Kementerian ESDM Gelar Seminar Alih Fungsi Tambang untuk Masa Depan Berkelanjutan
thedesignweb.co.id, Jakarta Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip-Prinsip Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara, Industri Pertambangan di Indonesia wajib menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. . praktik. Sehubungan dengan itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba) di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM (BPSDM) menyelenggarakan Konferensi Terobosan Hijau: Pengalihan Fungsi Pertambangan untuk industri Aliran Berkelanjutan di masa depan.
Lokakarya ini bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu utama dalam penerapan pertambangan ramah lingkungan, termasuk pengelolaan lingkungan yang komprehensif dan penerapan langkah-langkah berkelanjutan dalam operasi pertambangan. Dengan hadirnya para penggiat industri pertambangan pada konferensi ini, diharapkan dapat dihasilkan usulan kebijakan yang dapat mendukung penerapan pertambangan hijau serta menjadi landasan kerja sama antar berbagai pemangku kepentingan, antara lain perusahaan pertambangan, pemerintah, organisasi penelitian dan lain-lain LSM. -organisasi pemerintah.
Kepala BPSDM ESDM Prahoro Nurtjahyo menjelaskan: “Pada lokakarya ini, kita akan membahas sejumlah pendekatan inovatif pertambangan hijau yang dapat diterapkan, termasuk upaya konversi lahan tambang menjadi bermanfaat dan berkelanjutan, serta menggabungkan potensi ekonomi dengan tanggung jawab ekologis. ” . pada pembukaan konferensi di Jakarta, Rabu (16 Oktober).
Dalam kesempatan tersebut, Prahoro juga menegaskan bahwa industri pertambangan memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan perekonomian negara, namun perlu diwaspadai dampak negatif yang ditimbulkannya, terutama terhadap tanah pasca eksploitasi.
Konferensi ini juga menghadirkan pembicara dari berbagai organisasi, antara lain Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Kepala Departemen Pengembangan Ekonomi Bisnis PT Medco Power Indonesia dan perwakilan dari Indonesia. Pengelolaan media forum lingkungan hidup pertambangan.
“Mari kita manfaatkan momentum ini untuk menciptakan ide-ide baru yang dapat diterapkan dalam skala yang lebih besar. Jangan biarkan lahan pasca tambang hanya menjadi saksi bisu adanya aktivitas yang berpotensi merusak, mari kita jadikan lahan tersebut menjadi sumber daya baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. “Seluruh ide dan inovasi yang akan dibagikan hari ini merupakan bagian dari perjalanan kita menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih baik,” tutup Prahoro.
Lokakarya ini merupakan bagian penting dari upaya penyediaan tenaga kerja yang kompeten untuk mendukung transisi energi di Indonesia, yang berpuncak pada Human Capital Summit 2025 yang mengusung tema “Memajukan Transformasi Tenaga Kerja Kerah Biru Menuju Transisi Energi di Indonesia”. Fokus utamanya adalah pada transformasi tenaga kerja “kerah biru”, yaitu tenaga kerja di bidang energi terbarukan, efisiensi energi, dan keberlanjutan. Tenaga kerja ini diharapkan menjadi kekuatan pendorong utama dalam mewujudkan sistem energi yang lebih bersih dan efisien di masa depan.