Crypto

Begini Nasib Kripto Jika The Fed Pangkas Suku Bunga di September

thedesignweb.co.id, Jakarta Pasar kripto terkoreksi setelah Bank Sentral AS, bank sentral, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5,5 persen.

Tak lama setelah keputusan untuk mempertahankan suku bunga, Bitcoin terkoreksi 3 persen dari level harga $66.500 menjadi $64.500 atau setara Rp1,04 miliar, menurut data CoinMarketCap.

Senada dengan Bitcoin, Ethereum dan Solana juga terkoreksi masing-masing sebesar 2,92 persen dan 3,32 persen. Kemudian, psikologi pasar yang diukur dengan indeks Alternative.me Fear & Greed juga menjelaskan perubahan kondisi dari serakah menjadi netral.

Menanggapi situasi tersebut, analis kripto Reku Fahmi Almutakin mengatakan, situasi ini menunjukkan menurunnya optimisme dan kepercayaan diri pelaku pasar secara umum.

Namun, pada hari yang sama, perwalian hukum pertukaran Mt Gox merilis pengumuman bahwa setelah kembalinya beberapa kreditor pada tanggal 5, 16 dan 24 Juli, pada tanggal 31 Juli kemarin mereka mendistribusikan Bitcoin dan Bitcoin Cash ( BCH) ke lebih dari 17,000 kreditor. itu sudah direncanakan.

Tagihan balik tersebut, kata Fahmi, tampaknya terkait dengan dompet dingin Mt Gox yang mentransfer 33.964 bitcoin senilai sekitar $2,25 miliar ke dompet yang kemungkinan dijalankan oleh kustodian BitGo.

“Meskipun terdapat lebih dari $2 miliar bitcoin di dompet cryptocurrency Mt Gox, distribusi ini merupakan berita positif yang cukup untuk mengurangi ketidakpastian mengenai potensi tekanan jual dari kreditur Mt Gox dalam jangka panjang,” kata Fahmy. dalam pernyataan tertulis.

Tekanan jual Bitcoin dari ETF Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) juga tampaknya semakin berkurang, lanjut Fahmi. “Jika periode Januari-April menjadi momentum pemegang GBTC yang menunggu mencairkan dananya kemudian banyak yang menjual, maka pada Juli jumlahnya mulai menurun,” ujarnya.

“Instrumen GBTC saat ini memiliki aset kelolaan sebesar 241,29 ribu bitcoin, naik dari 619,26 ribu bitcoin pada awal peluncuran GBTC Bitcoin Spot ETF pada Januari lalu,” imbuhnya.

 

Sekalipun tekanan jual Bitcoin dari investor di pasar ekuitas Amerika Serikat mereda, peningkatan pembelian yang terjadi tampaknya tidak berkelanjutan. “Hal ini mungkin disebabkan oleh pemilihan aset lain seperti saham dan dolar AS yang terbilang lebih menarik dalam situasi saat ini,” lanjutnya.

Jika The Fed kemudian memangkas suku bunga acuannya pada September 2024, ia memperkirakan potensi tambahan arus kas masuk ke aset kripto kemungkinan besar akan dibarengi dengan tekanan jual yang relatif rendah.

“Setelah pemerintah Jerman menyelesaikan penjualan Bitcoin, sisa tekanan jual yang perlu dikhawatirkan oleh pelaku pasar datang dari kreditor Mt Gox dan GBTC. Pihak lain, seperti pemerintah Amerika Serikat, yang juga memiliki Bitcoin dalam jumlah besar, saat ini relatif tidak terlalu memprihatinkan, karena belum ada tanda-tanda mereka akan melakukan penjualan signifikan dalam waktu dekat,” jelas Fahmy.

Oleh karena itu, jika sisa tekanan jual dari kreditor Mt Gox dan investor GBTC dapat diserap pasar sebelum bulan September, maka Bitcoin akan memiliki peluang untuk terapresiasi karena potensi arus masuk aset kripto lebih lanjut setelah suku bunga mulai turun.

“Ketika Bitcoin naik, dapat dikatakan bahwa sebagian besar aset kripto cenderung naik juga.” Namun, aliran dana baru biasanya menargetkan dana berkapitalisasi besar terlebih dahulu. Jadi selain Bitcoin, aset kripto seperti Ethereum, Solana, BNB, XRP, atau bahkan Dogecoin dan Toncoin di Bitcoin Cash bisa jadi sasarannya,” jelasnya.

 

Selain itu, pemimpin pasar aset kripto di sektor potensial seperti Real World Assets (RWA), Artificial Intelligence (AI), Blockchain Infrastructure, Liquid Participation and Underwriting, hingga Stablecoin dan Gaming juga dapat memperoleh perhatian lebih. Terutama dari investor yang menginginkan eksposur lebih luas terhadap aset kripto.

Meski demikian, Fahmi menegaskan investor harus ingat bahwa berapa basis poin yang dipangkas nantinya juga akan menjadi variabel penting yang mempengaruhi besarnya potensi dampak pasar terhadap kripto.

“Selanjutnya, prospek kebijakan suku bunga selanjutnya yang akan disampaikan pada pertemuan The Fed bulan September juga akan menjadi alasan bagi investor untuk memberikan perhatian, terutama jika data perkembangan inflasi masih di bawah ekspektasi The Fed,” ujarnya. . katanya.

Oleh karena itu, penting bagi investor untuk selalu memantau dinamika dan perkembangan yang ada serta selalu memantau portofolionya, tegas Fahmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *