Keberlanjutan IKN Jadi Obat Kuat Emiten Konstruksi di 2025
Liputan6.com, Jakarta – IK Widyawati, Head of Retail Research Sinarmas Securitas, menjelaskan keberlanjutan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) merupakan sentimen positif bagi eksportir proyek konstruksi, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“IKN masih punya sentimen positif karena presiden terpilih menyatakan akan melanjutkan IKN. Kalau kita lihat para pendiri IKN adalah perusahaan konstruksi. Merekalah yang pertama mendapat berkah,” kata IKN dalam Webinar Bulanan Sinarmas Sekuritas Market Outlook diadakan pada Kamis (22 Agustus 2024). Peluang untuk meningkatkan kinerja keuangan
Ike menjelaskan, emiten konstruksi masih memiliki peluang untuk meningkatkan kinerja keuangannya karena sifat keberlanjutan proyek IKN. Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan emiten bangunan, khususnya tugas terkait utang.
“Diharapkan melalui proyek IKN yang dilaksanakan, utang emiten konstruksi tersebut dapat berkurang,” jelas Ike.
Sentimen positif di kalangan eksportir konstruksi IKN tidak hanya dari sisi konstruksi tetapi juga dari sisi perbaikan dan pemeliharaan, dan masih besar peluang bagi eksportir konstruksi, kata Ike.
Selain memberikan sentimen positif di kalangan eksportir konstruksi, keberlangsungan IKN juga menjadi peluang bagi eksportir semen yang saat ini masih mengalami kelebihan pasokan. Ike mengatakan jika melihat rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, masih menunjukkan sentimen positif terhadap industri konstruksi.
“Keberlanjutan sektor infrastruktur tidak lepas dari anggaran, dan RAPBN tahun 2025 masih mencukupi untuk pembangunan sektor infrastruktur dan konstruksi. Industri konstruksi masih bagus, dan penurunan harga saham kemarin disebabkan oleh situasi panik seperti gagal bayar,” pungkas Ike. “
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan tujuh investor akan melakukan peletakan batu pertama atau peletakan batu pertama proyek tahap kedelapan di Kalimantan Timur, ibu kota kepulauan (IKN), pada September 2024.
“Ada tujuh, tujuh investor yang mau memulai (di IKN),” kata Menteri PUPR Antara seperti dikutip, Kamis (22 Agustus 2024).
Pj Kepala Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) mengatakan, pada September lalu, IKN melakukan peletakan batu pertama atau memulai proyek yang meliputi gedung pendidikan dan hotel.
“(Industri unggulan) meliputi pendidikan, hotel, real estat, dan pusat olahraga,” kata Zhong Wanxue.
Namun, Er Wanxue tidak menyebutkan besaran investasi luar biasa tersebut. “Kami belum tahu (nilai investasinya),” tambah Germanium Wanxo.
OIKN juga mencatat total ada 45 investor yang mengikuti pilot walk tahap satu hingga enam.
Peletakan batu pertama Investor IKN tahap ketujuh ini dihadiri oleh empat investor swasta lokal antara lain BCA, Swiss-Belhotel Hotel, Royal Golden Eagle, dan Intiland.
Proses pembangunan IKN berdampak pada pertumbuhan perekonomian daerah sekitarnya.
Presiden RI Jokowi mengatakan IKN masih dalam tahap pembangunan. Pembangunan IKN merupakan proyek besar dan akan dilaksanakan sesuai rencana saat ini dan tidak terburu-buru.
Presiden Joko Widodo meminta Menteri Investasi yang baru dilantik Rosang Rusrani untuk mendatangkan investasi asing ke Ibu Kota Negara (IKN).
“Untuk pengembangan IKN Investasi, saya berharap investornya tidak hanya berasal dari masyarakat lokal saja, tapi juga termasuk investor asing. Mengingat saya juga mempunyai latar belakang investasi, maka saya harus lebih aktif lagi, terutama investor asing, karena investor dalam negeri tetap ada. datang,” kata Rozang, Selasa (20/8) usai pertemuannya dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta.
Rozan berharap agar masuknya modal asing, terutama dari negara-negara yang banyak berinvestasi di Indonesia, agar bisa mengenal lingkungan investasi di negara tersebut, seperti Singapura.
Dengan adanya kejelasan aturan penanaman modal, investasi asing diyakini akan segera masuk. Namun di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa Indonesia juga harus bersaing dengan negara tetangga yang terus menerus melakukan reformasi kebijakan.
Secara keseluruhan, Presiden meminta Ropsang terus menyelesaikan target investasi sebesar Rp1.650 triliun yang saat ini berada di angka 50,3%.
Ia juga diminta untuk lebih mengembangkan mineral seperti nikel dan bauksit, termasuk pertanian dan perkebunan.
Rozan diminta mempercepat tugas tersebut di sisa dua bulan masa jabatan pemerintahan.