7 Cara Mudah Meningkatkan Kualitas Sperma, Termasuk Hindari Celana Ketat
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kualitas sperma yang baik sangat penting untuk kesehatan reproduksi pria. Namun banyak faktor risiko, seperti gaya hidup tidak sehat, yang dapat mempengaruhinya. Masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan buruk seperti kurang aktivitas fisik dapat berdampak buruk pada kualitas sperma.
Meningkatkan kualitas sperma merupakan langkah penting bagi pasangan yang sedang hamil. Spesialis Andrologi RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. William, Sp. Dan ia membagikan 7 cara sederhana untuk meningkatkan kualitas sperma. 1. Jaga berat badan ideal dan rutin berolahraga
Berat badan ideal berperan besar dalam menjaga kualitas sperma. Menghitung indeks massa tubuh (BMI) dengan membagi berat badan dengan kuadrat tinggi badan dapat membantu Anda mengetahui apakah berat badan Anda ideal.
Jika BMI Anda tidak ideal, perubahan gaya hidup seperti olahraga bisa membantu. Olahraga ringan hingga sedang, seperti jalan kaki atau bersepeda, dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap aktif tanpa membebani secara berlebihan.
William berkata: “Konsistensi lebih penting daripada intensitas. Olahraga ringan yang teratur lebih baik daripada olahraga berat yang hanya dilakukan sekali.” 2. Pentingnya tidur yang cukup
Tidur yang cukup, sekitar 7-8 jam sehari, sangat penting untuk kesehatan sperma. Saat tidur, tubuh memproduksi hormon testosteron yang berperan penting dalam kualitas sperma.
Menurut William, produksi hormon ini biasanya mencapai puncaknya pada pagi hari, sekitar pukul 06.00 dan 09.00. Oleh karena itu, kualitas tidur, terutama pada malam hingga pagi hari, berdampak besar pada kesehatan sperma.
Kurang tidur atau gangguan tidur dapat mempengaruhi produksi testosteron yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sperma, tambahnya.
Stres dapat mempengaruhi produksi sperma dengan menurunkan kadar hormon testosteron. dr. William menjelaskan, stres dapat mengganggu proses produksi sperma secara optimal. Itu sebabnya penting untuk mengelola stres dengan baik, baik melalui meditasi, olahraga, atau aktivitas santai lainnya.
Makanan yang Anda makan juga sangat mempengaruhi kualitas sperma Anda. Vitamin dan mineral yang terdapat dalam berbagai makanan bergizi penting untuk mendukung produksi sperma yang sehat.
William menyarankan untuk mengonsumsi berbagai makanan berwarna, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, yang kaya akan antioksidan dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Kombinasi berbagai jenis vitamin, seperti vitamin C dan B, akan memberikan efek positif pada kualitas sperma.
Pantang, yaitu menahan diri untuk tidak mengeluarkan sperma dalam jangka waktu tertentu, juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas sperma.
Idealnya, kata William, pantangan dilakukan 2-7 hari sebelum momen ovulasi. Hal ini penting agar jumlah sperma yang dikeluarkan cukup dan berkualitas. Pada masa pantangan ini, tubuh mampu memproduksi sperma lebih optimal untuk proses reproduksi.
Pakaian dalam yang ketat atau celana yang terlalu ketat dapat meningkatkan suhu di sekitar testis sehingga berdampak buruk pada produksi sperma. William menjelaskan, suhu testis yang terlalu panas dapat mematikan sperma atau menurunkan kualitasnya.
Oleh karena itu, penting untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk menjaga suhu testis tetap rendah sehingga mendukung produksi sperma yang sehat.
Kondisi medis tertentu, seperti varikokel (berkurangnya aliran darah ke area testis), juga dapat memengaruhi kualitas sperma. Varikokel dapat disamakan dengan varises di kaki, yang menghalangi aliran darah normal ke testis.
Hal ini dapat menyebabkan kualitas sperma menurun karena kurangnya pasokan darah ke testis. Jika Anda mengalami gejala seperti bengkak atau rasa tidak nyaman pada area testis, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Peningkatan kualitas sperma tidak terjadi secara instan. Sperma yang dihasilkan saat itu sebenarnya sudah diproduksi beberapa bulan sebelumnya, sehingga peningkatan kualitas sperma membutuhkan waktu hingga 2-3 bulan.
Jadi, jika Anda sedang berusaha meningkatkan kualitas sperma, bersabarlah karena hasilnya baru akan terlihat setelah beberapa waktu. Terapi dan perubahan gaya hidup sehat akan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan.