Kesehatan

Marshanda Sukses Turun 20 Kg dengan Intermittent Fasting, Apa Kamu Berani Coba Metode Diet Ini?

Liputan6.com, Jakarta – Apakah Anda kesulitan mencapai tujuan kebugaran Anda? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Contoh inspiratifnya adalah Marshanda, aktris yang baru-baru ini menarik perhatian setelah berhasil menurunkan berat badan hingga 20 kilogram dalam setahun. Marshanda Dietnya apa?

Marshanda yang dikenal lewat perannya di telenovela Bidadari menghadapi perjalanan berat untuk mencapai tubuh impiannya. Dengan berat badan awal 76 kilogram, ia memutuskan untuk mengambil tindakan drastis untuk mencapai berat badan idealnya.

Dengan rutin berolahraga dan diet dengan intermittent fasting, Marshanda berhasil menurunkan berat badan hingga 20 kilogram dan mencapai angka impiannya yaitu 56 kilogram. Seperti apa diet IFnya?

Puasa intermiten merupakan pendekatan pola makan yang mengatur kapan Anda makan dan kapan Anda berpuasa, bukan apa yang Anda makan, seperti dilansir Healthline pada Rabu, 18 September 2024. Pada dasarnya, puasa intermiten melibatkan periode puasa dan makan.

Cara ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari puasa 16 jam dengan jendela makan 8 jam, hingga cara yang lebih ekstrim seperti puasa 21 jam dengan jendela makan hanya 3 jam seperti yang dilakukan Marshanda.

Berbeda dengan diet ketat yang membatasi jenis makanan, “diet IF” lebih berfokus pada waktu makan. Selama puasa, hanya minuman non-kalori seperti air putih, kopi bebas gula, atau teh bebas gula yang diperbolehkan.

 

Bagi Anda yang ingin mencoba IF untuk mencapai tujuan kebugaran seperti Marshand, berikut beberapa cara yang bisa dipertimbangkan. Metode 12/12: Ideal untuk pemula karena Anda hanya berpuasa selama 12 jam dan makan dalam waktu 12 jam. Misalnya puasa pukul 18.00 hingga 06.00. Metode 16/8: Juga dikenal sebagai Leangains, yang mengharuskan Anda berpuasa selama 16 jam dan makan dalam waktu 8 jam. Misalnya, makan antara jam 12 siang dan 8 malam. Metode 21/3: Diet IF ala Marshande yang melibatkan puasa selama 21 jam dan hanya makan selama 3 jam. Itu membutuhkan banyak dedikasi dan disiplin. Biasanya Marshanda makan antara jam 4 sore hingga jam 8 malam. Apakah Anda berani mencoba? Metode 24 jam: Puasa 24 jam lengkap dilakukan dua kali seminggu. Cara ini mungkin terkesan ekstrim, namun bisa efektif jika dilakukan dengan benar. 5:2 Diet: Makan normal selama lima hari dan batasi kalori hingga 500-600 kalori selama 2 hari berturut-turut per minggu.

 

Ya, puasa intermiten dapat membantu Anda menghilangkan lemak perut, meski tidak ada satu metode yang berhasil untuk semua orang. Menurut Mayo Clinic, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten bisa menjadi kunci keberhasilan penurunan berat badan, sama efektifnya dengan diet rendah kalori yang kita kenal.

Mengapa? Karena membatasi asupan kalori merupakan langkah penting menuju berat badan yang lebih sehat. Namun perlu Anda ketahui bahwa manfaat intermittent fasting tidak hanya terbatas pada penurunan berat badan saja.

Gaya hidup ini juga dapat meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Penurunan berat badan dan aktivitas fisik secara signifikan mengurangi risiko banyak penyakit terkait obesitas, seperti diabetes, sleep apnea, dan kanker tertentu.

Puasa intermiten memiliki potensi yang sama dengan diet lainnya dalam mengurangi kalori dan menunjang kesehatan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet IF mungkin lebih efektif dalam mengurangi peradangan dan memperbaiki kondisi terkait peradangan seperti: penyakit Alzheimer, arthritis, asma, multiple sclerosis, stroke.

 

Puasa intermiten tidak hanya bertujuan menurunkan berat badan, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaatnya: Mengurangi peradangan: Menurut artikel Medicine Net yang diulas oleh Dr. Pallavi Suyog Uttekar, puasa 16 jam dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan jantung. Kulit sehat dan proses anti penuaan: Proses autophagy yang terjadi selama puasa 16 jam membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini. Meningkatkan kekebalan: puasa merangsang pertumbuhan sel otak dan jaringan saraf baru, meningkatkan daya ingat dan suasana hati.

Namun sebelum Anda memutuskan untuk mencoba IF, penting untuk dipahami bahwa metode ini mungkin tidak berhasil untuk semua orang. Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

 

Jika Anda ingin mencoba puasa intermiten seperti Marshanda, berikut beberapa tips untuk memulainya: Mulailah dengan cara yang lebih mudah: Cobalah cara 12/12 atau 16/8 terlebih dahulu untuk menyesuaikan dengan pola makan baru ini. Makan makanan sehat: Saat Anda memasuki jendela makan, pastikan makanan Anda seimbang dan bergizi. Fokus pada protein rendah kalori, karbohidrat gandum utuh, sayuran dan buah-buahan. Hidrasi yang cukup: Minumlah air dan cairan bebas kalori lainnya untuk menjaga tubuh Anda tetap terhidrasi. Dengarkan tubuh Anda: Jika Anda merasa lelah atau tidak nyaman, jangan ragu untuk mengatur pola makan atau berkonsultasi dengan ahli kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *