Harga Timah Naik, PT Timah Pede Kinerja Akhir 2024 Lampaui Target
thedesignweb.co.id, Jakarta PT Timah Tbk (TINS) optimis mampu memantapkan kinerja terbaiknya hingga akhir tahun ini. Keyakinan ini mendukung tren kenaikan harga timah. Di sisi lain, perseroan berupaya meningkatkan produksi guna memanfaatkan peluang kenaikan harga jual timah.
Pada kuartal III 2024, TINS mencatat produksi bijih timah sebanyak 15.189 ton, meningkat 36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 11.201 ton.
Peningkatan produksi pada triwulan III 2024 dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan oleh penambahan armada fasilitas produksi, pembukaan lokasi baru, yang secara bertahap meningkatkan kinerja operasional produksi perseroan.
Pada tahun 2024, TINS telah memiliki has has has has has memiliki 6 negara tujuan ekspor utama. Negara-negara tersebut antara lain Singapura 16%, Korea Selatan 15%, India 11%, Jepang 10%, Amerika Serikat 9%, dan Belanda 8%.
“Dari sisi volume produksi, kami menargetkan perkiraan produksi sebesar 19.000 hingga 20.000 ton. Dan secara keseluruhan, kami menargetkan target laba yang jauh lebih tinggi dibandingkan target laba RKAP 2024.” Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Ilani saat presentasi publik perseroan, Jumat (22/11/2024). kinerja keuangan
Dari sisi kinerja keuangan, tercatat pada September 2024, TINS Take yang telah mencatatkan laba positif sebesar Rp 908,81 miliar atau 169% dari target yang telah ditentukan. Perusahaan melaporkan pendapatan sebesar Rp 8,25 triliun, naik 29% dari tahun lalu.
Harga jual rata-rata timah naik 15% dari $27.017 per metrik ton pada September 2023 menjadi $31.183 per metrik ton pada September 2024.
Di sisi lain, beban perseroan meningkat 4,5% dari Rp5,79 triliun pada September 2023 menjadi Rp6,05 triliun pada September 2024. Dengan demikian, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,42 triliun dengan EBITDA Rp2. 8 triliun atau 194% dari September 2023.
Nilai aset perseroan turun 0,3% menjadi Rp12,82 triliun pada September 2024 dari posisi aset Rp12,85 triliun pada akhir tahun 2023.
Untuk menunjang kinerja hingga akhir tahun, perseroan menerapkan beberapa strategi, yang pertama adalah peningkatan volume produksi. Kemudian efektivitas berkelanjutan dimulai dari atas hingga bawah. Perseroan juga mengendalikan arus kas dengan menerapkan belanja modal selektif.
“Hal-hal tersebut kami lakukan agar secara keseluruhan kami bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp 909 miliar, terutama pada harga timah yang kami capai tahun ini yang naik US$4.000 dibandingkan tahun lalu,” jelas Fina.
Harga rata-rata penyelesaian tunai LME hingga September 2024 adalah $30,130 per ton, atau 13.9% lebih tinggi dari $26,456 tahun lalu, dan perkiraan harga timah Bloomberg adalah $28,000-$31,000 per metrik ton. .
Kedepannya, TINS akan terus mengupayakan berbagai upaya, antara lain peningkatan sumber daya cadangan, penambangan, pengolahan serta fokus pada optimalisasi dan perbaikan sistem dalam upaya peningkatan produksi bijih timah.
Dengan strategi yang tepat dalam mencari peluang yang ada, PT Timah Tbk akan mampu memberikan dividen yang maksimal kepada para pemegang saham dan memberikan kontribusi bagi perusahaan dengan pertumbuhan positif perusahaan.