6 Fakta Menarik Gunung Luhur yang Punya Pemandangan Bak Negeri di Atas Awan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Gunung Luhur merupakan salah satu gunung Storak Banten. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Pegunungan Halimun Salak di Banten Selatan.
Gunung Luhur berada 1.037 meter di atas permukaan laut. Letaknya di provinsi Banten, tetapi tidak jauh di barat daya ibu kota Jakarta.
Kawasan ini kini populer di kalangan pecinta alam karena pemandangan lautan awannya yang sempurna dan menjadi tempat ideal untuk fotografi. Gunung Luhur ternyata tak hanya lokasi dan ketinggiannya, berikut enam fakta menarik Gunung Luhur yang dihimpun tim thedesignweb.co.id Lifestyle dari berbagai sumber. 1. Lihat negara di cloud
Yang patut dicatat, kepopuleran wisata Gunung Luhur sebenarnya terjadi secara tidak sengaja. Pada Sabtu, 21 September 2024, situs resmi Provinsi Banten mengutip salah satu anggota kelompok Promosi Pariwisata Gunung Luhur (Pokdarwis) yang menyebutkan bahwa pemandangan mirip “negeri awan tokok” itu ditemukan secara kebetulan.
Seorang pekerja konstruksi jalan provinsi memposting ini di media sosial. Saat itu sedang berlangsung pembangunan Jalan Provinsi Banten Siterek di Warung Banten Siber, dan kemudian destinasi wisata Gunung Luhur menjadi populer. 2. Dekat Gunung Sangabuana
Perbukitan di Luhur sebagian besar berbukit. Titik tertinggi di kawasan ini adalah Gunung Sangabuana dengan ketinggian 1.920 meter di atas permukaan laut, sekitar 13,3 kilometer sebelah timur Gunung Luhur.
Akses menuju Gunung Luhur relatif mudah. Menurut salah satu pengguna Instagram dengan akun @Kifebsyh, pengunjung bisa menggunakan mobil pribadi maupun naik angkutan umum. Untuk angkutan umum dari Jakarta, Anda hanya perlu naik angkutan umum jalur dan turun di stasiun Rangkasbitung. Sedangkan jika naik bus, turun di Terminal Mandalay.
Jika Anda naik angkutan umum dari Mandalay menuju Kota Rangkasabing atau Terminal Lama, transportasi menuju Gunung Luhur ada di Terminal Lama dekat Stasiun Rangkasabing. Kemudian naik angkutan umum ELF ke Bangau. Namun jangan sampai terlambat, waktu pemberangkatan paling aman biasanya adalah pukul 16.00 WIB.
Tarif ELF Gunung Luhur yang dulunya sekitar Rp 40.000 pada tahun 2019, kini bisa dua kali lipatnya. Jaraknya 70 kilometer dan jika menggunakan Elf, perjalanan akan memakan waktu sekitar empat jam.
Anda tinggal turun di Siturek Kidul atau Siulus, desa terakhir di Pegunungan Lukhor. Naik ojek dari sana. Untuk jalur pulangnya menggunakan cara yang sama yaitu ojek dan elf untuk sampai ke Rangkasbeitung.
Ada beberapa pilihan disini, membawa tenda sendiri, menyewa tenda, Angsa atau Yamaha, atau menginap di rumah orang lain. Tentu saja membawa tenda sendiri paling hemat, Anda hanya perlu menyewa kavling sekitar Rp 30.000 saja.
Sedangkan jika menyewa tenda untuk langsung dipakai (sudah dipasang) biayanya Rp 80.000, sedangkan SPBU atau gym biayanya Rp 150.000 – Rp 250.000, dan penghuni rumah membayar sesuai dengan itu. Jika ingin lebih murah, Anda bisa menyewa tempat tidur seharga Rp 10.000, asalkan kuat menahan hawa dingin. Mulai pukul 05.30 WIB hingga 08.00 WIB di musim panas. Akhir pekan sangat ramai dikunjungi wisatawan, jadi jika ingin tenang sebaiknya pergi di akhir pekan saja. 5. Fasilitas yang tersedia
Perhatikan juga cuaca ini saat berwisata ke Gunung Luhur. Iklim di Pegunungan Luhur adalah hutan hujan tropis. Suhu rata-rata tahunan adalah 22 °C. Bulan terpanas adalah Oktober dengan suhu rata-rata 23°C dan bulan terdingin adalah Januari dengan suhu rata-rata 21°C. Toilet, musala, katering, area camping, parkir kendaraan roda empat dan dua serta WiFi.
Pemandangan lautan awan dari Gunung Luhur menjadi daya tarik tersendiri. Pemandangan ini terlihat sekitar pukul 05.00 WIB hingga 07.00 WIB. Oleh karena itu, pengunjung disarankan untuk bermalam atau menginap di rumah orang lain pada jam sibuk.
Namun, tidak setiap hari Anda bisa melihat lautan awan. Tergantung kondisi cuaca, jika mendung pasti tidak hujan.
Namun tidak ada salahnya untuk mengunjungi Gunung Luhur, karena banyak hal yang bisa dilakukan di tempat rekreasi yang mendukung kawasan tersebut. Gunung Luhur merupakan sudut pandang yang menghadap ke arah Depresi Storek. Secara estetis indah dari segi komposisi sedimen dan proses metamorf, serta batuannya berwarna merah.
Pengunjung dikenakan biaya Rp 5.000 untuk masuk ke kawasan puncak Gunung Luhur. Bagi yang ingin menginap dapat membawa tenda dan membayar biaya sewa sebesar Rp 30.000. Jika tidak membawa tenda, Anda bisa menyewa tenda seharga Rp 100.000 untuk empat orang jika harganya tidak berubah.