Puji Suasana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Saat Akhir Pekan, Warganet Sindir Jalan Sabang Jakarta
thedesignweb.co.id, Jakarta – Uji coba kebijakan bebas mobil di Jalan Braga Bandung akhir pekan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Setidaknya itulah tren yang terlihat di postingan online. Tak sedikit masyarakat dunia maya yang memastikan tengah menikmati suasana baru di salah satu tempat indah di Kota Kembang ini.
“Kata-kata tak bisa menggambarkan betapa aku suka jalan-jalan di Braga tanpa mobil. Suasananya, orang-orangnya.. Malam ini adalah malam Braga yang tertutup untuk mobil. Sebagai warga Braga, aku malas sekali. Ke Braga terus akhir pekan karena kekacauan, setiap hari menyenangkan!
Tweet ini mendapat banyak komentar dari netizen. Ada yang bilang: “Solusinya jadikan seperti Malioboro. Setiap hari ditutup untuk lalu lintas dari siang hingga malam.” “Kalau tidak bisa, paling tidak siang, siang, atau malam juga boleh,” balas tweeter tersebut.
“Aku sudah selesai! Akhirnya Braga bisa benar-benar menikmatinya secara maksimal,” ucapnya. Sementara itu, yang lain berteriak: “Sabtu pagi Braga bersenang-senang melakukan ini.”
“Ketika aspal Braga diganti batu, saya berharap jalan legendaris ini diperuntukkan bagi pejalan kaki. Beberapa hasil menyimpulkan: “Meski hanya sementara, ternyata benar…tidak apa-apa,” salah satu menyimpulkan, sementara yang lain mengatakan: “Andesit tahan dikendarai mobil.”
Di antara komentar orang-orang berpengaruh, dia ingin kebijakan serupa juga diterapkan di kota lain seperti Jalan Sabang di Jakarta. Perlakuan
“Berjalan kaki = lebih banyak lalu lintas pejalan kaki = lebih banyak lalu lintas = kerja lebih baik!” katanya. Makanya restoran-restoran di Sambang kumuh karena kondisinya yang bobrok ini.
Beberapa pengguna merespons pengguna ini. Salah satu dari mereka bertanya, “Jalan Sabang bukan untuk pejalan kaki ya? Kayaknya ada master plan pejalan kaki di era Pak Anies, tapi nggak jadi? Di mana/siapa penanggung jawabnya?”
“Sambang itu aneh,” sahut yang lain. “Lapangan parkir lebih luas dibandingkan jalan setapak, pedagang berjualan di jalan setapak dan tempat parkir, masyarakat berjalan di jalan aspal, pengemis/kuli angkut terganggu saat makan, rasa makanan menjadi perdebatan, lalu lintas bising dan pengendara kendaraan bermotor merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. “
Pengguna lain berkata: “Saya datang ke sini minggu lalu dan berjalan kaki tidak terlalu enak. Tempat makannya enak tapi trotoarnya jelek. Parkirnya sama, bukan mobil yang bagus untuk keluar dari tempat itu, tapi trotoarnya seperti jalan pasar hahaha.”
Sebenarnya meski ada parkir umum di Sarinah atau Gedung XXI, tapi aku agak kesal dengan mobil yang parkir di Jalan Sabang, kata yang lain. “Seperti Jalan Alor/Petaling di KL, padahal aku sudah syuting Sabang,” sahut pengguna lain.
“Braga 1:0 Sabang” menurut yang lain. Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung mengumumkan penerapan Braga Free Vehicle (BFV) akan dimulai setiap hari Sabtu dan Minggu pada bulan Mei 2024.
“Salah satu simbol Bandung adalah Braga. Kami ingin Jalan Braga kembali seperti semula. Insya Allah minggu depan (akan dilaksanakan, 4 dan 5 Mei 2024). Kami mohon dukungan semua pihak,” ujarnya. Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono dalam pidatonya pada 26 April 2024 seperti dilansir saluran daerah thedesignweb.co.id.
Bambang mengklaim penerapan BFV telah melalui penelitian ekstensif. Seiring dengan berkurangnya kemacetan lalu lintas, penerapannya diharapkan dapat menarik wisatawan.
Harapannya sederhana, Bandung kota jasa dan pariwisata. Mau dijual apa? Salah satunya untuk menarik wisatawan dan warga Bandung. Dalam pengujian kami, semua orang bisa menikmati Jalan Braga (tanpa mobil). di Jalan Braga Panjang,” ujarnya.
Braga Citywalk akan menjadi zona tersendiri bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda, dengan larangan sepeda motor, ujarnya. “Kami berharap langkah ini tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan, tetapi juga mendukung upaya mengurangi kemacetan lalu lintas di pusat kota,” kata Bambang.
Pihak berwenang akan memberikan bukaan di persimpangan strategis untuk memudahkan akses pengunjung. Parkir di jalan dan parkir di properti umum juga tersedia untuk pengunjung. Untuk menunjang aksesibilitas di kawasan tersebut, pemerintah menyediakan layanan antar jemput Bandros khusus untuk tamu hotel di sekitar Jalan Braga.