Lifestyle

6 Fakta Menarik Gunung Pangrango yang Dulunya Gunung Agung Menurut Teks Bujangga Manik

thedesignweb.co.id, Jakarta – Gunung Pangrango merupakan salah satu dari dua puncak yang menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang terkenal. Gunung ini hanya berjarak 50 kilometer dari ibu kota Indonesia, Jakarta, dan merupakan salah satu tempat wisata populer di “Puncak”, yaitu antara Cisarua dan Cibodas.

Dikutip dari situs Gunung Bagging, Rabu (8/1/2025), lokasinya yang dekat dengan Jakarta dan Bandung membuat lebih dari 50.000 pengunjung mengunjungi gunung ini setiap tahunnya. Namun, ada batasan jumlah pengendara yang diperbolehkan berkendara setiap harinya.

Gunung Pangrango berada 3.020 meter di atas permukaan laut. Titik awal paling populer adalah di pintu masuk Kebun Raya Utama Cibodas dimana kantor Taman Gede-Pangrango berada. Di tempat ini juga rencananya akan dikeluarkan izin bagi pendaki, pemandu, kuli angkut, dan peta dasar kawasan sebagai panduan bagi pendaki.

Banyak hal tentang Gunung Pangrango selain letak dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Pangrango yang dihimpun tim Lifestyle thedesignweb.co.id dari berbagai sumber. 1. Gunung Pangrango tidak berfungsi

Pangrango sendiri merupakan gunung berapi yang puncaknya berhutan. Namun bagi pendaki gunung, puncaknya bisa didaki di akhir pekan dengan hanya berkemah satu malam. Bagi para pendaki gunung, mengunjungi Gunung Pangrango adalah suatu keharusan, karena merupakan salah satu gunung di Pulau Jawa yang memiliki pemandangan menakjubkan dan mudah dijangkau.

Tempat yang paling banyak dikunjungi oleh para pendaki di Hutan Gede-Pangrango sebenarnya adalah Gunung Gede yang tingginya 2.962 meter di atas permukaan laut. Hal ini bisa dimaklumi karena pendakian menuju puncak Gede berada di dekat sebuah gunung besar. 3. Pegunungan di sekitar Pangrango

Berwisata ke Gunung Pangrango akan menjadi pengalaman pendakian yang luar biasa karena menyuguhkan pemandangan indah kawasan Pangrango, Salak, Bandung. Jika pergi pada hari cerah, Anda bisa melihat Gunung Karang di Provinsi Banten, Jakarta, dan pantai barat Jawa.

Namun yang terlihat sebenarnya adalah Gunung Karang dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut, lebih pendek dari Pangrango. Gunung Karang merupakan puncak tertinggi di Banten.

Tak heran jika cuaca sangat cerah saat musim hujan setelah hujan deras, gunung ini terlihat dari sebuah rumah di Jakarta. Anda juga bisa melihatnya saat sudah mencapai puncak Gunung Pangrango. 

Ada tiga jalur menuju puncak Gunung Pangrango. Pertama melalui jalur Cibodas yang menyusuri sisi lapangan golf dari taman hingga pintu masuk tempat petugas taman memeriksa apakah Anda memiliki izin dan pemandu atau porter.

Setelah 30 menit dari sini, di jalan yang berada di ketinggian 1.575 meter ini Anda akan menemukan Telaga Biru yang berada di sisi kiri jalan. Setelah 15 menit berikutnya, Anda akan mencapai daerah rawa yang luas dengan jalan setapak dari kayu dan beton. Rawa ini bernama Rawa Gayonggong dan merupakan tempat yang bagus untuk memotret Pangrango dengan lingkungan yang jernih.

Setelah itu terdapat gubuk kayu dan landmark bernama Rawa Panyangcangan yang berada di ketinggian 1.654 meter di atas permukaan laut dekat pantai Cibeureum yang sebenarnya bukan berada di jalan utama, namun merupakan jalan memutar yang bagus. Jika memilih melalui Cibodas, pendaki akan melewati sumber air panas menakjubkan yang berada 2.165 meter di atas permukaan laut. 

Dari sumber air panas tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai kawasan perkemahan Kandang Batu yang berada di ketinggian 2.181 meter di atas permukaan laut. Pendaki yang baru pertama kali sering berkemah di sini karena terdapat sumber air. 

Secara teknis, pendakian Gede atau Pangrango bisa dilakukan dalam satu hari dari pintu masuk Cibodas mulai pukul 06.00, dan banyak yang melakukannya, meski aturannya masih abu-abu. Banyak penduduk setempat mengunjungi perairan Cibeureum sebagai bagian dari perjalanan setengah hari.

Karena perjalanan memakan waktu satu jam melalui jalan yang sama dengan puncak gunung, Anda dapat terus berjalan menuju gunung. Namun pilihan tersebut tidak disebutkan di website Taman Nasional yang hanya menyebutkan berkemah selama 2 hari 1 malam. Cara lain menuju Gunung Pangrango

Terdapat Jalur Gunung Putri yang memberikan akses baik menuju Gede dan Surya Kencana sebelum menuju Gunung Pangrango. Jalur ini melewati Legok Leunca (2.015 msl), Buntut Lutung (2.291 msl), Lawang Sekateng (2.456 msl), Simpang Maleber (2.640 msl) sebelum mencapai sisi timur laut Surya Kencana.

Ada juga pintu masuk Gede-Pangrango dari selatan di Pondok Halimun (1.111 meter di atas permukaan laut), Selabintana – dekat Sukabumi. Namun cara tersebut kurang populer dan hanya sedikit orang yang menggunakan cara ini. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *