AS Tegaskan Dukungan ke Israel untuk Gagalkan Serangan Rudal Balistik dari Iran
Liputan6.com, Washington, DC – Pejabat senior Gedung Putih mengatakan militer AS akan terus membantu Israel dalam menghalangi serangan rudal balistik Iran.
Militer AS menyatakan akan terus bekerja sama dengan mitranya di Israel, lapor Al Jazeera, Rabu (2/10/2024).
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada hari Selasa bahwa kapal perusak Angkatan Laut AS bergabung dengan unit pertahanan udara Israel dalam menembak jatuh rudal yang masuk dari pertahanan udara.
“Kesimpulannya, berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, serangan ini tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif,” kata Sullivan pada konferensi pers di Gedung Putih.
“Ini terutama merupakan hasil dari profesionalisme [tentara Israel]. Namun hal ini lebih disebabkan oleh kerja terampil militer AS dan perencanaan bersama yang cermat menjelang serangan tersebut.”
Ketika ditanya tentang pandangan Washington mengenai kemungkinan tanggapan Israel, Sullivan mengatakan diskusi sedang berlangsung antara para pemimpin militer dan politik Amerika Serikat dan Israel.
“Kami ingin konsultasi mendalam dengan Israel,” katanya.
Sullivan kemudian menambahkan: “Kami bangga dengan apa yang telah kami lakukan bersama Israel untuk membela dan membela Israel. Kami telah menegaskan bahwa serangan ini akan mempunyai konsekuensi – konsekuensi serius – dan kami akan bekerja sama dengan Israel. untuk melakukan itu.
Para analis telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa ketidakmampuan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menekan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza akan mendorong Timur Tengah ke dalam perang regional.
“Perang regional menjadi tidak terhindarkan karena Amerika Serikat terus mendanai dan mendukung Netanyahu dan semua kejahatan perangnya, genosidanya, dan serangannya terhadap semua negara tetangganya,” kata Raed Jarr, direktur advokasi di DAWN, sebuah wadah pemikir di Washington, D.C..
Jarror mengatakan kepada Al Jazeera: “Ini tidak akan berhenti tanpa Amerika Serikat berdiri teguh dan mengatakan, ‘Kami tidak akan mengirim lebih banyak senjata ke Israel.’ Kami tidak mendanai atau mendukung kejahatan Israel.”
Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan pihaknya menembakkan roket ke Israel pada Selasa malam sebagai tanggapan atas pembunuhan orang-orang di Gaza dan Lebanon dan pembunuhan baru-baru ini terhadap para pemimpin Hamas, Hizbullah dan IRGC.
Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah tentara Israel mengatakan telah melancarkan serangan darat “terbatas” di Lebanon selatan.
Namun Hizbullah menolak masuknya pasukan Israel ke wilayah Lebanon.