Tradisi Manis Maulid Nabi di Mesir, Bikin Permen Bentuk Kuda dan Boneka
thedesignweb.co.id, Kairo – Tanggal 12 Rabiul Awal, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tinggal menghitung hari. Umat Muslim dari berbagai negara dan budaya sedang bersiap untuk merayakan hari suci ini.
Sebagai negara mayoritas Muslim, Mesir merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya. Selain merayakan hari raya dan nubuatan di negeri Timur Tengah ini, tradisi menyantap manisan khas di hari raya Maulid Nabi sudah berlangsung turun-temurun.
Di Timur Tengah I dan dimulai pada hari Jumat (13/9/2024), untuk merayakan Maulid Nabi, masyarakat Mesir menyiapkan dan menyajikan manisan berupa kuda dan figur dalam masakan tradisional.
Secara tradisional, makanan penutup ini dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti madu, gula, dan gelatin. Namun seiring berjalannya waktu, banyak vendor yang menambahkan bahan lain untuk menciptakan pola dan warna yang menarik.
Permen ini diolah dengan cara khusus. Pertama, gula dipanaskan hingga menjadi cair. Kemudian cairan tersebut dituangkan ke dalam cetakan kayu berbentuk boneka atau kuda.
Dalam pembuatan dessert ini banyak hal yang penting. Pertama, aduk cairan permen agar tidak gosong. Kemudian air ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam cairan.
Selain itu, permen ini sebaiknya dibuat dalam wadah tembaga karena jika dibuat dalam kaleng aluminium, cairan permen akan berubah menjadi hitam.
Setelah coklat mengeras di dalam cetakan, dikeluarkan dan dihias dengan lembaran warna-warni yang dilipat sesuai desain.
Banyak yang meyakini bahwa tradisi membuat dan membagikan manisan di hari Maulid Nabi sudah ada sejak penguasa Fatimiyah pada abad ke-11 Masehi. Selama prosesi pada hari-hari itu, Khalifah akan turun ke jalan dan menawarkan permen kepada orang-orang untuk merayakan festival tersebut.
Lantas, mengapa permen ini didesain sebagai penunggang kuda dan boneka? Alasannya berasal dari sejarah.
Dikenal sebagai Arouset el Moulid, patung-patung tersebut diyakini berasal dari penguasa Fatimiyah El Hakim Bamar Ullah, yang menemani istrinya ke kota dengan menunggang kuda.
Istrinya sangat cantik sehingga menginspirasi orang untuk membuat patung sesuai gambarnya dan seorang pria menunggang kuda diciptakan untuk mewakili kepala suku.
Namun, tidak semua orang percaya dengan cerita asal muasal penampilan manis tersebut.
Ada yang percaya bahwa boneka itu diciptakan setelah perang ketika tentara kembali untuk menikahi orang yang mereka cintai. Mereka diberi hadiah permen atas keberanian mereka. Oleh karena itu, banyak pula yang membuat boneka untuk menggambarkan pengantin baru.
Dikutip dari Egypt Today, Jumat (13/9), pemerintah Mesir menetapkan Minggu, 15 September sebagai hari libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi pada tahun 1446 Hijriah.
Perdana Menteri Mesir Mustafa Madbouly telah menetapkan bahwa hari Minggu adalah hari libur resmi bagi pegawai yang bekerja di kementerian, lembaga pemerintah, pejabat pemerintah, unit administrasi lokal, perusahaan sektor publik, perusahaan sektor komersial publik, dan perusahaan sektor swasta.
Biasanya Mesir menyelenggarakan parade, festival, dan menyanyikan lagu religi untuk merayakan Maulid Nabi.