Global

DESIGN WEB 7 Dampak Mencairnya Es di Kawasan Kutub Utara

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pemanasan global menyebabkan es di Kutub Utara lebih cepat mencair. Diumumkan Climate Change Resources pada Selasa (4/2/2024), Kutub Utara merupakan wilayah yang terkena dampak perubahan iklim global.

Para ahli mengatakan wilayah terdingin di dunia adalah bukti bahwa suhu bumi memanas dengan kecepatan yang luar biasa. Faktanya, menurut penelitian, wilayah Arktik mengalami pemanasan dua kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di dunia.

Fenomena mencairnya es di wilayah ini disebut Amplifikasi Arktik. Fenomena ini terjadi ketika es laut putih menipis atau menghilang.

Hilangnya es laut merupakan tanda bahwa permukaan laut atau daratan yang gelap menyerap lebih banyak panas matahari. Ia kemudian melepaskan energi ini kembali ke atmosfer.

Secara umum, para ilmuwan percaya bahwa Arktik mendinginkan bumi. Sebab kawasan ini berperan dalam pengaturan suhu global.

Lalu apa dampak pencairan es di kutub utara?

1. Suhu bumi meningkat

Dampak pertama dari mencairnya es di kawasan Arktik adalah peningkatan suhu bumi secara signifikan. Es di kutub berperan memantulkan sinar matahari ke atmosfer.

Hal ini kemudian dapat menjaga suhu normal bumi. Namun ketika menjadi air, seluruh cahaya yang masuk ke bumi akan diserap sehingga suhu pun meningkat.

2. Ekosistem di seluruh dunia akan hancur

Ketika suhu bumi meningkat drastis, cuaca di seluruh belahan dunia pun akan kacau. Hal ini disebabkan adanya perubahan arus udara yang mengatur cuaca.

Hal ini membuat perubahan cuaca berlangsung lebih lama. Beberapa daerah akan terkena dampak kekeringan berkepanjangan. Sementara sebagian lainnya mengalami badai yang tidak kunjung reda.

 

3. Mengungkap berbagai virus purba

Ada berbagai virus yang dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrem, seperti suhu rendah di lapisan es Arktik. Ada banyak virus purba yang saat ini terperangkap di es Antartika dan masih hidup.

Saat es mencair, virus purba yang tidak diketahui ini akan segera menyebar. Ketika hal ini terjadi, para ahli tidak tahu betapa berbahayanya virus-virus kuno ini dan bagaimana cara menghentikannya.

Maka tak heran para ahli memperkirakan akan terjadinya letusan jika es di kutub mencair.

4. Hewan liar akan kehilangan rumahnya

Mencairnya es di kutub akan sangat berdampak pada hewan-hewan yang ada di sana, seperti beruang kutub, anjing laut, penguin dan spesies lainnya. Banyak dari spesies ini bergantung pada es untuk makanan, tempat berlindung, dan reproduksi.

Es kutub yang mencair dengan cepat mengancam habitat mereka dan dapat menyebabkan penurunan populasi dan bahkan kepunahan. Menurut buku After the Ice: Life, Death, and Geopolitics in the New Arctic yang ditulis oleh Alun Anderson, beruang kutub menjadi hewan pertama yang punah karena tidak punya rumah lagi.

5. Terumbu karang akan hancur

Terumbu karang membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis. Ketika permukaan air naik karena mencairnya es di kutub.

Terumbu karang tidak akan bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup. Keadaan ini akan mempersulit terumbu karang untuk berfotosintesis dan dapat membahayakan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang.

Beberapa spesies ikan bergantung pada karang sebagai makanannya dan tanpa terumbu karang mereka pun akan mati.

 

 

6. Masyarakat pesisir harus pindah

Dampak mencairnya es di kawasan Arktik akan berdampak langsung terhadap masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir pantai.

Dikutip Science Alert, Selasa (4/2/2024), para ahli memperkirakan permukaan air laut akan naik setidaknya 65,8 meter. Jika itu terjadi, Florida, negara bagian yang terkenal dengan sinar mataharinya, akan tenggelam selamanya.

Tak hanya itu, para ahli juga memperkirakan seluruh wilayah pesisir akan menghadapi dampak serupa.

7. Bumi lebih sering dilanda gempa bumi

Dampak mencairnya es di kawasan Arktik juga akan mempengaruhi aktivitas seismik di seluruh dunia. Es di Kutub Utara sangat tebal.

Ketika es mencair, tekanan ini hilang dan menyebabkan kerak tanah di bawahnya “naik” kembali. Hal ini dapat menyebabkan lempeng tektonik bergeser dan bergeser sehingga dapat memicu terjadinya gempa bumi.

Selain itu, akibat mencairnya es Arktik, massa air laut akan terdistribusi secara berbeda. Hal ini dapat menyebabkan perubahan keseimbangan lempeng tektonik dan meningkatkan aktivitas seismik.

Dilansir Guardian, Selasa (4/2/2024), es di Kutub Utara juga berperan sebagai isolator sehingga menjaga tanah di bawahnya tetap dingin. Saat es mencair, bumi menjadi hangat.

Pemanasan ini dapat menyebabkan pemuaian panas dan kerusakan pada kerak bumi sehingga dapat menimbulkan gempa bumi.

(Tiffany)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *