Makin Moncer, Penjualan dan Produksi Kendaraan Listrik di China Terus Melonjak
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pasar kendaraan listrik China terus tumbuh baik produksi maupun penjualan. Faktanya, antara Januari hingga Agustus 2024, produksi mobil bernama New Energy Vehicles (NEVs) meningkat sebesar 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut data China Association of Automobile Produsen (CAAM), produksi NEV di China mencapai 7,01 juta unit.
Sementara penjualan NEV, masih berdasarkan data yang sama, mencapai 7,04 juta unit, naik 30,9 persen year-on-year.
Sementara pangsa pasar layar bambu NEV di Tanah Air mencapai 37,5 persen pada delapan bulan pertama.
Pada bulan Agustus saja, produksi NEV di Tiongkok mencapai 1,09 juta unit dan penjualan mencapai 1,1 juta unit, atau tumbuh masing-masing sebesar 29,6 persen dan 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Penjualan NEV menyumbang 44,8 persen dari seluruh penjualan kendaraan baru di Tiongkok pada bulan Agustus.
Dari sisi ekspor, pada Januari-Agustus mampu mengirimkan 818 ribu unit, meningkat 12,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hilangnya penjualan kendaraan listrik di pasar Thailand telah mendorong kelompok produsen utama negara gajah putih tersebut, yang mencakup perusahaan-perusahaan besar Tiongkok dan Jepang, mencoba memperpanjang tenggat waktu produksi yang ditetapkan dalam program stimulus pemerintah.
Rencana tersebut telah membantu menarik investasi yang signifikan pada fasilitas produksi baru dari pembuat mobil listrik Tiongkok seperti BYD dan Great Wall Motor, menurut laporan Reuters. Hal ini menjadikan Thailand sebagai pusat regional produksi kendaraan listrik.
Namun, penjualan melambat karena bank-bank Thailand memperketat pinjaman. Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand (EVAT) telah meminta pemerintah memberikan lebih banyak waktu untuk memenuhi target dalam program promosi besar-besaran guna mendukung industri.
“Kami mencoba bernegosiasi untuk sedikit memperpanjang tanggal produksi,” kata presiden EVAT Suroj Sangsnit.
“Syaratnya produksi dalam waktu satu tahun, jadi boleh minta satu tahun lagi?” Suroj, yang juga menjabat sebagai wakil presiden eksekutif SAIC Motor-CP, perusahaan patungan antara SAIC Motor Thailand dan CP Group, menambahkan.