THE NEWS Kenapa Batuk dan Pilek Tak Perlu Antibiotik? Temukan Penjelasannya di Sini!
thedesignweb.co.id, Jakarta – Batuk dan pilek merupakan dua penyakit yang umum menyerang banyak orang, terutama saat cuaca berubah. Ketika gejala ini muncul, banyak orang langsung beralih ke antibiotik sebagai solusi cepat.
Namun, tahukah Anda kalau mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi batuk dan pilek itu salah? Kedua penyakit tersebut biasanya disebabkan oleh virus, seperti flu atau rhinovirus. Saat ini, antibiotik efektif melawan bakteri, bukan virus.
Mengonsumsi antibiotik untuk infeksi akibat virus tidak memberikan manfaat yang diharapkan. Sebaliknya, hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan baru. Apa tujuan pemberian antibiotik?
Menurut artikel yang diulas oleh Alisha D Sellers, BS Pharmacy, PharmD of Medical News Today, antibiotik adalah obat yang dirancang untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Obat ini bekerja dengan dua cara: menghentikan pertumbuhan bakteri atau menghancurkan bakteri itu sendiri. Oleh karena itu, antibiotik sangat berguna ketika tubuh kita tidak dapat melawan bakteri sendiri. Apa tujuan pemberian antibiotik?
Faktanya, sistem imun tubuh kita mempunyai kemampuan untuk melawan bakteri. Ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, sel darah putih (WBC) menyerang dan menghancurkan bakteri tersebut sebelum mereka dapat berkembang biak dan menimbulkan gejala.
Namun, ada kalanya jumlah bakteri jahat terlalu tinggi dan sistem kekebalan tubuh kita tidak mampu mengatasinya. Di sinilah antibiotik berguna. Antibiotik membantu tubuh melawan infeksi dengan membunuh bakteri yang terlalu kuat atau kuat sehingga sistem kekebalan tubuh kita tidak dapat melawannya sendiri.
Berdasarkan informasi yang dirilis Vaccination and Immunization Matters di health.qld.gov.au pada Senin, 7 Oktober 2024, pilek biasanya disebabkan oleh virus, seperti influenza atau rhinovirus.
Penting untuk diingat bahwa antibiotik dirancang untuk melawan bakteri, bukan virus. Oleh karena itu, jika kita meminum antibiotik untuk masuk angin, obatnya tidak akan memberikan efek yang diharapkan.
Mengapa demikian? Karena virus dan bakteri bekerja dengan cara yang sangat berbeda di dalam tubuh kita. Bakteri menyerang bagian luar sel, sedangkan virus masuk ke dalam tubuh dan menggunakan sel sehat untuk bereproduksi.
Dengan bersembunyi di dalam sel, virus kesulitan menjangkau antibiotik yang hanya dapat menyerang dinding sel bakteri. Sekali lagi, dinding sel tidak sama dengan bakteri.
Inilah sebabnya mengapa antibiotik tidak efektif melawan infeksi penyebab pilek. Jadi ketika pilek menyerang, lebih baik cari obat yang tepat, bukan antibiotik!
Mengonsumsi antibiotik tidak hanya diperbolehkan jika tidak diperlukan, tetapi seperti halnya flu, antibiotik juga dapat menyebabkan masalah serius. Salah satu ancaman terbesar adalah resistensi antibiotik, dimana bakteri menjadi kebal terhadap obat-obatan tersebut karena paparan yang berlebihan.
Ketika bakteri menjadi resisten, penyakit yang mudah diobati bisa menjadi sangat sulit atau bahkan bisa disembuhkan. Selain itu, penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti nyeri, sakit perut, atau diare.
Tentu saja efek samping tersebut dapat mengganggu dan memperburuk kondisi medis yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan antibiotik. Jadi bijaklah dalam menggunakan antibiotik untuk kesehatan kita.
Daripada langsung mengandalkan antibiotik, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan, cobalah cara tradisional untuk meredakan flu biasa.
Usahakan istirahat, minum air putih dan makan. Tindakan tersebut dapat membantu tubuh melawan infeksi virus.
Namun jika gejala pilek semakin parah atau memburuk, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.