Cuan Jualan Air, Laba CLEO Naik 70,97% di Semester I 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – Perusahaan Air Minum (AMDK), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) kembali mencatatkan kinerja impresif di paruh pertama tahun ini. Perseroan mampu mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 70,97% YoY atau meningkat sebesar Rp220,23 miliar dibandingkan pendapatan kotor pada kuartal I-2023 sebesar Rp128,81 miliar.
Peningkatan laba kotor ini ditopang oleh penjualan Sariguna Primatirta yang meningkat signifikan di semua segmen, baik dalam kemasan botol maupun kemasan botol. Hal ini sesuai untuk pasar premium, dengan pendanaan yang difokuskan pada perluasan jaringan pabrik, distribusi dan inovasi produk, khususnya kemasan bebas BPA selama 20 tahun terakhir.
Sepanjang Januari hingga Juni tahun ini, penjualan CLEO tercatat sebesar Rp 1,30 juta. Pendapatan meningkat 33% dari penjualan tahun lalu sebesar Rp975,68 miliar.
“Pencapaian pada semester pertama tahun 2024 ini merupakan rekor baru bagi CLEO, sekaligus menunjukkan kestabilan kinerja keuangan karena terus mencapai double digit setiap triwulan selama beberapa tahun terakhir,” ujarnya. CLEO, Melissa Patricia, Kamis (1/8/2024).
Dari seluruh produk yang dijual perseroan, segmen air minum dalam kemasan menjadi penyumbang terbesar penjualan perseroan. Segmen ini menyumbang 54% penjualan CLEO, sedangkan non-botol menyumbang 44%.
Dengan peningkatan penjualan tersebut, nilai penjualan pada triwulan I 2024 meningkat menjadi Rp 537,36 miliar dari yang tercatat pada triwulan I 2023 sebesar 447,33 miliar. Dengan demikian, perseroan memperoleh pendapatan pada triwulan I sebesar 759,13 miliar. Saat itu tahun 2024.
Pada kuartal I 2024, perseroan mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp364,79 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp79,05 miliar, beban usaha sebesar Rp14,45 miliar, dan Rp14,3 miliar.
Setelah dikurangi pajak final dan pajak bunga, perseroan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 220,23 miliar pada kuartal I 2024. Pendapatan tersebut meningkat 70,97% dibandingkan pendapatan kuartal I 2023 yang sebesar 128,81 miliar.
Adapun aset perseroan mencapai Rp2,3 juta per 30 Juni 2024 dari Rp2,3 juta pada akhir tahun lalu. Utang sebesar 781,64 miliar, naik dari 781,64 miliar pada akhir tahun lalu. Sedangkan sahamnya hingga Juni 2024 sebesar Rp 1,68 juta, dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp 1.568.
Peningkatan pendapatan yang ditopang oleh peningkatan penjualan pada paruh pertama tahun 2024 ini merupakan hasil dari ekspansi perusahaan yang semakin intensif dan intensif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Saat ini CLEO memiliki total 31 pabrik dan lebih dari 350 saluran distribusi.
Tahun ini, CLEO akan menambah tiga pabrik lagi di Palu, Pontianak dan Pekanbaru, menjadikan CLEO sebagai perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di Indonesia.
Untuk itu, perseroan menyiapkan dana investasi sebesar Rp450 miliar untuk menambah pabrik baru, menyempurnakan pabrik eksisting, meningkatkan kapasitas produksi dan penggunaan kendaraan, serta menambah mesin untuk memperluas saluran distribusi, kata Melisa.
Sebagai produsen AMDK yang terpercaya dan sangat berkomitmen terhadap kebutuhan dan kesehatan pelanggannya, CLEO selalu menawarkan produk air minum dalam kemasan berteknologi tinggi bebas BPA dengan bantuan nano filter, menjadikan air minum lebih sehat bagi konsumen.
Sejak awal berdirinya, perusahaan terus berkontribusi terhadap lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, selain sehat dan aman digunakan, produk perusahaan juga mendapatkan ekolabel, yaitu sertifikat yang menegaskan bahwa produk CLEO ramah lingkungan. Selain itu, CLEO juga memberikan sertifikasi industri kepada pabriknya di Pandaan, Jawa Timur.