Global

6 Hewan yang Dapat Memprediksi Gempa Bumi

thedesignweb.co.id, Jakarta – Gempa bumi merupakan bencana alam yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menimbulkan kerusakan yang serius. Meskipun teknologi seismologi terus berkembang, prediksi gempa yang akurat masih menjadi tantangan.

Selain mengembangkan teknologi seismologi, para ilmuwan juga mempelajari hewan yang mendeteksi gempa bumi sebelum terjadi. Kemampuan hewan dalam memprediksi gempa bumi telah lama diamati dan dilaporkan dalam berbagai kebudayaan.

Meski mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, para ilmuwan percaya bahwa hewan memiliki indra yang jauh lebih sensitif dibandingkan manusia. Hal ini memungkinkan mereka mendeteksi perubahan halus di lingkungan sebelum gempa terjadi.

Kutipan di laman IFL Science Selasa (23/04/2024): Berikut hewan-hewan yang memprediksi gempa bumi.

Kucing pertama

Setelah gempa berkekuatan 9 skala Richter di Jepang pada tahun 2011, Hiroyuki Yamauchi dari Universitas Nasional Tsing Hua dan rekannya melakukan survei tentang bagaimana reaksi kucing sebelum gempa. Survei menemukan bahwa enam hari sebelum gempa dahsyat, beberapa kucing menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seperti gemetar, gelisah dan melarikan diri, serta lebih rentan terhadap stres.

Para peneliti yang terlibat berasumsi bahwa kucing mungkin merasakan gempa lebih awal karena mereka memiliki jangkauan pendengaran yang lebih jauh dibandingkan manusia. Kucing juga dapat mendeteksi perubahan tekanan udara, gravitasi, dan deformasi tanah.

 

2. Jawab

Semut diyakini dapat merasakan gempa berkekuatan 2,0 skala Richter, sebuah gempa berkekuatan besar yang tidak dapat dirasakan manusia. Penelitian selama tiga tahun terhadap semut di Jerman mengungkap hal menarik.

Diketahui bahwa semua semut meninggalkan bukit rumahnya sebelum terjadi gempa. Hal ini mungkin karena semut takut getaran tersebut akan merusak gundukan tempat tinggal semut.

Para peneliti dari Universitas Duisburg-Essen di Jerman percaya bahwa perilaku ini terkait dengan kemampuan semut dalam merasakan perubahan kadar karbon dioksida dan medan magnet bumi.

3. Ular

Hewan yang diyakini bisa memprediksi gempa berikutnya adalah ular. Kemunculan ular setidaknya terjadi pada tahun 373 SM. Digunakan untuk memprediksi gempa bumi.

Para ilmuwan mengatakan ular dapat mendeteksi gempa bumi pada jarak 75 mil, bahkan lima hari sebelum gempa terjadi. Selain itu, ular dianggap sebagai makhluk paling sensitif terhadap getaran.

Reaksi ular juga tidak pasti, namun umumnya akan meninggalkan sarangnya. Jika gempanya besar, ular bisa melarikan diri dengan membenturkan tubuhnya ke dinding.

Melansir situs National Geographic, Selasa (23/4/2024), pejabat Tiongkok memerintahkan evakuasi Haicheng, kota berpenduduk satu juta jiwa, beberapa hari sebelum gempa berkekuatan 7,3 skala Richter. Saat itu, sebelum gempa, pemerintah sempat mengamati tingkah aneh sejumlah hewan, termasuk ular.

Akibatnya, beberapa warga terluka atau tewas akibat gempa hebat tersebut.

 

4. Kodok

Katak dapat mendeteksi gempa hingga jarak 45 mil (74 km) dari pusat gempa. Saat katak mendeteksi kemungkinan gempa, mereka tidak bertelur mulai dari tahap awal hingga gempa susulan terakhir.

Para ahli percaya bahwa katak-katak ini melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari bahaya batu yang berjatuhan. Selain itu, para ahli percaya bahwa katak merasakan partikel bermuatan atau perubahan gas sesaat sebelum gempa bumi.

Catatan menunjukkan ribuan katak terlihat di jalan tiga hari sebelum gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang menewaskan 70.000 orang di Sichuan, Tiongkok, pada tahun 2008.

5. Gajah

Ada beberapa kasus gajah yang tiba-tiba bertingkah aneh sesaat sebelum terjadi gempa dan tsunami. Kasus ini terjadi di Sri Lanka, India, dan Sumatera.

Menjelang gempa dan tsunami, gajah-gajah tersebut semakin emosi, tidak patuh pada pawangnya, lari ke gunung, bahkan menangis. Para ahli percaya bahwa perilaku ini disebabkan oleh fakta bahwa tiga perempat ucapan gajah terdiri dari infrasonik, yaitu suara dalam yang sulit didengar manusia.

Hal ini memungkinkan gajah memberikan peringatan dini, yakni ketika gelombang primer pertama sumber gempa bergerak menembus bumi dan mendahului gelombang sekunder permukaan. Hal ini menyebabkan gerakan getaran yang menyebabkan kerusakan datang dari jarak beberapa ratus kilometer.

Selain itu, gajah sangat bergantung pada alam, sehingga gajah sangat sensitif dan cepat bereaksi terhadap perubahan perilaku alam.

 

6. Ikan Oar

Hewan yang diyakini bisa meramalkan gempa berikutnya adalah oarfish. Laporan Live Science Selasa (23 April 2024) menyebutkan oarfish merupakan ikan besar yang hidup di laut dalam. Oleh karena itu, jarang sekali orang yang bisa melihat ikan ini secara langsung.

Oleh karena itu, kemunculan oarfish kerap dianggap sebagai pertanda akan terjadinya gempa dan tsunami. Bukan tanpa alasan sekitar 20 oarfish terdampar di sebuah pantai di Jepang sesaat sebelum gempa besar meluluhlantahkan Jepang pada tahun 2011.

Terdamparnya ikan oarfish juga terjadi di Chile dan Taiwan pada tahun 2010 dan di California pada tahun 2013 sesaat sebelum gempa bumi. Hingga saat ini, belum ada penjelasan jelas yang bisa menjelaskan hubungan kemunculan oarfish dengan terjadinya gempa bumi.

Namun kemungkinan habitat oarfish berada ratusan meter di bawah permukaan laut membuat ikan ini lebih sensitif terhadap getaran laut dalam. Getaran di lautan juga mempengaruhi banyak ikan dayung raksasa, tidak hanya satu atau dua, menurut HJ Walker dari Scripps Institution of Oceanography di California.

(Tiffany)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *