Hartadinata Abadi Terbitkan Obligasi Rp 1 T, Tawarkan Bunga hingga 7,5%
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan Tahap I II senilai Rp 1 triliun pada tahun 2024. Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yaitu Seri A dengan jangka waktu tiga tahun dan Seri B dengan jangka waktu lima tahun.
Suku bunga Seri A berkisar antara 6,75% hingga 7,50% per tahun, sedangkan untuk Seri B berkisar antara 7% hingga 7,5% per tahun. Penawaran umum obligasi ini rencananya akan dilakukan pada 22 dan 24 Oktober 2024. Tanggal pelunasan Seri A adalah 29 Oktober 2027 dan Seri B adalah 29 Oktober 2024. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 29 Januari 2025.
Obligasi tersebut dibayar penuh pada saat jatuh tempo (pembayaran akhir). Berdasarkan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (09/09/2024), dana hasil penerbitan obligasi ini sekitar Rp 480 miliar akan digunakan untuk melunasi sebagian modal Obligasi Berkelanjutan Tahap I Tahun 2019. . SAYA.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku emas dan perluasan operasi emas di beberapa kota. Perusahaan asuransi obligasi antara lain PT Bahana Securitas, PT BNI Securitas, PT Mandiri Securitas dan PT Sucor Securitas.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK (BBRI) bertindak sebagai wali amanat, dengan Fasilitas Penjaminan Kredit dan Investasi, dana perwalian Bank Pembangunan Asia, sebagai penjamin. Jadwal: Masa Penawaran Perdana: 9-24 September 2024 Perkiraan Tanggal Efektif: 21 Oktober 2024 Perkiraan Masa Penawaran Umum: 22-24 Oktober 2024 Perkiraan Tanggal Penjatahan: 25 Oktober 2024 Perkiraan Tanggal Penarikan Pesanan: 29 Oktober 2024 Perkiraan Secara Elektronik Tanggal penyerahan obligasi: 29 Oktober 2024 Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 30 Oktober 2024
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi TBK (HRTA) telah mematok target yang cukup ambisius pada tahun ini. Di tengah ketidakpastian global, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48 persen pada FY2024. Sementara pada tahun ini laba bersih diperkirakan meningkat menjadi 39,34 persen.
“Kami berupaya meningkatkan penjualan sekitar 48 persen year-on-year menjadi Rp 18,9 triliun pada tahun 2024. Kami memperkirakan laba bersih meningkat 39,34 persen year-on-year menjadi sekitar Rp 425 miliar,” kata Sandra Sunanto, Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi TBK, dalam paparan publik, Rabu (24/4/2024).
HRTA sebelumnya berencana memperluas kehadiran ritelnya tahun ini. Perusahaan menargetkan untuk memperluas dari 83 toko pada tahun 2023 menjadi setidaknya 100 toko pada akhir tahun 2024 atau menambah sekitar 20 toko baru. Belanja modal yang direncanakan untuk perluasan cabang baru sekitar Rp 600 miliar. Diperkirakan setiap pembukaan cabang membutuhkan belanja modal sekitar Rp 3 miliar.
HRTA juga mengumumkan strategi bisnisnya di masa depan, termasuk strategi untuk mengurangi biaya pendanaan dengan melakukan refinancing obligasi masa lalu dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Selain itu, HRTA juga berencana memperluas mitra ekspor, mengembangkan pembiayaan ekuitas, dan berkolaborasi dengan penambang lokal.
HRTA berencana mengembangkan pasar ekspor di luar India dan UEA ke beberapa negara antara lain Singapura, Vietnam, Amerika Serikat, dan Eropa.
“Rencana ekspor tahun ini menargetkan pertumbuhan 20 persen dibandingkan tahun 2023,” kata Sandra.
Saat ini HRTA mulai intensif bermitra dengan penambang lokal di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan permintaan perhiasan baik domestik maupun ekspor. Dalam jangka panjang, perseroan akan terus menciptakan keseimbangan produk antara emas batangan dan produk perhiasan serta meningkatkan kontribusinya di pasar ritel dan domestik.
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menggelar rapat umum tahunan hari ini, Rabu 24 April 2024. Dalam rapat tersebut pemegang saham perseroan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp15 per saham.
Ong Denny, Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk, mengatakan perseroan rutin membagikan dividen setiap tahun dengan rasio pembayaran dividen (DPR) lebih dari 20 persen.
“Kami rutin membagikan dividen dengan rasio pembayaran dividen lebih dari 20 persen. Tahun 2024 kami akan membagikan dividen sebesar Rp 15 per saham,” kata Ong Denny saat presentasi publik perseroan, Rabu (24/4/2024).
Perusahaan membagikan dividen secara konsisten setiap tahun dengan imbal hasil dividen 3 hingga 5 persen. Berdasarkan data RTI, jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 4,6 miliar. Total dividen yang dibagikan setara Rp69,08 miliar atau 22,6 persen dari laba tahun buku 2023.
Sepanjang tahun 2023, perseroan meraih laba tahunan sebesar Rp305,8 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2023. Laba tersebut meningkat 20,62 persen dibandingkan laba tahun anggaran 2022 sebesar Rp 253,52 miliar. Laba per saham dasar meningkat dari Rp 55,05 menjadi Rp 66,40 pada tahun 2022.
Pertumbuhan laba ini sejalan dengan pendapatan yang mencapai Rp 12,86 triliun pada tahun 2023. Pendapatan tersebut meningkat hampir dua kali lipat atau meningkat 85,84 persen dibandingkan pendapatan tahun anggaran 2022 yang sebesar Rp6,92 triliun.
Volume produksi akan meningkat sebesar 25,75 persen tahun-ke-tahun menjadi 16,47 ton perhiasan dan emas batangan pada tahun 2023, sehingga meningkatkan pemanfaatan menjadi 42,24 persen dan penambahan kapasitas sebesar 9 ton dari fasilitas pengecoran kilang yang baru dioperasikan.
HRTA memiliki bisnis terintegrasi yang terdiri dari 4 pabrik (manufacturing), kilang logam mulia (refinery), grosir (wholesale), ritel (retail), serta channel e-commerce dan aplikasi Emaskita.id. jaringan. Model bisnis terintegrasi ini memberikan keuntungan dengan ketersediaan pasar yang terjamin. HRTA kini telah menjalin hubungan dengan lebih dari 900 toko emas di seluruh Indonesia.