Bisnis

The 5th Regional Geoheritage Conference 2024 Digelar di Makassar, Wujudkan Pengembangan Geopark Berkelanjutan 

Liputan6.com, Makassar Sejumlah pakar dan pakar geopark dari berbagai negara mengikuti Konferensi Geopark Regional ke-5 yang digelar di Hotel Claro, Makassar, Rabu (25/9/2024). Konferensi ini merupakan peristiwa penting bagi pengembangan taman nasional dan pengelolaan geospasial di Asia Selatan dan Asia Pasifik.

Konferensi Geologi Regional ke-5 ini merupakan hasil kerjasama Badan Survei Geologi, Badan Pertanian Indonesia, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Mineral dan Batubara, Kementerian Mineral dan Geosains Malaysia (JMG), dan UGGp Maros-Pangkep. Geopark. 

Ketua Departemen Geografi Muhammad Wafid dalam sambutannya mengatakan konferensi ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, namun juga memperkuat kerja sama regional. 

“Kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memanfaatkan data dan informasi geografis dari acara ini, khususnya melalui pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan geopark,” ujarnya saat membuka konferensi, Rabu, 25 September 2024. . 

Program utama konferensi ini adalah Workshop Geografi dan Geopark (23-24 September), Simposium Geoheritage (25-26 September), dan Pameran Geoheritage dan Geopark. Acara akan diakhiri dengan tur pada tanggal 27 September, dimana peserta akan dibawa mengunjungi lokasi geopark di Maros dan Pangkep. 

Kepala Pusat Penelitian Geografis Edy Slameto mengungkapkan, acara ini merupakan bagian dari hubungan jangka panjang antar negara Asia Tenggara yang telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun.

“Kerja sama antar geopark penting untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal,” ujarnya.

Gubernur Sulawesi Selatan melalui Sekretaris Daerah Jufri Rahman menyampaikan pentingnya menjaga geopark sebagai warisan budaya.

“Jopark merupakan penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Visi kami adalah memanfaatkan potensi geopark untuk kepentingan masyarakat.”

Konferensi ini diharapkan dapat mendorong penelitian berkualitas terkait konservasi dan pengelolaan warisan budaya, serta mempromosikan taman nasional sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan.

Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi perubahan iklim dan mengurangi risiko bencana alam. Mengingat aktivitas geopark yang semakin meningkat, acara ini merupakan langkah signifikan untuk memperkuat jaringan geopark di kawasan Asia-Pasifik, dan mendorong pertumbuhan pariwisata langsung yang bermanfaat bagi masyarakat lokal.

 

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *