Asia Film Festival pada Desember 2024. Di sana, film tersebut mendapat penghargaan sinematografi terbaik (Joseph Christophorus Fofid). Aktris pemeran Martha, Irma Rihi, dianugerahi penghargaan aktris terbaik.
Pada FFI 2023, Perempuan Pulau Rote berhasil meraih empat kategori secara keseluruhan: Sinematografi (Joseph Christophorus Fofid), Skenario Asli (Jeremias Nyangoen), Sutradara (Jeremias Nyangoen) dan Film Terbaik.
Beruntung empat gelar tersebut berhasil diraih oleh “Wanita Pulau Rote”. Di Indonesia, film ini dirilis dengan nama mengerikan “Wanita Berdarah”.
Perempuan Pulau Rote menyajikan beragam pelecehan, mulai dari anak laki-laki yang menggosokkan (maaf) alat kelaminnya ke tubuh ibunya di tengah keramaian pasar, menindik payudara, hingga diperkosa.
Pada konferensi pers di Jakarta tahun lalu, salah satu pemainnya, Sallum Ratu Ke, berbicara tentang pentingnya memerangi kekerasan dan pelecehan seksual. “Kita sebagai perempuan atau siapapun yang mengalami kekerasan karena berbicara atau tidak mengumpat, harus berani bersuara dan membela diri,” ujarnya.