Lifestyle

DESIGN WEB 6 Fakta Menarik Gunung Pangulubao di Dekat Danau Toba Sumatra Utara

thedesignweb.co.id, Jakarta – Gunung Pangulubao adalah sebuah gunung yang terletak di dekat Danau Toba, Pulau Sumatera Utara, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.215 meter di atas permukaan laut yang termasuk dalam kategori sedang.

Dibaca dari laman Gunung Bagging, Jumat (13/9/2024), Gunung Pangulubao merupakan salah satu gunung paling mudah diakses di Sumut dan cocok untuk berwisata sehari. Rutenya melewati hutan gugur, pinus, dan sphagnum hijau yang kondisinya sangat baik.

Selama pendakian, Anda akan mendengar burung hitam menjerit dan menabrak pepohonan, dan jika Anda berjalan kaki ke area pos pemicu yang jarang dikunjungi, Anda berpeluang besar untuk melihatnya.

Ada banyak hal tentang Gunung Pangulubao selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut 6 fakta menarik Gunung Pangulubao yang dihimpun tim Lifestyle thedesignweb.co.id dari berbagai sumber. 1. Titik awal pendakian

Titik awal pendakian Pangulubao berjarak sekitar 16 kilometer atau 30 menit berkendara ke selatan Parapat, pusat transportasi sibuk di tepi Danau Toba yang indah. Parapat sendiri berjarak sekitar 4,5 jam perjalanan melalui jalan yang baik dari Medan, ibu kota provinsi (melalui Tebing Tinggi dan Pematangsiantar).

Jika melalui Bandara Silangit yang terletak di sebelah selatan Danau Toba, waktu tempuh hanya sekitar 1,5 jam dari Bandara Silangit. Parapat menjadi pintu gerbang wisatawan yang naik perahu melintasi Danau Toba menuju Tuk Tuk, sebuah resor di Pulau Samosir.

Titik awalnya sangat mudah diakses dan terkenal secara lokal, karena kaki bukit di bawahnya adalah lokasi proyek konservasi pemenang penghargaan yang disebut “Suan Savan 100”. Secara lokal, Bukit Pangulubao dan perbukitan di sekitarnya dikenal dengan sebutan “Bukit Kecil”.

Terdapat banyak objek wisata seperti taman anggrek kecil dan air terjun, namun Anda bisa mengikuti petunjuk atau rambu menuju Bukit Manja. Setelah sekitar 1,5 jam, jalur semakin curam saat Anda keluar dari kawasan yang sebagian besar hutan pinus.

Setelah 2-2,5 jam Anda akan mencapai titik khusus dan perkemahan Bukit Manja. Tempat ini berada di ketinggian 1.760 mdpl 3. Terkenal dengan pepohonan yang merambat.

Ini adalah pendakian yang menyenangkan melalui hutan “asli”, tetapi jalur ini mengharuskan Anda berlutut beberapa kali. Kursus ini sangat ringan dan mudah untuk dimulai dan sangat bagus karena dikelola oleh Eden Park.

Gunung Pangulubao terkenal dengan tanaman kantong semar yang hidup di hutan di gunung. Gunung Pangulubao juga memiliki Nepenthes ampullaria, Nepenthes gymnamphora, Nepenthes mikei, Nepenthes ovata, Nepenthes rhombicaulis, Nepenthes spectabilis dan Nepenthes tobaica.

 

 

Disarankan untuk memesan pemandu atau portir Eden Park, yang akan menjadi salah satu staf taman setempat. Namun pendaki masih bisa menemukan pemandu di Parapat dengan menggunakan salah satu dari sekian banyak biro perjalanan atau money changer.

Agen-agen ini dapat ditemukan di jalan dekat stasiun feri atau kapal untuk kapal Toba ke Tuk Tuk. Mereka dapat mengatur untuk menyewa antar-jemput, memesan pemandu atau porter dari Eden Park dan mengatur makan siang untuk pendakian gunung.

Pastikan Anda menjelaskan bahwa Anda ingin pergi ke Pilar Batu Pangulubao, bukan hanya titik pandang utama yang populer. Sebenarnya sangat sedikit orang yang menuju ke Tiga Tiang Penyeberangan dan lebih baik memiliki pemandu karena meskipun jalurnya jelas, namun di beberapa tempat cukup menantang karena harus memanjat di bawah pohon tumbang dan berjalan melewati dahan besar. Pohon tua.

Dari Gunung Majna Anda bisa melihat hutan lebat di lerengnya, juga di lembah tempat jalan itu berada dan luasnya Danau Toba. Pemandangannya sangat indah dan tiada duanya.

Di sinilah kebanyakan orang mengakhiri pendakian dan kembali ke tempat parkir atau menuju air terjun. Para pendaki yang rajin dan orang-orang dengan kebugaran sedang harus bersemangat untuk memasuki hutan yang semakin lebat. 6. Pilar Tringulasi sudah ada sejak zaman Belanda

Jalan setapaknya bersih hingga ke tempat parkir atas, namun terkadang menghilang hingga Anda menyadari bahwa Anda harus antre, di bawah atau di atas pohon tua atau tumbang. Dua jam lagi seharusnya cukup untuk mencapai pilar yang dibangun Belanda pada masa penjajahan itu.

Perjalanan pulang ke Eden jauh lebih cepat, bahkan dengan istirahat sejenak di gardu pandang Gunung Manja, Anda bisa kembali dari tiang dalam waktu 3 jam. Kembali ke Parapat, dan mungkin kembali ke Tuk Tuk untuk beristirahat dan bersantai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *