Saham

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 17,38 Triliun hingga 25 Agustus 2024

thedesignweb.co.id, Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengumumkan perolehan kontrak baru terbaru senilai Rp 17,38 triliun. Direktur Keuangan PTPP Agus Perbianto menjelaskan jumlah kontrak baru dikuasai proyek pemerintah dan swasta.

Hingga 25 Agustus 2024, PTPP memiliki kontrak baru senilai Rp17,38 triliun dengan sumber pendanaan 38% dari pemerintah, 38% dari swasta, dan 24% dari BUMN, kata Agus, Rabu (28). keterbukaan publik. /8/2024).

Secara sektoral, mereka bertanggung jawab atas proyek-proyek di sektor jalan dan jembatan dengan porsi 54%, konstruksi 28%, dan industri 14%. Sisanya berasal dari bendungan, laguna, dan lain-lain. Dari sisi kinerja, hingga Juni 2024 PT PP Tbk mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,79 triliun dibandingkan target sebesar Rp 25 triliun pada akhir tahun. Meski demikian, perseroan yakin target pendapatannya akan meningkat pada paruh kedua tahun 2024.

Soal target semester II, harus kami sampaikan harapannya bisa tercapai di tahun ini. Karena di semester II, proyek-proyek IKN harusnya selesai tahun ini. Kebanyakan sudah ada, kata Agus.

Untuk mencapai sasaran kinerja tahun ini, perseroan memiliki strategi bisnis, seperti konstruksi yang lebih baik dan investasi yang ditandatangani. Untuk mencapai tujuan perusahaan, PTPP pada sisi konstruksi atau operasional meningkatkan tingkat pembakaran dan meningkatkan pangsa pasar terutama pada infrastruktur dan bangunan, memilih proyek transformasional dan fokus pada proyek dengan sumber permodalan yang aman, dengan partisipasi teknis terbaik. di sektor EPC.

Terkait investasi, perseroan akan fokus pada investasi yang prudent dan realokasi aset serta divestasi, restrukturisasi bisnis induk, anak perusahaan, dan afiliasi, serta kesehatan keuangan anak perusahaan, terutama fokus pada sektor real estate dan energi. kata Agus.

Selain itu, Agus menegaskan PTPP akan fokus menjalankan strategi perusahaan yaitu memperkuat bisnis inti konstruksi untuk mencapai tujuan akhir tahun, dan selalu berkomitmen dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik. 

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan target operasional dapat tercapai pada tahun 2024. Tahun ini, perseroan mematok target pendapatan sebesar Rp 25 triliun. Sedangkan hingga semester I tahun ini, PT PP (Persero) Tbk hanya meraup Rp 8,79 triliun.

Meski demikian, Direktur Keuangan PTPP Agus Perbianto yakin target tersebut bisa tercapai. Hal tersebut salah satunya didukung oleh proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Kepulauan.

Soal target semester 2, harus kita sampaikan harapannya bisa tercapai di tahun ini. Karena proyek-proyek IKN semester 2 harusnya selesai tahun ini. Kebanyakan sudah ada, kata Agus dalam Live 2024. publikasi. Isyarat konferensi pers, Rabu (28/8/2024).

Hingga Juni 2024, PTPP mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,79 triliun dengan kenaikan YoY sebesar 9,28%. Laba operasional meningkat 16,77% YoY dengan laba Rp 1,14 triliun.

Per 25 Agustus 2024, PTPP memiliki nilai kontrak baru sebesar Rp17,38 triliun dengan pendanaan pemerintah sebesar 38%, swasta 38%, dan BUMN 24%, serta proyek sektor jalan dan jembatan sebesar 54%. dia memerintah. 28% berasal dari bangunan, 14% dari pabrik, dan sisanya dari bendungan, pelabuhan, dan lain-lain.

 

Untuk mencapai sasaran kinerja tahun ini, perseroan memiliki strategi bisnis, seperti penandatanganan konstruksi dan investasi yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan perusahaan, PTPP pada sisi konstruksi atau operasional meningkatkan tingkat pembakaran dan meningkatkan pangsa pasar terutama pada infrastruktur dan bangunan, memilih proyek transformasional dan fokus pada proyek dengan sumber permodalan yang aman, dengan partisipasi teknis terbaik. di sektor EPC.

“Di sisi investasi, perseroan akan fokus pada investasi yang prudent dan restrukturisasi dan likuidasi aset, restrukturisasi induk, anak perusahaan dan afiliasi, serta kesehatan keuangan anak perusahaan, terutama fokus pada sektor real estate dan energi.” jelas Agus.

Selain itu, perusahaan berkomitmen untuk mengurangi keuntungan perusahaan, memperkuat proses dan tata kelola manajemen risiko, meningkatkan manajemen sumber daya manusia dengan mempercepat keterampilan SDM dan pengembangan karier, memprioritaskan inovasi dan struktur bisnis, serta ESG dan keberlanjutan yang berfokus pada implementasi yang lebih luas.

 

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengumumkan kinerja semester I tahun ini yang berakhir 30 Juni 2024. Dalam periode tersebut, perseroan tumbuh baik dari sisi pendapatan dan laba.

Menyajikan laporan keuangan perseroan pada Selasa (30/7/2024) keterbukaan data Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatat pendapatan perdagangan pada semester I 2024 meningkat 9,28 persen menjadi Rp 8,79 triliun. Pada pertengahan tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 8,05 triliun.

Meski terjadi pertumbuhan pendapatan korporasi, pengeluaran meningkat menjadi Rp7,75 triliun pada semester I 2024 dibandingkan Rp6,9 triliun pada semester I 2023. Alhasil, laba bersih turun menjadi Rp 1,04 triliun di semester I. 2024 dibandingkan Rp 1,04 triliun pada semester I 2023.

Pada semester I 2024, perseroan mencatatkan beban usaha sebesar Rp384,04 miliar, kerugian usaha sebesar Rp98,5 miliar, dan beban keuangan sebesar Rp666,59 miliar. Sementara itu, perseroan mencatatkan laba konsolidasi sebesar Rp485,44 miliar, dan sebagian laba perusahaan terkait sebesar Rp37,85 miliar. Perseroan juga mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp88,73 miliar, beban lain-lain sebesar Rp182,26 miliar, dan beban pajak final sebesar Rp241,96 miliar.

 

Dengan memperhitungkan beban pajak, perseroan meraup laba tahun berjalan sebesar Rp50,97 miliar, turun 59,11 persen dibandingkan laba tahunan semester I 2023 yang tercatat Rp124,67 miliar.

Namun perseroan berhasil mencatatkan keuntungan dari pemilik induk perusahaan sebesar Rp 147 miliar pada semester I 2024 periode berjalan. Laba tersebut meningkat 52,46 persen dibandingkan laba semester I tahun lalu. Sebesar Rp96,42 miliar.

Aset perseroan meningkat dari posisi akhir tahun Rp57,78 triliun menjadi Rp56,53 triliun per Juni 2024. Liabilitas meningkat menjadi Rp42,52 triliun dari Rp41,38 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara itu, per 30 Juni 2024 sebesar Rp15,14 triliun meningkat menjadi Rp15,26 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *