Pemenang MasterChef Indonesia Dirujak Warganet Gara-Gara Sebut Nasi Kandar Malaysia Kurang Berbumbu
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pemenang MasterChef Indonesia Musim 5 Stephanie Horison menjadi sensasi online setelah memperkenalkan resep nasi kandar di restorannya yang baru dibuka di Indonesia. Dalam video yang dibagikan channel YouTube Boengkoes pada 27 Agustus 2024, Stephanie bercerita tentang kesannya terhadap kuliner Malaysia.
Setelah mencobanya semasa tinggal di Kuala Lumpur, ia menyadari nasi kandar versi Malaysia kurang pedas, dirangkum World of Buzz, dikutip Kamis 19 September 2024. “Saya makan nasi kandar setiap hari, tapi saya merasakan versi Malaysia kurang berpengalaman jadi saya pikir saya akan melakukannya bisa membuat versi saya sendiri di sini,” ujarnya dalam video tersebut.
“Mereka menggunakan bumbu halus yang menghasilkan tekstur berpasir,” tambah Stephanie. Ia menjelaskan, berbeda dengan versi Malaysia yang mengandalkan bumbu halus, ia lebih memilih menggunakan bahan-bahan segar yang dibuat dengan tangan untuk memberikan sentuhan cita rasa khas pada nasi kandarnya.
Tak butuh waktu lama, warga Malaysia membanjiri kolom komentar dengan konten yang sebagian besar mengkritik ucapan Stephanie. “Kami orang Malaysia tidak pernah mengatakan ‘bakso kami lebih enak’ karena kami menghormati masakan Indonesia,” kata salah satunya.
“Bayangkan jika kita mengatakan panji ayam di Malaysia rasanya lebih otentik daripada di Indonesia,” kata yang lain, sementara pengguna lain berkomentar: “Jika Anda belum pernah makan nasi kandar setidaknya selama 20 tahun, dari lebih dari 100 nasi kandarboders, don Don Don aku tidak ingin tahu segalanya tentang nasi kandar.”
“Anak saya yang lahir di Penang bisa membedakan nasi kandar yang asli. Memenangkan MasterChef tidak memberimu hak untuk menyombongkan diri,” tambah warganet. Apalagi ada yang berpendapat kalau nasi kandar buatan Stefan bukanlah nasi kandar.
Salah satu netizen berkomentar, “Ini bukan nasi kandar, ini nasi kari. Kandar kita tidak seperti ini. Sayurannya digoreng dan kelihatannya tidak enak, sausnya disebut “ceroi” oleh orang Malaysia, dan ayamnya terlihat seperti ayam goreng merah.”
Lebih jauh lagi, para ‘koki’ mengatakan bahwa nasi kandar Malaysia kurang memiliki rasa, padahal terkenal dengan penggunaan rempah-rempah yang kaya dan rasa yang kuat,” tambahnya. “Dia dengan santai mengatakan bahwa makanan Malaysia kurang otentik.
“Sebagai mamak Penang sejati, saya agak sakit hati. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ‘KAMI HARUS MENGHORMATI BUDAYA LAIN’ dan ini juga berlaku dalam hal memasak. Saya berencana segera mengunjungi Indonesia untuk melihat betapa otentiknya versi (nasi) kandara mereka. Sungguh.
“Nasi kandar yang asli berasal dari Penang. Mereka menggunakan rempah-rempah yang baru digiling, bukan digiling. Bagaimana Anda tahu kalau nasi kandar menggunakan bumbu halus? Kuah nasi kandar tidak boleh encer,” menurut pengguna lain.
“Sausnya harus lebih kental dan dicampur dengan saus yang berbeda agar lebih melimpah.” Kami orang Malaysia tidak setuju kalau nasi kandar Anda lebih enak karena nasi kandar asli berasal dari Penang.”
Pengguna lain menulis: “Ini bukan nasi kandar. Ini adalah versi kreasi Anda sendiri. Nasi kandar harus memiliki kubis yang renyah, tidak lembek, dan saus kari harus memiliki setidaknya 5 jenis campuran yang berbeda.” “Nasi kandar di Malaysia anehnya dianggap ‘tidak cukup panas’.” “Kalau lebih suka dibuat sesuka hati, bilang saja tidak sesuai selera orang Indonesia,” sahut netizen lainnya.
Berdasarkan catatan sejarah, nasi kandar yang berasal dari Penang merupakan hidangan populer di Malaysia bagian utara. Hidangan tersebut dibawa ke negara tetangga 70 tahun yang lalu dari India, ketika imigran Muslim Tamil berkeliaran di pelabuhan dan jalan-jalan berdebu di Penang, menyeret keranjang-keranjang berat berisi makanan rumahan dan nasi, menurut situs web Mi Penang.
Sebutan “nasi kandar” bermula ketika para pedagang nasi memikul (menyeimbangkan) sebatang bambu di pundaknya dengan dua mangkok besar berisi nasi dan lauk pauknya. Nama tersebut melekat, dan saat ini kata “nasi kandar” terlihat di sebagian besar restoran Tamil-Muslim atau “Mamaki-Melayu” yang menyajikan hidangan nasi.
Pada masa awal, pedagang nasi kandar dikenal mengenakan sarung kotor, menyajikan makanan dengan peralatan makan murah, serta kursi dan bangku yang rusak ringan. Namun kini gambaran tersebut telah sepenuhnya dibalik dan digantikan oleh pramusaji berseragam, restoran yang terang, bersih, dan teratur.
Namun, rasa makanannya tetap sama, bahkan lebih enak. Nasi kandar adalah hidangan nasi yang biasa atau diberi sedikit bumbu dan disajikan dengan berbagai macam kari dan lauk pauk. Nasi untuk mangkuk nasi kandar sering ditaruh di mangkuk kayu sehingga mengeluarkan aroma yang sedap.
Nasi biasanya diberi topping telur, daging, dan sayur-sayuran. Pilihannya kini diperluas ke telur ikan, okra, burung puyuh yang diolah dengan bumbu dan rempah-rempah, sambal udang, ayam goreng, kubis, daging domba, dan daging kambing.
Setelah itu, kuah kari dituangkan di atas nasi dan Anda bisa meminta kuahnya lagi, yang disebut ‘dipping’, atau bisa juga meminta untuk disajikan terpisah. Apa pun pilihannya, sausnya membantu membuka palet rasa dan memberi Anda pengalaman makan yang menyenangkan.