OPINI: Bisakah Indonesia Menangkap Peluang Data Center?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Indonesia mengumumkan investasi signifikan di bidang data center, yang jumlahnya lebih tinggi dari pemberitaan berbagai media. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya saja, kebutuhan ruang untuk data center akan meningkat signifikan pada tahun 2023, dengan serapan pasar mencapai 33%.
Tren yang konsisten selama tiga tahun terakhir menunjukkan berlanjutnya kebutuhan akan infrastruktur data di seluruh industri di wilayah ini. Saat ini terdapat sekitar 35 pusat data yang beroperasi di dan sekitar Jakarta untuk melayani industri jasa keuangan.
Dampaknya, industri pusat data yang berkembang pesat di Indonesia telah meningkatkan permintaan energi, yang diperkirakan akan mencapai 210MW pada tahun 2024, atau meningkat sebesar 45% dari tahun ke tahun. Permintaan ini dapat mencapai 2,3 GW pada tahun 2030.
Laporan Kekayaan Knight Frank tahun 2024 memperkirakan bahwa pada tahun 2025, sekitar 40% pengeluaran TI perusahaan akan dialokasikan untuk proyek-proyek terkait AI.
Jumlah investasi ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana kota dapat memenuhi permintaan pusat data yang terus meningkat sambil tetap menyediakan akses yang dekat terhadap sumber energi yang hemat biaya?
Prioritas yang Bersaing: Memanfaatkan Potensi dan Kekuatan AI
Keberhasilan memanfaatkan potensi AI di Indonesia akan bergantung pada peningkatan pusat data perkotaan yang dapat secara efisien memenuhi kebutuhan komputasi yang menuntut.
Beban kerja AI, terutama yang melibatkan pelatihan model bahasa berskala besar, memerlukan tingkat daya pemrosesan dan konsumsi energi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Melatih satu model AI berukuran besar dapat mengonsumsi energi sebanyak yang dibutuhkan ratusan rumah dalam setahun. Hal ini menimbulkan masalah besar bagi ketersediaan energi.
Lingkungan ini berkembang pesat seiring dengan semakin kompleksnya model AI dan memerlukan performa yang lebih tinggi.
Pusat data di Indonesia tidak hanya harus memenuhi kebutuhan saat ini, namun juga harus fleksibel dan terukur untuk mengakomodasi perkembangan di masa depan tanpa mengorbankan efisiensi energi.
Pendekatan berpikiran maju ini sangat penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif Indonesia dalam perlombaan AI global.
Visibilitas real-time mengenai konsumsi daya di lingkungan multicloud hybrid saat ini telah meningkatkan pemahaman tentang penggunaan daya.
Sistem pemantauan canggih ini memungkinkan penyetelan dan optimalisasi yang tepat, memastikan setiap watt daya digunakan secara efektif.
Infrastruktur konvergensi membantu perusahaan memodernisasi pusat data mereka agar beroperasi lebih efisien dengan menggabungkan komputasi, penyimpanan, dan jaringan ke dalam satu sistem yang ditentukan perangkat lunak.
Integrasi ini tidak hanya menyederhanakan pengelolaan, namun juga secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan ruang fisik. Efisiensi energi ini sangat penting karena fasilitas pusat data besar harus beroperasi 24/7.
Pusat data yang berhasil mencapai efisiensi energi akan memberikan Indonesia keunggulan kompetitif dalam menarik perusahaan AI dan startup global yang mencari alternatif yang kompetitif secara finansial.
Keunggulan ini lebih dari sekedar kemampuan teknis. Melalui hal ini, Jakarta akan menjadikan dirinya sebagai kota bernilai yang dapat mendorong pertumbuhan baru melalui inovasi teknologi mutakhir.
Beberapa pusat data di Indonesia kini memiliki sertifikat energi terbarukan untuk menegaskan komitmen mereka dalam mendapatkan energi terbarukan dari perusahaan listrik milik negara, PLN. Ini adalah langkah ke arah yang benar.
Ke depan memerlukan upaya bersama dari semua sektor. Inovasi yang berkelanjutan, kebijakan progresif dan investasi yang kuat sangat penting untuk menjaga momentum dan mencapai tujuan ambisius ini.
Kemitraan antara para pemimpin industri, lembaga penelitian, dan lembaga pemerintah akan menjadi kunci bagi kelanjutan inovasi dalam teknologi pusat data.
Seiring dengan peningkatan kapasitas pusat data di Indonesia, terdapat peluang untuk mendesain ulang dan mengoptimalkan seluruh ekosistem.
Hal ini dapat mencakup eksplorasi desain arsitektur baru, penerapan sistem manajemen daya modern, dan pengembangan metode pembuangan panas baru yang disesuaikan dengan karakteristik kota tertentu, seperti Jakarta.
Inovasi-inovasi ini berpotensi menetapkan standar internasional baru untuk pengoperasian pusat data berskala besar di wilayah perkotaan.
Dengan berhasil menyeimbangkan kemajuan pesat AI dengan pembangunan pusat data hemat energi, Indonesia dapat menjadi pionir dalam fasilitas berskala besar yang dapat mengubah lanskap teknologi global.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik Indonesia untuk menjadi hub atau hub AI global, namun juga menjadi model bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya yang memiliki ambisi serupa dengan memanfaatkan permintaan investasi pusat data.