Fakta Mencengangkan: Ini Dampak Kekurangan Kalsium dan Vitamin D pada Anak
thedesignweb.co.id, Batavia – Penelitian terbaru Southeast Asia Nutrition (SEANUTS) II menunjukkan masih banyak anak Indonesia yang kekurangan vitamin D dan kalsium.
Kepala Peneliti SEANUTS II Indonesia dan Guru Besar Fakultas Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia prof. Dr. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), menyoroti risiko kesehatan yang dapat timbul jika kekurangan gizi dibiarkan, terutama pada masa pertumbuhan anak. Apa yang terjadi jika Anda kekurangan kalsium dan vitamin D?
Kalsium dan vitamin D adalah nutrisi penting untuk kesehatan tulang. Memang, Prof. Rini menyebut vitamin D dan kalsium sebagai “produk sehat” untuk pertumbuhan tulang pada anak.
Ia menyebutkan, tulang anak tumbuh pada usia 18 tahun. Belakangan, tulang berhenti tumbuh dan penyerapan kalsium sangat berkurang.
Tanpa kalsium dan vitamin D yang cukup, anak berisiko terkena rakhitis, suatu kondisi yang menyebabkan tulang melemah akibat kekurangan vitamin D.
Apalagi vitamin D penting untuk daya tahan tubuh, sehingga anak yang kekurangan nutrisi ini lebih mudah sakit, ujarnya baru-baru ini di Batavia. Susu apa yang terbaik untuk anak-anak?
Prof. Rini menjelaskan pentingnya memilih susu yang kaya vitamin D dan kalsium bagi anak. Di perkotaan, banyak orang tua yang sudah memahami pentingnya memilih susu tanpa tambahan gula dan kaya vitamin dan mineral.
Namun di beberapa daerah, orang tua seringkali hanya mengandalkan susu “putih”, tanpa mempertimbangkan kualitas nutrisinya.
“Susunya bagus karena tinggi vitamin D dan kalsium,” imbuhnya.
Ada berbagai jenis susu, seperti susu siap minum dan susu bubuk, khusus untuk bayi. Namun susu kental manis (SCC) tidak direkomendasikan sebagai sumber kemurnian utama karena tinggi gula dan rendah nutrisi.
“Tidak masalah jika susu memiliki rasa tambahan asalkan tinggi kalsium dan vitamin D serta tidak terlalu banyak tambahan gula,” ujarnya.
SEANUTS II juga menemukan konsumsi susu anak Indonesia untuk sarapan masih rendah.
Sebab, kata Prof. Pasalnya, sarapan pagi yang dilengkapi dengan susu dapat membantu memberikan energi yang dibutuhkan anak untuk beraktivitas sehari-hari, belajar di sekolah. “Makan dengan susu akan sangat bermanfaat karena energi dan nutrisi yang ada di dalamnya langsung digunakan untuk aktivitas anak,” ujarnya.
Anak yang biasa sarapan dengan susu, bisa diberikan orang tua sebelum makan siang. Ini adalah cara paling efektif untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya di pagi hari.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vitamin D dan kalsium bagi kesehatan tulang anak, serta saran praktis dalam memilih susu yang tepat.
Dengan memberikan gizi yang cukup, anak Indonesia dapat tumbuh sehat dan terhindar dari risiko penyakit akibat gizi buruk.