8 Senjata Rahasia untuk Menghentikan Penyebaran Mpox di Indonesia Menurut Pakar
thedesignweb.co.id, Jakarta – Penyakit cacar yang sebelumnya hanya terbatas di Afrika, kini mulai menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk negara tetangga kita, Thailand. Indonesia perlu segera melakukan persiapan untuk mencegah penyebaran penyakit ini lebih jauh di dalam negeri.
Bagaimana? Itulah 8 langkah penting yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit cacar di Indonesia, menurut Profesor Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular Asia Tenggara WHO, berbicara kepada Health thedesignweb.co.id. 1. Memperkuat pemantauan
Langkah pertama yang penting adalah memperkuat pengawasan atau pemantauan. Tjandra Yoga mengatakan, segala kasus mencurigakan harus segera dideteksi, terutama di daerah terpencil.
Karena wilayah Indonesia sangat luas, maka perlu dilakukan pemantauan secara besar-besaran dan komprehensif untuk memastikan tidak ada kasus yang terlewat. 2. Menyediakan alat diagnostik yang tepat
Setelah kondisi teridentifikasi, diperlukan tes diagnostik yang akurat seperti reaksi berantai polimerase (PCR) dan tes biomolekuler. Agar diagnosis dapat ditegakkan dengan cepat dan akurat, alat-alat tersebut harus ditempatkan di lokasi strategis yang berbeda. 3. Pelacakan kontak
Jika ditemukan kasus positif, langkah selanjutnya adalah penelusuran kontak seperti yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19.
Fasilitas pengobatan harus disiapkan, terutama bagi mereka yang tertular infeksi Clade 1b yang lebih serius. Hal ini mencakup petugas layanan kesehatan yang terlatih, ruang isolasi yang sesuai, obat-obatan seperti tecovirmat (TPOXX, ST-246), serta mengatur masa isolasi dan karantina bagi tersangka. 5. Vaksinasi
Vaksinasi merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah penyakit cacar. Ada dua jenis vaksin yang diperlukan: PEPV (vaksin profilaksis pasca pajanan) untuk mereka yang terpapar atau melakukan kontak dekat, dan PPV (vaksin pencegahan primer) untuk kelompok berisiko.
Sangat penting untuk memperketat kontrol di titik-titik masuk ke negara tersebut untuk mencegah masuknya kasus-kasus baru. Namun hal ini harus dibarengi dengan penguatan sistem kesehatan setempat, karena karantina saja tidak cukup untuk menjamin tidak ada kasus yang lolos, apalagi jika para migran belum menunjukkan gejala.
Edukasi masyarakat tentang cara penularan dan pencegahan virus Mpox sangatlah penting. Yoga menjelaskan, pendidikan kesehatan harus diberikan secara besar-besaran agar setiap orang mengetahui cara melindungi diri dari penyakit ini.
Mengingat penyakit cacar merupakan masalah global, Indonesia perlu menjaga koordinasi dengan organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia. Selain itu, pembentukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ASEAN juga harus dipertimbangkan untuk meningkatkan koordinasi di kawasan Asia Tenggara.
Dokter. SpPD-KPTI Hadyanti Adlani, dokter spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, mengatakan penyakit Mpox yang dahulu dikenal dengan sebutan cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit infeksi yang dapat menular ke manusia.
Penyakit ini disebabkan oleh virus human monkeypox yang termasuk dalam kelompok orthopoxvirus dan berasal dari hewan pengerat Afrika seperti tikus, serta hewan liar lainnya, termasuk primata seperti monyet, demikian keterangan resmi yang diterima Liputan Health6. com baru-baru ini.
Penyakit cacar berbahaya karena kemampuannya menular dari hewan ke manusia sehingga termasuk penyakit zoonosis.
Penyakit cacar seringkali menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit cacar (smallpox) namun lebih ringan. Gejala awal berupa demam di atas 38°C, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan badan lemas. Setelah beberapa hari, akan muncul ruam atau lesi kulit yang dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Meski gejalanya lebih ringan dibandingkan cacar, penyakit cacar tetaplah serius, terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti infeksi bakteri sekunder, pneumonia, sepsis, dan gangguan mata yang dapat berujung pada kebutaan. Dalam beberapa kasus, penyakit cacar bisa berakibat fatal, dengan angka kematian 1-10 persen.