7 September 1992: Tentara Menembaki 24 orang dalam Aksi Demonstrasi di Kongres Nasional Afrika
thedesignweb.co.id, Ciskei – Sedikitnya 24 orang tewas dan 150 orang luka-luka ketika tentara menembaki orang-orang yang ikut serta dalam protes Kongres Nasional Afrika di perbatasan dengan Ciskei, Afrika Selatan.
Aksi protes tersebut digelar untuk menuntut diakhirinya kekuasaan militer Brigadir Ciskei Joshua Gqozo, dikutip BBC, Sabtu (9/7/2024).
Protes tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal ANC Cyril Ramaphosa dan dihadiri oleh 50.000 orang. Itu dimulai di stadion di Kota Raja William dan kemudian menuju ke ibu kota Ciskei, Bisho.
Brigadir Gqozo telah memperingatkan bahwa dia akan menghadapi kekuatan yang lebih besar, dan tentara serta polisinya bersiaga di perbatasan.
Saat pengunjuk rasa mencoba menyeberang ke Ciskei, tentara melepaskan tembakan dan terus menembak tanpa pandang bulu ke arah massa selama kurang lebih lima menit.
Setelah dua senapan mesin meledak, tentara juga menembakkan granat ke arah kerumunan, menyebarkan ketakutan dan kepanikan di antara para pengunjuk rasa.
Empat pemuda dilaporkan tertembak dari belakang saat mencoba melarikan diri dari tembakan.
Pernyataan Brigadir Gqozo menyebutkan bahwa pasukannyalah yang pertama kali ditembak dan tindakan mereka adalah untuk membela diri.
Namun pernyataan ANC membantah klaim tersebut, dan mengatakan bahwa tembakan pertama dilakukan oleh tentara.
“Tidak ada satu pun nyawa prajurit Ciskei yang terancam. Tidak ada peringatan yang dikeluarkan dan tidak ada upaya membubarkan massa dengan menggunakan cara yang tidak mematikan,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri Afrika Selatan saat itu, Pik Botha, mengatakan ANC tahu bahwa demonstrasi tersebut akan berakhir dengan kekerasan.
“Mereka tahu orang-orang akan dibunuh – mereka ingin orang-orang dibunuh,” katanya dalam sebuah wawancara TV.
Pembantaian tersebut tampaknya akan melemahkan proses negosiasi dalam mengembangkan konstitusi baru yang multiras dan demokratis di Afrika Selatan.