PTPP Siapkan Rp 250 Miliar untuk Bayar Obligasi Jatuh Tempo, Dana Dari Mana?
thedesignweb.co.id, Jakarta PT Pembagunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) menyatakan siap membayar obligasi yang jatuh tempo tersebut. Obligasi tersebut merupakan tahap kedua dari Obligasi Berkelanjutan II PTPP tahun 2019 dan akan dilunasi pada 24 November 2024.
Pernyataan ini diterbitkan PTPP sesuai dengan Peraturan I-E tentang kewajiban penyampaian informasi poin IV.2.11, yaitu laporan ketersediaan dana untuk pelunasan surat berharga dalam waktu 15 hari bursa sejak tanggal jatuh tempo surat berharga yang bersangkutan.
Agus Purbianto, CFO PTPP, menjelaskan dana yang dialokasikan untuk pembayaran obligasi yang telah jatuh tempo tersebut berjumlah Rp 250 miliar.
Kata Agus dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (23/9/2024). “Perusahaan akan menyediakan dana sebesar 250 miliar rupiah pada obligasi jatuh tempo yang akan ditransfer pada 26 November 2024. KSEI membayar:
Agus menegaskan, menjadi tanggung jawab manajemen perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan tepat waktu dan dalam jumlah yang tepat.
Hingga akhir Juni 2024, PTPP mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp 4,33 triliun. PTPP memiliki utang obligasi jangka pendek sebesar Rp 1,7 triliun dan utang sukuk jangka pendek sebesar Rp 400 miliar triliun dram, dan utang sukuk jangka panjang – 591,75 miliar dram.
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengumumkan hasil terbaru kontrak baru sebesar Rp 17,38 triliun. CFO PTPP Agus Purbianto menjelaskan, nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek pemerintah dan swasta.
“Per 25 Agustus 2024, nilai kontrak baru PTPP sebesar Rp 17,38 triliun yang sumber pendanaannya 38% berasal dari pemerintah, 38% dari swasta, dan 24% dari BUMN,” kata Agus saat live. liputan publik. Rabu (28/8/2024).
Dari segi industri, proyek industri jalan dan jembatan adalah yang utama: 54%, konstruksi – 28%, industri industri – 14%. Sisanya berasal dari bendungan, pelabuhan, dan lain-lain. Dari sisi kinerja ketenagakerjaan, pendapatan PT PP Tbk hingga akhir tahun sebesar Rp 8,79 triliun. Namun, perseroan optimistis bisa mempercepat target pendapatannya melalui sisa semester kedua. setengah tahun 2024.
“Untuk tujuan semester II, kami optimis bisa mencapai tujuan tahun ini. Karena program IKN semester II akan selesai tahun ini, sebagian besar sudah ada,” kata Agus.
Untuk mencapai sasaran kinerja tahun ini, perusahaan merumuskan strategi perusahaan “konstruksi yang unggul dan investasi bersama”. Untuk mencapai tujuan perusahaan, baik dalam bidang konstruksi maupun operasional, PTPP mengoptimalkan cash burn rate dan meningkatkan pangsa pasar khususnya pada sektor infrastruktur dan konstruksi, dengan cara selektif dalam memilih proyek lapas, fokus pada proyek yang sumber pendanaannya terjamin dan melalui keahlian selektif dalam EPC. bidang .
Dari sisi investasi, perseroan akan fokus pada investasi yang prudent, percepatan pemulihan dan penyerapan aset, restrukturisasi bisnis induk, anak perusahaan, dan afiliasi, serta kesehatan keuangan anak perusahaan, khususnya di sektor real estate dan energi.
Selain itu, Agus menegaskan PTPP akan fokus menerapkan strategi perusahaan untuk memperkuat bisnis inti konstruksi untuk mencapai target akhir tahun dan tetap berkomitmen pada tata kelola perusahaan yang baik.