Ukraina Peringati Hari Kemerdekaan ke-33 di Tengah Perang dengan Rusia
thedesignweb.co.id, Kyiv – Ukraina merayakan hari kemerdekaannya yang ke-33 di tengah konflik panjang dan perang dengan Rusia.
Miroslav Jenka, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik, mencatat bahwa dampak buruk perang di Rusia dan Ukraina tidak dapat diabaikan.
“Sabtu, 24 Agustus, menandai peringatan 33 tahun kemerdekaan Ukraina. Dalam 30 bulan terakhir, jutaan warga Ukraina menyaksikan kematian dan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Jenka Indonesia kepada VOA, Jumat (30/8/2024).
“Hari ini menandai dua setengah tahun sejak tindakan Rusia terhadap Ukraina, yang melanggar Piagam PBB dan hukum internasional, dan kami menegaskan kembali komitmen PBB terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Ukraina.”
Genka menambahkan, serangan roket terhadap sebuah hotel di Kramatorsk, Donetsk, menewaskan seorang jurnalis Reuters dan melukai empat lainnya, serta serangan serupa lainnya di medan perang.
“Penderitaan warga Ukraina tidak berkurang. Perempuan di Ukraina menghadapi risiko tertentu. Mereka merupakan 56 persen dari 15 juta penduduk yang membutuhkan bantuan kemanusiaan,” tambah Jenka.
Di sisi lain, Rusia disebut terbuka terhadap tentara bayaran asing. Seorang pria berusia 21 tahun dari Sri Lanka adalah salah satu yang direkrut.
Laporan DW Indonesia yang dikutip Minggu (25/8/2024) menyebutkan ada warga Sri Lanka yang kemungkinan akan bergabung dengan tentara Rusia. Menurutnya, setelah satu tahun mengabdi, ia dan orang tuanya akan mendapat kewarganegaraan Rusia.
Namun, dia tidak menyangka akan dikirim ke front Ukraina setelah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
“Dia menyuruhku untuk tidak mengirimnya ke garis depan, tapi mempekerjakannya hanya sebagai asisten,” kata pemuda itu.
Berdasarkan informasi tersebut, pemuda asal Sri Lanka itu langsung menandatangani kontrak pada Februari lalu dan menerima USD 2.000 atau sekitar Rp 31 juta. Selain itu, dia menjanjikan mereka gaji bulanan sebesar 2.300 (sekitar 35 juta birr) dan tunjangan lainnya.
Seorang pemuda yang tinggal di Walasmula, Sri Lanka mengaku terpaksa menandatangani kontrak dengan tentara agar bisa diakui secara hukum di Rusia. Pada musim semi, dia terluka di dekat front Ukraina dan ditawan. Sebagai tentara bayaran Rusia, dia setuju untuk menceritakan kisahnya secara anonim.
Baca selengkapnya..