Inggris Desak Warganya Tinggalkan Lebanon: Harus Pergi Sekarang!
thedesignweb.co.id, Siprus – Inggris mengerahkan ratusan tentara ke Siprus untuk membantu mengevakuasi warganya pada Selasa (23 September 2024) menyusul eskalasi signifikan antara Israel dan Hizbullah Lebanon. Inggris mendesak warganya untuk segera meninggalkan negara tersebut.
Sekitar 700 tentara yang didukung oleh pasukan perbatasan akan dipindahkan ke Siprus, kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris (FCDO) dalam sebuah pernyataan ketika rencana darurat diluncurkan untuk mendukung warga Inggris di Lebanon dan wilayah tersebut.
“Royal Air Force juga memiliki pesawat angkut dan helikopter yang siap memberikan dukungan jika diperlukan,” tambah FCDO, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (26 September).
Menteri Pertahanan Inggris John Healey berkata: “Kejadian beberapa jam dan hari terakhir telah menunjukkan betapa tidak stabilnya situasi saat ini. Pesan kami jelas: warga negara Inggris harus pergi sekarang.”
Pertempuran sengit minggu ini antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik yang telah berlangsung hampir setahun ini dapat meledak dan mengganggu stabilitas Timur Tengah, tempat perang antara Hamas dan Israel semakin intensif di Jalur Gaza.
Israel mengatakan mereka mengalihkan fokusnya dari Jalur Gaza ke perbatasan utara, tempat Hizbullah menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Hamas, yang sama seperti Hamas yang didukung oleh Iran.
Ribuan orang yang meninggalkan Lebanon selatan mengungsi di sekolah-sekolah dan gedung-gedung lainnya.
Departemen Luar Negeri AS sebelumnya mendesak warga Amerika di Lebanon untuk meninggalkan negara itu sementara layanan penerbangan komersial masih tersedia karena konflik antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat.
“Karena konflik yang terjadi saat ini antara Hizbullah dan Israel dan ledakan baru-baru ini di Lebanon, termasuk Beirut, tidak dapat diprediksi, Kedutaan Besar AS mendesak warga AS untuk meninggalkan Lebanon selama layanan udara komersial tersedia,” kata Kedutaan Besar AS. Jelaskan dalam laporan perjalanan terbaru Anda. Pemberitahuan, dikutip AFP, Minggu (22 September 2024).
Amerika Serikat sebelumnya mengeluarkan peringatan perjalanan tingkat tertinggi kepada warganya setelah Israel membunuh seorang komandan senior Hizbullah dalam serangan di Lebanon selatan pada akhir Juli.
Baru-baru ini, Israel kembali menyerang selatan Beirut, menewaskan kepala unit elit Hizbullah, Radwan Force, dan beberapa komandan lainnya.
Departemen Luar Negeri AS menegaskan kembali bahwa warga AS harus “segera meninggalkan” Lebanon selatan dan daerah dekat perbatasan Suriah serta pemukiman pengungsi.
Selain itu, KBRI Beirut juga menghimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk meninggalkan wilayah Lebanon karena kondisi wilayah yang semakin panas.
“Kami menghimbau seluruh WNI di Lebanon untuk mengurus formulir pernyataan diri di KBRI Beirut dan mempertimbangkan untuk sementara waktu meninggalkan Lebanon secara mandiri sementara layanan udara komersial tetap tersedia,” kata KBRI Beirut dalam keterangannya. Akun Instagram resmi @indonesiainlebanon, Kamis (8 Januari 2024).
Warga negara Indonesia diimbau untuk tetap waspada, berhati-hati dan bersiap jika konflik semakin meningkat.
Selain itu, KBRI Beirut juga menghimbau kepada WNI yang berencana berkunjung ke Lebanon agar menunda perjalanannya.
WNI yang tinggal di Lebanon bagian selatan juga diimbau berhati-hati dan berlindung di KBRI.
“Mengingat situasi keamanan yang buruk di Lebanon selatan (Saida, Hasbaya, Navatiyeh, Marjeyoune, Tire dan Al-Tarun), Peringatan No. 1 telah diumumkan di wilayah tersebut mulai Oktober 2023. Dalam hal ini, kami menyerukan “semua Warga Indonesia “Masyarakat mengungsi di Lebanon Selatan di KBRI (rumah persembunyian) di Beirut,” ujarnya.
Perwakilan Indonesia juga mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk menghindari daerah rawan, memperhatikan keamanan dan situasi yang berkembang, menyimpan barang-barang berharga dan dokumen, serta melindungi barang-barang berharga.