Kesehatan

27 Persen dari 4,6 Juta Ibu Hamil Alami Anemia, Menkes Budi Gunadi Harap Mikronutrien Terpenuhi

thedesignweb.co.id, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap berbagai zat gizi mikro yang dibutuhkan ibu hamil dapat terpenuhi agar terhindar dari berbagai masalah terkait kehamilan kurang gizi seperti anemia. Anemia diketahui menjadi faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan 4,9 persen ibu hamil menderita anemia.

“Penyakit yang menyerang ibu hamil dan anak itu penyakit gizi. Artinya kurang gizi. Saya baca 27 persen dari 4,9 juta ibu hamil mengalami anemia. Tinggi sekali,” kata Menteri Kesehatan Budi. Pengenalan Multi Micronutrient Supplementation (MMS) berlangsung pada Kamis (17/10) di halaman SMA Negeri 27 Bandung, Jawa Barat.

Menyikapi tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil, Menteri Kesehatan Budi bersama organisasi kesehatan dan kesejahteraan anak dunia seperti WHO dan Unicef ​​merekomendasikan penggunaan suplemen MMS untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil.

“Ini sudah menjadi pedoman WHO sejak tahun 2020 dan baru kita terapkan sekarang,” tegas Menteri Kesehatan Budi Gunadi.

Mengutip penelitian, Budi Gunadi mengatakan MMS mengandung nutrisi penting bagi ibu hamil sehingga dapat mengurangi berbagai risiko terkait kehamilan.

“Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan MMS maka gizi ibu hamil akan jauh lebih baik. Maka bayinya akan lahir sehat, berat badan lahir rendah akan berkurang, bayi stunting akan berkurang dan angka kematian bayi juga akan berkurang.”

 

Selain itu, Menteri Kesehatan Budi juga berpesan agar ibu hamil mengonsumsi MMS pada usia kehamilan 6 bulan untuk mengurangi risiko BBLR dan stunting.

“Jika ingin anak sehat atau pintar, minumlah 180 mms terus menerus selama 180 hari atau enam bulan selama kehamilan.” Insya Allah anak-anak sehat dan pintar, kata Menteri Kesehatan Budi.

Mengenai kandungan nutrisi MMS, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Ndang Sumui mengatakan setiap tablet MMS mengandung 10 vitamin dan 5 mineral. Nutrisi penting bagi ibu hamil penderita MMS antara lain vitamin A, D, E, C, B1, B2, niasin, B6, B12, asam folat, zat besi, zinc, tembaga, selenium dan yodium.

“TTD itu bahan utamanya ada dua, yaitu zat besi dan asam folat. Jadi sekarang dengan multivitamin ini ada sembilan vitamin dan empat mineral. Jadi itu suplemen multimikronutrien. Jadi MMS berasal dari bahasa Inggris multi micronutrient suplementation,” jelas Dirjen Andang.

 

Dirjen Maria Andang menambahkan sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan program multivitamin MMS ibu hamil kedepannya maka telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.01.0/MENKES/1092/2024 tentang Mutu Suplemen Zat Gizi Mikro untuk Ibu Hamil. wanita hamil telah ditambahkan. telah dikeluarkan.

Program MMS yang akan diluncurkan pada tahun 2024 ini akan digulirkan di 209 kabupaten/kota di 15 provinsi terpilih. Pemilihan 15 provinsi ini didasarkan pada BBLR, ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), stunting, kepadatan penduduk dan besarnya kelompok sasaran ibu hamil. Empat provinsi (8 kabupaten/kota) menjadi lokasi studi implementasi MMS sebelumnya.

Selain itu, dukungan lain terkait program MMS antara lain dengan diterbitkannya peraturan Kepala BPOM no. 32 Tahun 2022 tentang Perubahan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 15 Tahun 2024 tentang Kriteria dan Tata Cara Pendaftaran Hibah Kesehatan.

Program MMS juga didukung oleh penelitian implementasi yang dilakukan oleh berbagai universitas seperti Universitas Indonesia, Universitas Airlanga dan Universitas Hasanuddin.

 

Sebanyak 1,3 juta botol MMS yang masing-masing berisi 180 tablet telah disiapkan untuk dibagikan kepada ibu hamil. Selanjutnya program disosialisasikan di 209 kabupaten/kota dari 15 provinsi yang menjadi lokasi program pada 17-24. September 2024.

Untuk mendukung kemandirian produksi, sebuah klinik pelatihan dilaksanakan pada tanggal 8-9 untuk memperkuat kapasitas industri lokal dalam mempersiapkan produk dalam negeri untuk program pemerintah, komersial dan ekspor. Oktober 2024. Kegiatan ini didukung oleh Universitas Padjadjaran dan PHARCI.

“Saya sangat mengapresiasi dukungan para pakar, perguruan tinggi dan seluruh pihak yang mempersiapkan kegiatan ini, serta 15 provinsi dan 209 kabupaten/kota yang mendukung terlaksananya program multivitamin MMS untuk ibu hamil tahun 2024,” ujar Dirjen Maria Andang. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *