Saham

IHSG Melemah Terbatas, Investor Asing Jual Saham Rp 692,66 Miliar

thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu; Terjadi sedikit penurunan pada perdagangan saham selama 13 November 2024. Koreksi IHSG terjadi seiring aksi jual saham yang dilakukan investor asing.

Referensi data RTI berbalik arah menuju pelemahan IHSG yang sedikit. IHSG turun 0,18% menjadi 7.308,67. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat bergerak ke zona hijau. Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG mencapai level tertinggi 7.370 dan terendah 7.304,87. Sebanyak 298 saham melemah sehingga menekan IHSG. Namun sebanyak 293 saham menguat mampu mengimbangi pelemahan IHSG.

Total volume perdagangan saham tercatat sebanyak 1.346.203 lembar saham dengan volume perdagangan 38,4 miliar. Nilai transaksi Rp 11,6 triliun. Saham senilai Rp 692,66 miliar diterbitkan kepada investor asing. Selama tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 30,42 triliun.

Sebagian besar sektor ekuitas berada di bawah tekanan. Saham konsumen non-siklus dan real estat masing-masing turun 1,79% dan 1,56%. Dua sektor ekuitas memimpin koreksi. Sektor saham energi kehilangan 0,05%, sedangkan sektor saham dasar kehilangan 0,48%. Berikutnya, saham kesehatan turun 0,41%, saham infrastruktur turun 0,52%, dan saham transportasi turun 0,49%.

Di sisi lain, saham-saham teknologi menguat 1,35% dan mencatatkan kenaikan terbesar. Sektor Surat Edaran Konsumen menguat 0,52%, sektor Surat Berharga Keuangan menguat 0,51%, dan sektor Surat Berharga Industri tumbuh 0,26%.

Saham DEWA naik 14,29% menjadi Rp 136 per saham. Saham DEWA dipatok Rp 119 per saham. Harga saham DEWA berada di level tertinggi Rp 145 dan level terendah Rp 118 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 33.388 kali dan volume perdagangan saham sebanyak 21.049.942 kali. Nilai transaksi Rp 285,3 miliar.

Harga saham TLKM anjlok ke zona merah. Harga saham TLKM turun 0,77% ke Rp 2.580 per saham. Harga saham TLKM naik 10 poin menjadi Rp 2.610 per saham. Total volume perdagangan sebanyak 23.433 kali dengan volume perdagangan 2.064.097 lembar saham. Nilai transaksi Rp 535,9 miliar.

Dalam kajian yang dilakukan kelompok riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Antara menyebut pasar regional Asia melemah akibat kecenderungan pelaku pasar menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS).

“Data inflasi AS akan menjadi indikator kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (Fed) apakah akan memangkas suku bunga acuan,” ujarnya.

Selain itu, pelaku pasar menunggu arah kebijakan The Fed selanjutnya karena mereka memperkirakan kepemimpinan Donald Trump sebagai presiden AS akan mendorong kenaikan harga. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi potensi inflasi dan ruang The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya.

Selain itu, pasar percaya bahwa kebijakan Trump akan berdampak besar pada blok Eropa yang tidak membeli cukup barang ekspor dari Amerika Serikat dan ancaman tarif sebesar 60% dari Tiongkok.

“Maka rencana AS adalah memusuhi Tiongkok dengan presiden Amerika di pemerintahannya yang kemudian berubah menjadi orang yang memusuhi Tiongkok di bawah pemerintahan baru Donald Trump, yang kemungkinan akan mengambil tindakan keras terhadap perdagangan dan tarif.” Melawan Tiongkok.”

Oleh karena itu, hal ini memungkinkan pelaku pasar untuk mempertahankan posisi mereka untuk berinvestasi pada sekuritas keuangan berisiko yang merupakan salah satu yang memperoleh keuntungan terbesar: Saham BTEK 50% saham NAIK meningkat sebesar 34,58% saham PNSE 24,82% saham GOLD meningkat sebesar 1%.

  Di antara yang mengalami penurunan terbesar: Saham VISI turun 25%, saham DSNG turun 17,88%, saham MDRN turun 14,29%, saham BDKR turun 13,67%, dan saham KEJU ​​​​turun 13,11%.

  Saham-saham teraktif berdasarkan nilainya antara lain: Saham BBRI senilai Rp 954,3 miliar Saham BBCA senilai Rp 641 miliar Saham BRMS senilai Rp 601 miliar Saham BUMI senilai Rp 588, Rp 2 miliar

  Saham-saham yang paling aktif berdasarkan frekuensi antara lain: Saham BSBK mencatat 57.689 kali Saham BRMS mencatat 42.292 kali Saham BBRI mencatat 40.266 kali Saham MLPL mencatat 39.829 kali Saham BUMI mencatat 39.623 kali;

Saham Asia tertekan pada Kamis sore, mengutip Antara. Indeks Nikkei turun 654,40 poin atau 1,66 persen menjadi 38.721,69, sedangkan indeks Hang Seng kehilangan 23,43 poin atau 0,12 persen menjadi 19.823,44.

Selain itu, Shanghai Composite turun 17,31 poin, atau 0,51%, menjadi 3,439.28, sedangkan Indeks Straits Times turun 8,86 poin, atau 0,24%, menjadi 3,720.34.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *