Megah, Potret Pembangunan Infrastruktur di 10 Tahun Jokowi
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menguraikan sejumlah pembangunan infrastruktur sepanjang 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepanjang periode 2014-2024.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ada dua peran utama infrastruktur. Pertama, infrastruktur sebagai sarana produksi dan jalan, tol, bahan bakar, dan bendungan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kedua, infrastruktur seperti pemenuhan pelayanan dasar seperti air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi dan irigasi. Infrastruktur dasar merupakan modal penting untuk menunjang infrastruktur perekonomian, Kamis (3/10/2024).
Di bidang sumber daya air, dari 61 unit bendungan yang dibangun Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, telah berhasil menyelesaikan pembangunan 53 bendungan. Bendungan yang telah selesai dibangun adalah Bendungan Sepaku Semoy, Bendungan Ameroro, Bendungan Leuvikeris, Bendungan Way Sekampung, dan Bendungan Kuningan.
“Pembangunan bendungan juga perlu ditindaklanjuti dengan pembangunan jaringan irigasi. Dengan begitu, bendungan yang dibangun dengan biaya besar ini bermanfaat karena air terjamin mengalir ke sawah para petani,” lanjutnya. Basuki.
Untuk itu, Kementerian PUPR telah membangun 1.228.440 hektar jaringan irigasi dan memulihkan 4.647.547 hektar jaringan irigasi selama periode 2014-2024. Selain itu, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan 1.371 waduk, 493 pengendalian sedimen dan lahar, pengendalian banjir dan perlindungan pantai sepanjang 2.154 km.
Sementara di bidang komunikasi, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.432 km bekerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Salah satunya yang baru diresmikan Jokowi adalah Tol Stabat-Tanjung Pura dan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan-Sinaxak sepanjang 72 km. Ini adalah bagian dari Tol Trans Sumatera.
Kehadiran tol yang terhubung dengan kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan dapat menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri, kata Basuki.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga juga telah menyelesaikan pembangunan jalan baru sepanjang 5.999 km, pembangunan jembatan sepanjang 125.904 meter, jembatan gantung sepanjang 583 meter, dan pembangunan fly over/under pass sepanjang 27.673 meter. Salah satu jembatan yang diresmikan Presiden Joko Widodo adalah Jembatan Juanda sepanjang 858 meter di Sidorjo, Jawa Timur.
Sementara di bidang perumahan, Kementerian PUPR telah menyelesaikan sistem penyediaan air minum (SPAM) sebanyak 36.380 liter per detik melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya. Oleh karena itu, air minum yang cukup akan tersedia untuk 93 persen total penduduk. Berikutnya, pengelolaan kawasan pemukiman seluas 94.321 hektar, pengelolaan sampah dan sanitasi untuk 13,7 juta rumah tangga. Dengan demikian, 82 persen dari total penduduk mempunyai akses terhadap sanitasi yang layak.
Disusul dengan pembangunan Pos Terpadu Lintas Batas Negara (PLBN) di 15 wilayah, serta pembangunan, rehabilitasi atau renovasi 5.939 fasilitas pendidikan, olah raga, dan pasar.
Pada Rabu (2/10/2024), Jokowi baru meluncurkan 7 PLBN. Antara lain PLBN Napan di NTT dengan biaya Rp 128 miliar, PLBN Serasan di Natuna Kepri dengan biaya Rp 145 miliar, PLBN Jagoi Babang Kalimantan Barat Rp 226 miliar, PLBN Saye Nyamuk Kalimantan Utara dengan biaya Rp 210 miliar. , PLBN Lang Nawang Kalimantan Utara Rp 210 miliar miliar dan PLBN Yetetkun Selatan Papua Rp 146 miliar.
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah membangun 10,2 juta unit rumah atas kerja sama APBN melalui Program Sejuta Rumah. 1,49 juta unit rumah, 40.347 unit rumah khusus, dan 71.731 rumah susun melalui program Swadaya/Bantuan Insentif Perumahan (BSPS).
Berikut ikhtisar infrastruktur lain yang dibangun pemerintahan Jokowi dalam 10 tahun terakhir: