7 Etika Saat Naik Kereta di Jepang, Nomor Terakhir Kerap Diabaikan Orangtua di Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Layanan taksi di Jepang banyak diandalkan tidak hanya oleh penduduk setempat tetapi juga wisatawan asing karena dapat diandalkan, efisien, dan relatif aman. Namun banyak wisatawan yang tidak memahami bahwa ada rantai etika yang harus dipatuhi.
Semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Jepang, hal ini tidak hanya berdampak pada pendapatan, namun juga menimbulkan kekecewaan bagi warga setempat. Alasannya, wisatawan belum mengetahui tata krama yang baik sehingga memerlukan edukasi lebih lanjut. Blog.gaijinpot.com, Senin 23 September 2024 Setidaknya ada tujuh keahlian menaiki kereta yang harus diperhatikan wisatawan saat ke Jepang, antara lain: 1. Berbicara tentang kereta
Salah satu keunikan naik kereta di Jepang adalah suasananya yang tenang. Kebanyakan orang terdiam saat membaca, melihat ponsel, atau mendengarkan musik melalui headphone. Faktanya, berbicara diperbolehkan dan banyak orang bepergian dengan temannya. Namun perhatikan kekuatan suaranya agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Meski tidak dilarang keras, ngobrol di telepon dalam jangka waktu lama saat bepergian dengan kereta api dianggap sangat tidak sopan oleh masyarakat Jepang. Jika Anda menerima panggilan penting, segera jawab dengan singkat dan jelaskan bahwa Anda adalah orang yang berkepentingan dan Anda ketinggalan kereta.
2. Bersantap dalam kemuliaan
Hambatan perkotaan dan lokal untuk berkendara umumnya dianggap tidak sopan. Kebanyakan orang menghindari makan di dalam kereta karena selalu ada kemungkinan makanan tumpah, dan jika makanan berbau tidak sedap akan mengganggu penumpang lain. Minuman di kereta biasanya hanya air putih dan teh. Namun, di malam hari dan terutama di akhir pekan, terkadang Anda dapat melihat beberapa orang meminum alkohol dalam kaleng kecil di dalam kereta.
Makan dan minum diperbolehkan di kereta Shinkansen. Banyak orang menggunakan toko untuk membeli makanan di sepanjang jalan, dan banyak stasiun yang menjual ikiben, atau bento, kepada penumpang Shinkansen. Bawalah mainan Anda dan makanlah makanan yang tidak berbau menyengat.
Sebelumnya, penumpang yang ingin naik kereta harus menunggu di kedua sisi pintu dan keluar kereta sebelum orang lain bisa masuk. Mereka tidak terburu-buru duduk. Begitu pula jika perlu, jangan takut untuk meninggalkan kereta sebentar agar penumpang lain bisa keluar atau naik dan turun.
Gunakan hanya satu tempat duduk, dan jangan menjulurkan kaki ke samping atau ke depan. Letakkan tas Anda di saku atau di tempat sampah, dan berikan ruang di sebelah Anda untuk penumpang lain.
Jika Anda membawa ransel sambil berdiri, sebaiknya letakkan di depan Anda agar tidak menimpa penumpang di belakang Anda. Saat membawa payung, usahakan selalu dekat dengan Anda agar tidak mengganggu penumpang lain dan jangan dibiarkan menggantung atau tergantung pada tali pengikatnya.
4. Etiket paket di Jepang
Jika Anda naik kereta dengan membawa barang bawaan, simpan barang bawaan di rak. Namun, jika tidak bisa, jangan berhenti menjalankan bisnis Anda dan jangan melakukan kesalahan atau mencoba menutup pintu. Jika Anda memiliki kereta yang lebih besar (jika bisa), sebaiknya hindari waktu sibuk.
Di Shinkansen, bagasi memiliki ruang lebih banyak, namun dengan aturan tambahan. Setiap gerbong memiliki ruang untuk bagasi besar tepat di belakang. Pada mobil dengan kursi yang dipesan, penggunaan ruang ini juga memerlukan reservasi. Jadi, jika Anda meletakkan barang-barang Anda di tempat ini tanpa reservasi, kemungkinan besar Anda akan menggunakan tempat yang dibeli orang lain. 5. Etika wanita hanya di dalam mobil
Penghalang di sebagian besar negara bagian diperuntukkan bagi perempuan saja. Kereta ini biasanya ditandai dengan tanda berwarna merah muda, dan hanya untuk wanita.
Posisi gerbong ini berbeda-beda. Di kawasan Tokyo dan Kanto, gerbong ini merupakan gerbong kereta pertama dan terakhir. Di Kansai, biasanya hanya ada instruktur perempuan di tengah.
Selain itu, wahana ini hanya diperuntukkan bagi wanita pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, yaitu pada jam sibuk. Waktu ditandai dengan tanda, dan siapa pun di luar waktu dapat memiliki mobil.
Namun kebanyakan pria menghindari wanita bahkan di luar jam kerja. Kalau kamu seorang laki-laki, dan kebetulan kamu memasuki tempat pertukangan seorang wanita, maka kamu tidak boleh keluar. Pergi saja ke gerbong kereta berikutnya.
Kursi prioritas diperuntukkan bagi lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan orang tua dengan anak kecil. Penumpang lain dapat duduk di kursi ini jika tidak ada yang membutuhkannya. Namun jika ada yang melakukannya, bersiaplah untuk menyerahkan kursi Anda.
Kursi-kursi ini tersedia dalam berbagai warna dan memiliki tanda yang jelas pada jendela dan platform. Namun beberapa orang mempunyai kelemahan yang tidak terlihat atau bersifat internal. Beberapa orang hanya butuh sanjungan. Jangan merasa bersalah atau harus menjelaskan sendiri jika Anda memang membutuhkan kursi tersebut.
7. Bepergian dengan anak-anak
Secara umum diterima bahwa bayi mengeluarkan suara, bayi menangis. Wisatawan lain tidak suka anak-anak berisik (terlalu banyak). Jika anak Anda ingin berdiri di kursi dan melihat ke luar jendela, lepas sepatunya terlebih dahulu. Orang tua tidak boleh menghalangi pejalan kaki yang mencoba menggunakan lorong.