THE NEWS Gaya Chic dan Retro SEBASTIANred Terinspirasi Café de Flore Ikon Kota Paris
thedesignweb.co.id, Jakarta – Lini busana vintage dengan warna pop ceria dan basic untuk koleksi terbaru SEBASTIANred 2024/2025 karya Sebastian Gunawan dan Cristina Panares. Koleksi ini terinspirasi dari keberadaan Café de Fleur di Paris, sebuah tempat yang ikonik dan legendaris.
Kafe ini menjadi tempat pertemuan kaum sosialis dan intelektual di awal abad ke-20. Terletak di Boulevard Saint-Germain, kafe ini adalah tempat favorit Jean-Paul Sartre, Simone de Beauvoir, dan Pablo Picasso.
Koleksi SebastianRed berupaya menangkap esensi gaya hidup ekspresif para pengunjung kafe ini. Kedua desainer telah menerjemahkannya menjadi pakaian yang chic, berkarakter, dan bergaya.
“Café de Flore memiliki karakter berbeda-beda yang coba kami terjemahkan dalam koleksi ini. Kami membayangkan tamu yang datang berasal dari tahun 50an, 60an, bahkan 70an,” kata Sebastian Gunawan dan Christina Panares dalam keterangan tertulisnya. Rabu, 4 Oktober 2024.
SebastianRed menciptakan desain yang dipenuhi motif bunga yang indah, siluet feminin, dan tekstur yang detail. Setiap motif dibuat secara individual, menawarkan elemen visual segar dan unik berupa tanaman dan bunga berukuran besar.
Inspirasi dari berbagai kepribadian yang telah menjadi bagian dari sejarah Café de Flore memunculkan palet warna cerah dan dinamis yang mencakup salmon, ungu, hijau, coklat, perak, putih dan hitam, masing-masing kunci untuk menciptakan tampilan yang unik Memancarkan sentuhan klasik.
Koleksi terbaru ini menampilkan 60 set gaun yang didesain dengan perspektif kontemporer, namun tetap menjunjung tinggi nilai seni yang tak lekang oleh waktu. Setiap pakaian merupakan definisi kebebasan berekspresi yang merupakan jiwa dari Café de Fleur, sebuah penghormatan terhadap gaya hidup Paris yang elegan namun penuh pernyataan.
Koleksinya merupakan ekspresi bagaimana ruang publik seperti Café de Flore dapat menginspirasi dan menciptakan karya di luar dunia mode. “Bukan sekedar fashion, tapi tentang sejarah, seni dan perjalanan menuju kebebasan, dihadirkan dengan cara yang paling estetis,” kata Sebastian Gunawan.
Di awal tahun, Sébastien Gunawan dan Cristina Panares meluncurkan koleksi bertajuk “Ombra Lunare” karya Sébastien Red Line. Inspirasi koleksi 2023/2024 mengacu pada judul yang diambil dari bahasa Italia yang jika diterjemahkan berarti “bayangan bulan”.
“Saat bulan purnama dan setengahnya, bisa mempengaruhi mood. Sinarnya mengubah keadaan sekitar,” kata Sebastian Gunawan di Langham Jakarta, Kamis, 2 November.
Seba, begitu ia disapa, menguraikan lebih jauh inspirasi lunar shade yang tercermin dalam koleksinya. “Saat bulan purnama, biasanya cahayanya lebih terang, kalau kita di hutan, cahayanya lebih jelas di danau,” ujarnya.
Sebenarnya bagi saya, bayangan bulan mempengaruhi segalanya, termasuk mood, warna, dan karakter seseorang, jelas desainer kenamaan Tanah Air itu.
Cahaya bulan purnama memancarkan keindahan dan ketenangan, menawarkan siluet yang anggun dan anggun serta bias warna. Fase bayangan menunjukkan kelembutan, menciptakan tekstur karena pantulan terang.
Koleksinya mencakup 50 set desain feminin dan modern. Seba dan Christina banyak bermain dengan palet warna yang mencerminkan inspirasi mereka, seperti hitam, abu-abu, kuning purnama, hijau pirus.
Ada juga warna-warna cerah yang memudar karena terkena bayangan bulan, seperti hijau sejuk hingga putih. Ada pula sentuhan warna biru nila yang mencerminkan warna permukaan laut di bawah bulan.
Cristina Panares mengungkap bahwa bulan bisa menjadi misterius, romantis, menarik, dan kuat melalui koleksi Ombra Lunare miliknya. Seba menambahkan, karakter-karakter tersebut mempengaruhi banyaknya elemen menarik yang ada dalam setiap desain
“Wah, kali ini siluetnya banyak yang beda karena ready to wear, banyak juga bajunya yang feminim, lebih enak dipakai, tidak seperti koleksi khas saya,” kata Seba.
Desain ini menampilkan elemen seperti cropped jacket dengan celana palazzo, rok panjang keseluruhan dengan atasan bra, kemeja cropped berlengan bulan sabit yang dapat dikenakan dengan rok mini atau celana high waisted.
“Saya dan Christina kali ini merilis siluet yang berbeda-beda, mulai dari mini, panjang, 3/4, jaket, celana, kemeja,” jelasnya.
Item lain yang melengkapi koleksi ini antara lain gaun korset, gaun mini berpenampilan mod, gaun panjang, dan rok panjang berjenjang. Siluet bagian lengannya diromantiskan dalam bentuk lengan uskup, kemudian siluet roknya stabil, ramping di bagian pinggang dan berangsur-angsur melebar hingga ke lutut dan menutupi kaki.