Buka 3 Toko Baru, Depo Bangunan Siapkan Capex Rp 180 Miliar di 2025
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Caturkarda Depo Gedung Tbk (DEPO) menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 180 miliar pada tahun 2025. Belanja modal DEPO terutama akan diarahkan untuk pembangunan sejumlah toko, selebihnya untuk mendukung operasional perseroan.
“Estimasi untuk tahun 2025 jumlah seluruhnya Rp. 180 miliar, yaitu 83% untuk konstruksi di atas tanah yang telah diperoleh perseroan sebelumnya dan 17% untuk penunjang operasional,” kata Direktur PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk Amanda Grace Cattin saat paparan publik perseroan, Jumat (15/11/2024).
Untuk tahun ini, perseroan menyiapkan investasi sebesar 216,3 miliar rupiah. Secara spesifik, 37% belanja modal digunakan untuk pembelian tanah untuk konstruksi dan 48% untuk konstruksi. Sisanya sebesar 14% ditujukan untuk menunjang kegiatan perusahaan.
Pembelian tanah untuk bangunan dan konstruksi tersebut berkaitan dengan pembelian tanah di Pekanbaru, pembangunan toko Rungkut, toko Rempoa, dan toko di Depok, jelas Amanda.
Toko Rungkut dibuka pada bulan Oktober dan toko Rempoa pada bulan November. Sementara itu, toko lainnya akan segera dibuka di Depok pada bulan Desember ini.
Dengan demikian, total jaringan toko DEPO kini mencakup 16 lokasi di seluruh Indonesia, menegaskan komitmennya untuk memperluas jangkauan dan memudahkan konsumen mendapatkan produk berkualitas.
Pada tahun 2025, DEPO berencana membuka tiga toko tambahan di Palembang, Pekanbaru dan Samarinda.
Perseroan optimis menatap tahun yang akan datang dengan strategi pertumbuhan yang matang dan fokus pada efisiensi proses, perluasan saluran distribusi dan pengembangan layanan multi saluran untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh Indonesia.
PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) akan membagikan dividen sebesar 27,16 miliar rupiah atau 4 rupiah per saham untuk tahun buku 2023. Rencana tersebut telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Kamis 6 Juni 2024.
“Yang berhak atas dividen adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 16.00 WIB,” kata Direktur Utama PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk, Jumat, Kambiyanto Kettin. (06/07/2024).
Beberapa tanggal penting yang harus diwaspadai termasuk dividen umum dan pasar saham yang dijadwalkan pada 14 Juni 2024. Kemudian dividen di pasar umum dan bursa pada 19 Juni 2024.
Akumulasi dividen di pasar spot pada tanggal 20 Juni 2024. dan ex dividen di pasar spot pada 21 Juni 2024. Pembayaran dividen akan dilakukan hingga 5 Juli 2024.
“Pada tahun fiskal 2023, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Seiring dengan pertumbuhan sektor ritel, penjualan bersih perseroan juga meningkat dari Rp 2,68 triliun, naik 4,84% dari Rp 2,56 triliun pada tahun 2022,” kata Cambianto.
Dari sisi profitabilitas, Perseroan mampu mempertahankan margin kotor sekitar 19% pada tahun 2023 atau setara dengan Rp 507 miliar. Namun karena meningkatnya biaya operasional terutama biaya personel, peningkatan aktivitas periklanan dan biaya operasional outlet baru, hal ini mempengaruhi margin keuntungan tahun berjalan dan nilai keuntungan tahun berjalan.
Pendapatan perseroan pada tahun 2023 sebesar Rp 85,65 miliar dengan margin laba tahunan sebesar 3,19%. Capaian tersebut turun 17,1% dari laba tahun berjalan 2022 sebesar Rp103,4 miliar, dan margin laba tahun berjalan sebesar 4,0%.
Bali mencapai pertumbuhan organik tertinggi sebesar 33,4%, disusul Jawa Barat sebesar 1,8% dan gerai baru di Sumatera Utara. Pada tahun 2023, perseroan akan membuka 1 toko baru yaitu di Rajawala, Jawa Timur.
Pertumbuhan ini didukung oleh fondasi keuangan yang kuat dan kebijakan strategis Perusahaan yang tepat. Kebijakan strategis Perseroan pada tahun 2023 adalah memperluas basis klien dengan membuka titik penjualan fisik, meningkatkan operasional ramah lingkungan, dan meningkatkan pelayanan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Penerapan kebijakan strategis Perseroan tersebut di atas tercermin pada pergerakan neraca Perseroan. Total aset perseroan naik menjadi Rp 2,08 triliun per Desember 2023 dari Rp 1,78 triliun pada akhir tahun 2022.
Begitu pula dengan liabilitas yang meningkat menjadi Rp836,68 miliar dari Rp609,97 miliar pada akhir tahun lalu. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp1,24 miliar dari Rp1,17 miliar pada akhir tahun 2022.